Apa sih kriteria yang kamu punya sebagai mahasiswa tingkat akhir atau seorang lulusan S-1 baru untuk calon perusahaan tempatmu bekerja kelak? Bagimu yang masih termasuk awam di dunia kerja, kriteria perusahaan ideal mungkin belum terbayang. Mungkin kamu malah punya pemikiran seperti:
“Ah, kerja apa aja deh! Yang penting kerja, daripada jadi pengangguran?”
“Teman-teman udah pada kerja aja, masa gue belum? Ah udah deh kerja di perusahaan X aja.”
Padahal, bersikap asal ‘tembak’ dalam memilih pekerjaan tak akan membantumu membangun karir yang berkualitas. Demi masa depan, kamu juga harus bersikap selektif menentukan perusahaan mana yang sekiranya bisa berkontribusi positif pada karirmu nantinya.
Nah bagi kamu fresh graduate yang masih bingung menentukan seperti apa sih kriteria perusahaan yang cocok dijadikan tempatmu bekerja nantinya, berikut ini Hipwee berikan panduan lengkapnya:
ADVERTISEMENTS
1. Jangan Percaya Kalau Orang Bilang Gaji Itu Nomor Dua. Penghasilanmu Tak Boleh di Bawah Standar Meski Tak Bisa Langsung Belasan Juta.
Sebelum mulai bergabung dengan sebuah perusahaan, carilah dulu berapa besar gaji yang akan kamu terima setiap bulannya. Lalu hitung pula perkiraan biaya hidup standar hidup di kota tempatmu bekerja. UMR atau Upah Minimal Regional di kota itu bisa membantumu menentukan standar.
Misalnya saja jika kamu adalah lulusan Jurusan Komunikasi yang berniat bekerja di sebuah stasiun televisi di Jakarta sebagai creative staff. Umumnya, gaji minimal yang harus kamu terima adalah Rp. 3.000.000 – Rp. 3.500.000. Besaran ini didasarkan pada asumsi biaya hidup sebagai berikut:
Kost = Rp.900.000
Makan = (Rp15.000 x 3 kali makan) x 30 hari = Rp.1.350.000
Transportasi + kebutuhan lain-lain = Rp.750.000
Mengetahui nominal gaji yang akan diterima dan kemudian membandingkan dengan biaya hidup yang dibutuhkan membantu kamu menyeleksi perusahaan mana saja yang kira-kira bisa memberi ‘penghidupan’ yang layak pada karyawannya. Jangan karena baru bergelar fresh graduate, kamu merelakan diri untuk hidup dengan gaji di bawah standar. Tujuan dari bekerja adalah supaya kamu bisa mandiri. Kalau gajimu yang kecil memaksamu untuk masih minta orangtua, apa bedanya hidupmu sebagai karyawan dengan hidupmu sebagai mahasiswa?
ADVERTISEMENTS
2. Selanjutnya, Cari Perusahaan yang Memberikan Jam Kerja dan Waktu Istirahat Secara Berimbang. Kamu Terlalu Muda Untuk Jadi Kacung Perusahaan…
Ketika sudah merasa tertarik dengan sebuah pekerjaan, hal selanjutnya yang perlu kamu telaah lebih jauh adalah bagaimana sistem kerja yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Cari tahu tentang pengaturan waktu istirahat, lembur, shift, dan lain sebagainya. Menurut UU Tenaga kerja, waktu kerja seseorang perharinya berkisar antara 7-8 jam. Jika melebihi dari waktu yang ditetapkan, seorang karyawan berhak menerima upah lembur. Artikel lengkapnya bisa baca di sini.
Pengaturan waktu kerja di sini tentu dibuat dengan tujuan untuk menjaga keselarasan antara waktu yang dibutuhkan untuk istirahat dan bekerja. Pasalnya perusahaan tidak diizinkan untuk melakukan eksploitasi berlebihan kepada karyawannya. Ada aturan-aturan ketenagakerjaan yang wajib dipatuhi. Mengetahui jam kerja dari sebuah perusahaan membantu kamu memahami seperti apa cara kerja di calon perusahaanmu kelak. Idealnya perusahaan yang baik akan mengatur waktu kerja sesuai dengan UU tenaga kerja yang berlaku.
ADVERTISEMENTS
3. Gunakan Insting Untuk Mendeteksi Seperti Apa Suasana Kerjamu Nanti. Tes Wawancara Adalah Saat yang Tepat Untuk “Mengendus” Segalanya.
Suasana kerja yang kondusif akan memberikan kontribusi positif bagi karyawan yang bekerja di sana. Seseorang yang merasa tertekan karena atmosfer pekerjaan akan menjadi kurang produktif. Sebaliknya, suasana bekerja yang menyenangkan akan membantu karyawan mencapai target yang ditetapkan.
Nah: untuk bisa mengetahui seperti apa suasana kantormu nantinya cobalah cari tahu dari orang-orang yang pernah bekerja di sana. Jika tidak memiliki teman yang berpengalaman, jadikan saat tes wawancara untuk ‘mendeteksi’ segalanya. Pertanyaan seputar suasana kerja, cara orang-orang di kantor itu berinteraksi secara umum, dan lain sebagainya dapat menjadi referensi tambahan yang akan membantumu memutuskan akan bergabung atau tidak dengan perusahaan tersebut nantinya.
ADVERTISEMENTS
4. Jika Perusahaanmu Memang Tak Menawarkan Gaji Fantastis, Paling Tidak Pastikan Bahwa di Situ Kamu Bisa Mengembangkan Diri.
Ketika kamu berniat melamar ke sebuah perusahaan, cobalah lihat seperti apa karakter perusahaanmu kelak. Apakah perusahaan tersebut menjanjikan prospek yang cerah dari segi gaji atau pengembangan diri?
Beberapa tempat bekerja memang tidak menjanjikan penghasilan yang tinggi untuk para karyawannya, namun jika dilihat dari segi pengembangan karir perusahaan tersebut menjanjikan sesuatu yang cukup baik. Misalnya saja nih ada workshop yang rutin dilakukan dengan para ahli, kegiatan outbond untuk melatih kemampuan pekerja bekerjasama dalam tim, pelatihan public speaking, dan lain sebagainya. Meskipun gaji yang ditawarkan tidaklah tinggi, namun pelatihan-pelatihan seperti itu adalah pertanda bahwa perusahaan tersebut merupakan tempat belajar yang baik.
ADVERTISEMENTS
5. Apakah Tempatmu Bekerja Membuatmu Bangga Bisa Bergabung Di Sana? Jika Ya, Jangan Ragu Lagi Untuk Bekerja Pada Mereka
Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa perusahaan ideal harus masuk dalam jajaran perusahaan multinasional atau internasional. Asalkan perusahaan tersebut bisa membuatmu merasa bangga saat bergabung di sana, maka bekerja di sana bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Rasa bangga terhadap suatu hal termasuk juga tempatmu bekerja membuat seseorang memiliki sense of belonging terhadap perusahaan tersebut. Selanjutnya, rasa memiliki ini akan memacumu untuk dapat bekerja dengan lebih baik.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu Masih Muda, Puncak Kariermu Masih Jauh di Atas Sana. Pastikan Perusahaan Tempatmu Bekerja Dapat Menjadi Sebuah ‘Tangga’.
Seperti telah disebutkan di atas, idealnya perusahaan tempatmu bekerja harus memberi manfaat: baik itu dari segi pengembangan karir atau gaji. Misalnya saja kamu berniat bekerja sebagai seorang editor di sebuah majalah fashion internasional. Untuk memiliki modal yang cukup melamar di sana, kumpulkan terlebih pengalaman yang bisa dijadikan senjata. Nah ketika melamar pekerjaan yang baru, pastikan perusahaan tempat bekerja dapat dijadikan ‘tangga’ yang bisa mengantarkanmu meraih karir yang lebih tinggi.
7. Bekerja Pada Perusahaan yang Memiliki Kredibilitas Adalah Pilihan yang Paling Pas
Tidak hanya perusahaan saja yang berhak menyaring calon karyawan yang dianggap memiliki kredibilitas oke. Setiap pekerja juga memiliki hak yang sama untuk mencari tahu kredibilitas tempat ia bekerja kelak. Mencari informasi di internet atau bertanya pada orang yang masih atau pernah bekerja di sana adalah cara yang baik untuk melihat sejauh mana kredibilitas dari perusahaan tersebut.
Dari proses mencari tahu ini kamu bisa menemukan cerita-cerita terkait perusahaan yang bisa menjadi bahan pertimbangan. Cari tahu pula apakah perusahaan tersebut memiliki track record yang baik untuk urusan jaminan kesehatan, pembayaran gaji, perlakukan terhadap pekerja, serta hal lainnya. Mengetahui latarbelakang perusahaan dapat membantu kita mengenali lebih awal seperti apa karakteristik perusahaan tersebut.
8. Pekerjaan yang Baik Harus Punya Job Description yang Jelas, Sehingga Kamu Tahu Seperti Apa Tanggung Jawabmu Nantinya
Pembagian tugas kerja menjadi pertanyaan penting yang harus kamu tahu sebelum memutuskan bergabung dengan sebuah perusahaan. Menanyakan hal ini pada saat wawancara kerja adalah sebuah hal yang wajar. Dengan menanyakan hal tersebut, kamu menjadi tahu kewajiban-kewajiban yang nantinya harus diemban dan mana bagian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab orang lain. Ketika kamu sudah tahu mana kewajibanmu dan mana kewajiban orang lain, kamu bisa lebih fokus mengerjakan suatu hal dengan lebih baik.
9. Terakhir, Tanyakan Pada Dirimu Sendiri: Bahagiakah Kamu Dengan Rencana Bekerja di Sana?
Tidak ada pekerjaan yang menjanjikan kebahagiaan yang penuh kepada setiap pekerjanya. Setiap pekerjaan, apapun itu, pasti punya tantangan dan kesulitannya tersendiri. Namun perasaan senang yang kamu miliki akan membuatmu lebih tahan banting ketika diterpa tantangan dan kesulitan. Ketika kamu berniat bekerja pada sebuah perusahaan dan mengetahui segala tanggung jawab, kesulitan, dan resiko yang nantinya akan dihadapi cobalah jujur pada dirimu sendiri, sudahkah kamu siap dengan itu semua?
Sebagai seorang fresh graduate yang belum memiliki pengalaman, kita memang tidak boleh menjadi pribadi yang terlalu pemilih soal pekerjaan. Namun memilih dengan sembarangan juga bukan keputusan yang tepat. Bersikap selektif akan sangat berguna untuk pengembangan karir ke depannya.