Kisah Mochtar Riady, sang Pendiri Lippo Group yang Awali Karier dari Sebuah Toko Kecil di Jember

kisah pendiri lippo group

Nama Lippo Group mungkin sudah tidak asing bagi kamu yang tinggal di beberapa kota besar di Indonesia. Yang paling akrab dan mungkin sering dikunjungi adalah bisnis mall yang dinamai Lippo Plaza, namun ternyata Lippo Group ini memiliki berbagai bidang usaha yang lainnya lo. Malahan, bentuk bisnis pertama dari perusahaan ini adalah bank dan kini berkembang menjadi beberapa jenis bisnis lainnya seperti real estate, edukasi, hingga kesehatan. Siapa sangka pendirinya ternyata dulu sempat jadi penjaga toko lo.

Mochtar Riady, pengusaha sukses ini kini memasuki usia 91 tahun dan masih menempati posisi 21 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Meskipun demikian, ia terkenal dengan daya hidupnya yang sederhana. Kita simak yuk cerita selengkapnya!

ADVERTISEMENTS

Mochtar lahir di Malang dan sudah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang bankir ketika usianya masih sangat muda

Kisah Mochtar Riady, sang Pendiri Lippo Group yang Awali Karier dari Sebuah Toko Kecil di Jember

Credit: Pixabay from Pexels via www.pexels.com

Mochtar lahir di Malang pada 12 Mei 1929 setelah orang tuanya merantau dari Fujian. Saat berangkat sekolah, ia selalu melewati kantor megah milik Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawainya bekerja hingga pada usia 10 tahun ia sudah tertarik menjadi seorang bankir. Cita-cita ini tampak jauh dari jangkauan ketika itu karena identik dengan profesi milik orang-orang kaya sedangkan keluarganya tidak masuk kategori tersebut. Meskipun demikian, Mochtar melanjutkan kuliahnya di Universitas Nanking dan tinggal di Tiongkok selama beberapa waktu sebelum kembali lagi ke Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Setelah menikah, ia diberikan kepercayaan oleh mertuanya untuk mengelola sebuah toko kecil dan ternyata berhasil

Pada tahun 1951, Mochtar menikahi anak pengusaha dari Jember. Pada saat itu pula, ia mendapatkan kepercayaan sekaligus tanggung jawab dari mertuanya untuk mengelola sebuah toko kecil. Hanya dalam jangka waktu 3 tahun, toko tersebut berhasil jadi toko terbesar di Jember. Dari sanalah, rasa optimis dalam dirinya kembali tumbuh dan keinginan masa kecil untuk menjadi seorang bankir kembali muncul sampai akhirnya membawanya ke Jakarta setelah kesuksesan tersebut. Jalan ini rupanya tak mudah karena ia harus merasakan pertentangan dalam keluarga yang menolaknya pergi mengejar mimpi yang tak pasti tanpa adanya koneksi.

ADVERTISEMENTS

Uniknya, bukannya mendaftar ke sebuah bank yang sudah besar, ia malah menerima tawaran untuk memperbaiki bank yang bermasalah

Sebelum memulai karier sebagai seorang bankir, Mochtar bekerja dengan seorang importir serta berbisnis kapal. Mungkin ini namanya ‘rezeki nggak ke mana’, berkat relasi yang ia punya maka tawaran dari bank pun datang. Uniknya, tawaran ini datang dari sebuah bank yang sedang terkena masalah sehingga ia harus membenahinya. Setelah meyakinkan pemilik akhirnya ia berhasil menjadi direktur dari bank tersebut yaitu Bank Kemakmuran. Walaupun tak memiliki latar belakang perbankan namun ia terus belajar dan dengan tekad kuat tersebut akhirnya bank mengalami kemajuan hanya dalam satu tahun. Setelahnya kariernya di bidang perbankan mulai menanjak dan ia pindah dari satu bank ke bank lain termasuk ke BCA. Bahkan ia mendapatkan julukan sebagai The Magic Man of Bank Marketing.

ADVERTISEMENTS

Akhirnya ia memiliki bank yang didirikannya sendiri, bahkan bisnisnya juga merambah bidang lain yang beragam

Kisah Mochtar Riady, sang Pendiri Lippo Group yang Awali Karier dari Sebuah Toko Kecil di Jember

Lippo/ Credit: pio3 on DepositPhotos via depositphotos.com

Tahun 1989 berdirilah Lippobank yang merupakan hasil merger antara Bank Perniagaan Indonesia, di mana ia menjadi bagian di sana, dan Bank Umum Asia. Bank ini bahkan selamat dari krisis moneter yang sempat melanda lo. Dengan kemampuan bisnis yang dimiliki oleh Mochtar, akhirnya Lippo Group mampu berekspansi ke bidang pembangunan kota, jasa, infrastruktur, dan banyak lainnya. Uniknya, walaupun sudah masuk jajaran orang terkaya, ia masih menerapkan pola hidup sederhana. Mobilnya tak akan diganti jika mobil lama masih dipakai, ia juga belanja pakaian ke departemen store biasa, bahkan ia masih suka ke pasar ketika ada kunjugan ke daerah-daerah.

Mochtar menunjukkan bahwa ketika kita mau tekun dan berusaha serta mau mengambil tantangan dengan penuh perhitungan, maka mimpi-mimpi yang selama ini sudah disimpan bukan tak mungkin suatu saat nanti bisa diwujudkan. Semoga kisahnya ini bisa menginspirasi perjalanan suksesmu ya 🙂

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.