Kisah Sukses Sundar Pichai, CEO Google Asal India. Dulu Hidup Susah Sekarang jadi Miliarder

Perjalanan karier Sundar Pichai

Perjalanan hidup seseorang yang dalam meraih kesuksesan kadang memang nggak berjalan dengan mudah. Hal ini pula yang mampu dibuktikan oleh Sundar Pichai, pria 49 tahun asal India yang saat ini menjadi orang paling berpengaruh di Silicon Valley.

Nama Sundar Pichai melambung setelah didapuk menjadi CEO Google menggantikan Larry Page dan Sergey Brin selaku pendiri Google pada tahun 2015 lalu. Melihat kesuksesan yang telah diraih Pichai mungkin banyak yang mengira jika ia punya kisah hidup yang mulus dengan banyak kemudahan yang ia jalani. Namun, siapa sangka jika Pichai berasal dari keluarga kurang mampu yang pernah hidup susah dari kecil hingga ia beranjak dewasa. Nah, bagaimana perjalanan karier Pichai hingga ia meraih kesuksesan seperti saat ini? Yuk simak kisah Pichai berikut!

ADVERTISEMENTS

Masa kecil Pichai sama sekali nggak bisa merepresantasikan kesuksesannya saat ini. Ia lahir di keluarga sederhana yang tinggal di apartemen sempit dan hidup serba pas-pasan

Pichai kecil adala sosok yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sayangnya hal ini kurang didukung dengan kemampuan keluarganya untuk memfasilitasi sarana belajar bagi Pichai. Ayahnya bekerja di perusahan sebagai teknisi di General Electric Company asal Inggris. Namun, gajinya relatif kecil dan hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan pokok saja. Bahkan keluarga Pichai nggak punya televisi, mereka hanya punya telepon yang baru bisa dimiliki saat Pichai berusia 12 tahun.

ADVERTISEMENTS

Pichai sudah mampu menunjukkan prestasinya sejak kecil, hal ini karena peran orangtuanya yang selalu mengutamakan kebutuhan pendidikan

Keterbatasan keluarga ternyata nggak menyurutkan tekat Pichai untuk belajar. Beruntung kedua orangtua Pichai memang sangat mengutamakan pendidikan untuk anak-anaknya. Kesuksesan Pichai memang nggak lepas dari pengorbanan sang ayah yang mendukunya untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Dilansir dari BBC , berkat otaknya yang cemerlang, Pichai bisa menempuh pendidikan di Universitas paling bergengsi di India, yakni Indian Institute of Technology Kharagpur.

Usai menyelesaikan pendidikan S1, Pichai mendapat beasiswa S2 dari Stanford University di Amerika jurusan Ilmu Materi dan Semikonduktor. Namun, biaya keberangkatan Pichai ke Amerika ternyata harus ditanggung sendiri. Hal ini sempat membuat Pichai ingin mengundurkan diri sebagai peraih beasiswa. Berkat kegigihan orangtuanya, akhirnya Pichai bisa berangkat ke Amerika dan menyelesaikan pendidikan S2 meski harus hidup serba pas-pasan.

ADVERTISEMENTS

Pichai sempat melanjutkan pendidikan S3 di Stanford University, sayangnya saat menempuh program Ph.d, ia justru drop out

Awalnya Pichai ingin menjadi seorang akademisi karena ia senang dengan berbagai penelitian yang ia pelajari selama menempuh pendidikan. Hal ini membulatkan tekatnya untuk melanjutkan pendidikan hingga S3. Namun, hal ini nggak bisa terwujud. Pichai justru memilih bekerja sebagai engineer and product manager di Applied Materials. Hingga akhirnya ia bisa merai gelar MBA dari Wharton School of Business.

ADVERTISEMENTS

Pichai memulai kariernya di Google pada tahun 2004 saat itu ia langsung dipercaya untuk memimpin tim manajemen produk software Google

Sejak awal merintis karier di Google, Pichai memiliki tanggung jawab yang cukup besar karena ia harus mengawasi software baru yang diluncurkan oleh Google. Dilansir dari Britannia , pada tahun 2012 Pichai dipercaya menjadi Senior Vice President menggantikan Android Andy Rubin. Pada tahun 2014, Pichai berhasil membantu Google untuk mengakuisisi Nest Labs.

Puncak kesuksesan Pichai di Google terjadi ketika Larry Page dan Sergey Brin mengumumkan pembuatan Alphabet pada tahun 2015, saat itulah Pichai diangkat sebagai CEO Google. Menyusul kesuksesan lainnya saat Pichai juga diangkat sebagai CEO Alphabet untuk menggantikan Page yang mengundurkan diri pada tahun 2019.

Kesuksesan Pichai nggak pernah lepas dari perjuangannya dan keluarga untuk mengejar pendidikan. Pichai dikenal sebagai karyawan yang loyal pada perusahaan dan memiliki sikap rendah hati. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan dari Page dan Brin untuk memilih Pichai sebagai pemimpin di Google.

Semoga kisahnya ini bisa menginspirasi kamu untuk selalu semangat mengejar mimpi dan tidak menyia-nyiakan pendidikan yang sedang kamu tempuh ya 🙂

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

An avid reader and bookshop lover.