Bocoran kandidat yang dicari perusahaan | IIIustration by Hipwee
Kamu sudah berupaya semaksimal mungkin, mulai dari menyiapkan CV sampai portofolio, tapi berkas lamaran kerja ditolak terus?
Sepertinya kamu perlu berhenti sejenak untuk menengok ke belakang nih. Berlari menuju tujuan nggak harus selalu kita lakukan. Ada kalanya, kita butuh istirahat sebentar sambil mengevaluasi proses selama ini sehingga kita tahu cara berbenah diri.
Sama halnya dengan melamar kerja. Terus memasukkan berkas lamaran tanpa henti bisa jadi malah ibarat berjuang tanpa arah yang jelas. Jangan-jangan, kamu bahkan nggak memperhatikan dengan seksama kompetensi yang dibutuhkan perusahaan. Kompetensi yang nggak cocok membuat peluang keberhasilan pun berkurang.
Sayangnya, yang menjadi masalah adalah hampir semua pekerja nggak tahu secara menyeluruh kebutuhan perusahaan dalam merekrut karyawan. Alhasil, mereka nggak punya gambaran yang tepat tentang kandidat pekerja yang dibutuhkan. Mereka akhirnya kesulitan memaksimalkan peluang dan meningkatkan kemampuan. Nah, Harmoni Ezra, seorang CEO sekaligus founder dari Personix, perusahaan yang memberikan penilaian dan penyaringan kandidat, membocorkan kriteria pekerja yang sering dicari perusahaan. Simak sampai habis, jangan ada yang kelewatan, ya!
ADVERTISEMENTS
Kandidat pekerja bisa dinilai dengan beragam alat ukur yang terintegrasi, memanfaatkan teknologi AI~
Screening kandidat | Credit: Piqsels
Selama ini, sudah ada lebih 120 perusahaan yang menggunakan jasa Personix. Dengan mengombinasikan Artificial Intelligence (AI), big data, dan metode psyhometric, Personix menilai dan menyaring kandidat pekerja yang sesuai kebutuhan perusahaan. Selain Personix, Erza juga mengembangkan Karaktera yang memfasilitasi para pekerja untuk melakukan assessment mandiri. Jadi, pekerja makin tahu keunggulan dan kekurangannya.
Menilai manusia nggak bisa mengandalkan satu alat ukur saja, apalagi mengingat mudahnya buku-buku kunci jawaban psikotes ditemukan saat ini. Seperti yang kita tahu selama ini, psikotes masih menjadi salah satu alat tes yang dipakai untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang. Makanya, dibutuhkan layanan assessment terintegrasi sehingga kandidat bisa dinilai dari segi karakter, kecerdasan, mental, emosional, sampai kompetensi. Banyak hal yang bisa digali dari aspek-aspek tersebut.
ADVERTISEMENTS
Kesalahan para pelamar kerja, menurut kacamata Ezra sebagai pihak yang melakukan screening kandidat
Sejak Personix berdiri tahun 2005, Ezra sering kali menemukan CV yang tidak tervalidasi. Dengan kata lain, skill yang dituliskan oleh pelamar kerja nggak memiliki justifikasi. Sebetulnya, dibutuhkan validator agar apa yang kamu tulis di CV sungguhan, bukan sekadar self-proclaimed aja.
Sering kali teman-teman membuat CV hampir dengan mengarang. Kita pun juga kesulitan untuk menilai. Jika teman-teman menulis punya kemampuan/skill, tapi nggak ada validasinya, hal tersebut bisa dianggap mengarang. Jika ingin dianggap kredibel, pakailah sertifikasi,” ungkap Ezra.
Ada hal yang nggak kalah penting, yakni portofolio. Dokumen ini harus dipersiapkan dengan serius. Portofolio akan membantumu tampil stand out. Jika perlu, poles media sosial pribadi seperti Instagram dan LinkedIn untuk membentuk branding diri sesuai profesi. Mengapa? Soalnya, screening kandidat juga bisa dilakukan lewat media sosial untuk mendapatkan hasil assesment yang komprehensif sebelum dikirim ke klien.
Jadi, misalnya nih, kamu adalah seorang content creator, tunjukkan portofolio dan yakinkan perusahaan akan kemampuanmu. Selain itu, jangan lupa validasi skill dengan melakukan sertifikasi. Kamu bisa merujuk situs-situs yang menawarkan tes skill gratis secara online.
Tiga hal yang dicari perusahaan | IIustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
Untuk mendapatkan the right man in the right place, ada 3 hal yang jadi pegangan saat screening kandidat pekerja
Sebenarnya, setiap perusahaan memiliki kriteria skill dan job desc masing-masing. Namun, secara umum, ada tiga hal yang digunakan pegangan untuk screening kandidat. Biasanya skill yang dibutuhkan tersebut dideskripsikan dalam beberapa puluh poin. Tujuannya agar perusahaan mendapatkan kandidat yang tepat untuk posisi yang tepat pula.
“Kita berusaha menyaring kandidat yang dibutuhkan perusahaan dengan kriteria tersebut. Tujuannya untuk mencari the right man in the right place,” ujar Ezra.
Pertama, kecocokan dinilai dari kesesuaian karakter kandidat dengan karakter yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu, kesesuaian nilai yang dianut perusahaan dan kandidat juga tak kalah penting. Contohnya, ada pekerja yang bekerja agar bisa memberikan dampak kepada orang lain, tapi ada juga tipe kandidat yang ambisius mencapai target. Nggak ada nilai yang salah dan benar. Pemberi kerja akan mencari kandidat yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan.
“Jadi, ada semacam indikator yang dipakai untuk mengukurnya,” kata Ezra.
Selanjutnya kandidat juga di-screening untuk melihat kesesuaian dengan kompetensinya. Agar bisa tembus penilaian ini, siapkan data yang mendukung seperti sertifikat dan portofolio.
Walaupun nggak semua perusahaan berpatokan pada tiga hal ini, kamu tetap perlu menyiapkan diri. Mulailah dengan mengenali talenta sehingga kamu bisa mengukur kemampuan dan memperkirakan peluang. Dalam melamar kerja, kesadaran diri juga amat penting. Dengan mengetahui karakter diri sendiri artinya kamu tahu harus melakukan apa, tahu waktunya memulai, dan sadar waktunya untuk berhenti, lalu atur strategi lagi.
Itu dia bocoran kandidat yang dicari perusahaan. Dengan gambaran tersebut, semoga kamu makin tahu apa aja persiapan yang baiknya dilakukan, ya.
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.