Banyak orang yang punya cita-cita jadi pengusaha atau orang sukses tapi hal ini nggak bisa dilakukan begitu saja tanpa modal, baik modal pengetahun dan pastinya yang nggak kalah penting adalah modal berupa dana. Makanya banyak yang pasrah menjadi karyawan bawahan untuk beberapa waktu sebelum mewujudkan cita-citanya. Menjadi seorang karyawan nyatanya menjadi sebuah batu loncatan yang paling masuk akal kalau kita tak terlahir sebagai sosok berprivilese yang ketika lahir sudah disuapi pakai sendok perak.
Kalau pandai lihat peluang jadi seorang karyawan bisa nabung dari gaji sekaligus belajar ilmu yang bisa jadi berguna buat menanjakkan karier maupun membangun perusahaan sendiri. Banyak kok yang terbukti sukses menjadi seorang pendiri atau CEO perusahaan setelah mereka mengawali kariernya dari bawah dulu. Simak yuk siapa saja!
ADVERTISEMENTS
1. Mengawali karier sebagai petugas layanan bagasi, Howard Putnam sukses menanjakkan karier hingga menjadi seorang CEO
Howard mengawali kariernya di maskapai penerbangan sejak berusia 17 tahun sebagai petugas layanan bagasi. Ia sempat melihat seorang teman yang mencuri barang berharga dalam sebuah koper, meskipun menggiurkan namun ia tak ikut melakukannya. Akhirnya temannya tersebut dipecat saat ketahuan melakukan hal yang merugikan. Hal ini membuat Howard berjanji untuk memegang teguh etika selama bekerja. Di usia 19 tahun, ia sudah mulai ingin menjadi seorang presiden di maskapai sehingga benar-benar bekerja keras. Ia akan bekerja double shift, mengajari orang lain, hingga patuh saat dipindahtugaskan ke luar kota. Akhirnya, setelah berbagai pengorbanannya ia berhasil jadi seorang CEO Southwest Airlines dan CEO Braniff International Airways.
ADVERTISEMENTS
2. Mengawali karier sebagai seorang petugas front desk, Chris Rondeau membuktikan bahwa ide cemerlang bisa membawanya terbang~
Di usia 20 tahun, Chris menjadi seorang karyawan paruh waktu sebagai petugas front desk di Planet Fitness sebelum bekerja full time di sana. Jenjang kariernya cukup ajeg di mana ia dipromosikan menjadi manajer toko hingga manajer regional. Hal ini tak bisa dilepaskan dengan ide-idenya yang brilian seperti ketika ia memaparkan daripada hanya menjual peralatan olahraga, ia juga merekomendasikan untuk menjual ‘suasana pusat kebugaran’ mereka. Oleh sebab itu, sejak tahun 2013, ia menjadi CEO di Planet Fitness.
ADVERTISEMENTS
3. David Cote yang memulai kariernya sebagai seorang pekerja yang dibayar per jam bahkan pernah dipecat karena kesalahpahaman sebelum kini jadi pimpinan
David mengawali karier menjadi seorang pekerja di General Electric yang dibayar per jam saat usianya 21 tahun. Saat usianya 33 tahun, ia menjadi seorang perencana keuangan mid-level di perusahaan yang sama. Akan tetapi, ia dipecat karena melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan perintah atasan, padahal sebenarnya ia tak mau namun terpaksa ia lakukan karena diminta oleh timnya. Beberapa waktu kemudian, ia ditelepon CEO-nya karena ada yang mengatakan bahwa sebenarnya ia tak ingin melakukannya. David malah dianggap rela berkorban untuk disalahkan dan lantas dijadikan CFO dalam produksi mesin pesawat.
ADVERTISEMENTS
4. Zoom barangkali menjadi aplikasi yang paling laris digunakan selama pandemi, dulu ide ini ternyata pernah ditentang para petinggi perusahaan lo
Eric Yuan pernah bekerja di sebuah perusahaan bernama Webex sebagai seorang insinyur. Satu dekade setelahnya, perusahaan ini diakuisisi oleh Cisco. Akan tetapi, saat ia memaparkan idenya tentang sebuah aplikasi video konferensi yang tak hanya digunakan di PC namun juga di telepon pintar, para petinggi malah menolak idenya. Akhirnya ia keluar dan mendirikan Zoom bersama beberapa ahli dari perusahaan tersebut yang diboyongnya. Hasilnya, kini hampir semua kalangan menggunakan aplikasi buatannya.
ADVERTISEMENTS
5. FaceApp juga menjadi aplikasi yang tak kalah populer belakangan ini, pendirinya sempat bekerja di Microsoft
Kamu mungkin belakangan ini sering melihat unggahan sosok perempuan cantik atau laki-laki tampan yang ternyata adalah temanmu yang membuatmu pangling karena menggunakan aplikasi FaceApp. Pendiri aplikasi ini ternyata sempat bekerja di Microsoft sebagai seorang teknisi. Paginya ia bekerja di sana dan di sore hari, ia mengerjakan coding untuk untuk bot di games. Dari sana, ia malah menggunakan AI yang dibuatnya untuk pengolahan foto dan terciptalah FaceApp yang sukses hingga sekarang.
Melihat kesuksesan beberapa orang tersebut mungkin membuatmu jadi makin termotivasi. Walaupun sekarang baru jadi seorang karyawan bawahan, bukan tak mungkin suatu saat nanti kariermu bisa menanjak baik jadi pimpinan maupun bikin usaha sendiri, asal mau bekerja keras dan memegang prinsip-prinsip yang membuatmu terus maju ya.