Bagi sebagian orang, nama Diajeng Lestari mungkin masih terdengar asing. Banyak yang tak menyangka, sosok istri CEO Bukalapak, Achmad Zaky, tersebut ternyata juga seorang CEO. Ya, dia adalah CEO sekaligus pendiri Hijup.com, e-commerce fesyen muslim terbesar di Indonesia.
Kesuksesan Hijup.com yang telah mendunia tak lepas dari perjuangan dan kerja keras Diajeng Lestari yang mendirikan Hijup.com mulai dari nol. Simak kisah sukses dan perjalanan Diajeng Lestari dalam membangun dan membesarkan Hijup.com bareng Hipwee Sukses berikut ini, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Tumbuh besar di lingkungan keluarga wirausaha, Diajeng ternyata sudah mulai menyukai bisnis sejak usia muda
Semasa sekolah, Diajeng kecil sudah diperkenalkan tentang berbagai jenis penjualan dan diajak ke berbagai bazar. Sewaktu kelas 4 SD, Diajeng pernah membuat kreasi cincin dari kabel telepon bekas lalu menjualnya ke teman-temannya, dia juga memasarkan produk gantungan kunci milik kakaknya dan sering mendapat order dalam jumlah besar. Saat kondisi ekonomi keluarganya terpuruk pada 2004, Diajeng muda membantu ekonomi keluarganya dengan mencari penghasilan tambahan dengan berjualan kue dan jilbab, mengajar privat dan bimbingan belajar, hingga bekerja sebagai freelance interviewer.
ADVERTISEMENTS
2. Memiliki latar belakang sebagai sarjana Ilmu Politik, sejak muda Diajeng terinspirasi menjadi agen perubahan untuk Indonesia yang lebih baik
Setelah lulus dari SMUN 61 Jakarta pada 2004, Diajeng diterima di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Politik. Sebelum lulus sebagai sarjana pada tahun 2008, semasa kuliah, Diajeng punya kebiasaan unik yakni mengambil mata kuliah lain di fakultas-fakultas lain, salah satu contohnya adalah mata kuliah Management of Changes di Fakultas Ekonomi UI. Dari situlah ia terinspirasi untuk melakukan hal-hal yang bisa berdampak bagi orang banyak.
ADVERTISEMENTS
3. Setelah menyelesaikan pendidikan, Diajeng meniti karir terlebih dahulu sebagai pekerja kantoran
Setelah mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 2008, Diajeng memulai karirnya sebagai konsultan di perusahaan GTZ SfGG yang merupakan lembaga pemerintahan asal Jerman yang bekerjasama dengan pemerintahan Indonesia untuk meneliti tentang pelayanan publik di Indonesia. Ia bekerja di sana sejak Januari 2009 hingga September 2009. Lalu ia bergabung dengan MARS Indonesia pada awal Januari 2010 sebagai Research Executive sebelum akhirnya resign pada Juni 2011. Diajeng memilih untuk meninggalkan karier dengan gaji yang menjanjikan untuk mengejar passion-nya mendirikan Hijup.com
ADVERTISEMENTS
4. Meski dibantu sang suami, Diajeng sempat pontang-panting pada saat awal mendirikan Hijup.com
Pada saat baru mendirikan Hijup.com, Diajeng hanya dibantu oleh admin. Hampir semua hal ia lakukan sendiri mulai dari jobdesk direktur hingga melakukan urusan administrasi, melakukan negosiasi dengan tenant, menjadi stylist, mengkoordinasikan pemotretan, bahkan membeli dan menyiapkan gantungan baju layaknya jobsdesk office girl.
ADVERTISEMENTS
5. Awalnya sempat dicibir, Diajeng kini telah sukses membesarkan Hijup.com hingga menjadi market leader fashion muslim di Indonesia
Ketika awal mula mendirikan Hijup.com, salah satu tantangan terbesarnya berasal dari luar. Pada saat menawarkan jasa Hijup.com pada calon tenant, tak jarang ada yang mencibir mulai dari nama perusahaan yang dianggap aneh sampai hasil foto yang jelek. Belajar dari situ, Diajeng menjadikan hal tersebut sebagai masukan untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik lagi.
Diajeng membuktikan bahwa mengambil risiko dengan meninggalkan zona nyaman awalnya memang selalu menjadi pilihan yang berat, namun akan membuahkan hasil yang manis dengan kerja keras dan ketekunan. Pesan Diajeng untuk para calon entrepreneur wanita lainnya yaitu, “Follow your heart, follow your dream.”
Semoga kamu semakin terinspirasi untuk mengejar mimpimu, ya!