Selalu dibutuhkan, dikejar target, bonus yang banyak, jemput bola cari customer.
Beberapa hal tersebut kerap kita dengar saat sedang membicarakan tentang posisi pekerjaan di bidang “marketing“, tapi emang iya ya selalu begitu? Apakah semuanya harus turun ke lapangan buat nawarin produk? Beberapa hal mungkin benar, tapi beberapa hal yang lain tergantung dengan posisi yang lebih spesifik di marketing, Skuat.
Meskipun sama-sama berada di bawah payung marketing, ternyata posisi ini mirip mi pedas nih, alias ada tingkatan-tingkatan di dalamnya. Nah, kalau kamu mau berkarier di bidang ini, wajib hukumnya buat kamu tau posisi mulai dari entry level hingga posisi paling atas, yaitu Chief Marketing Officer, biar kamu bisa nentuin target kariermu ke depannya. Yuk simak selengkapnya!
ADVERTISEMENTS
1. Seolah pintu gerbang, tahap entry level merupakan tahap di mana kamu bisa menentukan bidang marketing mana yang paling cocok
Level ini adalah tahap paling awal bagi seseorang yang ingin bergelut di bidang marketing. Biasanya lowongan yang ada ditujukan untuk para fresh graduate dan mereka yang memiliki pengalaman di bawah dua tahun. Umumnya, lulusan apa aja bisa melamar lowongan ini, asal memiliki skill set yang dibutuhkan dan memenuhi kualifikasi.
Skill yang dibutuhkan setiap bagiannya akan berbeda. Misalnya, kalau kamu melamar di posisi copywriter, maka kemampuan membuat tulisan yang nampol dan bisa berpikir kreatif sangat dibutuhkan. Namun, kalau kamu melamar di posisi public relation associate, misalnya, maka kamu perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang sangat bagus.
Berikut ini beragam posisi yang bisa mulai dipikirkan untukmu fresh graduate:
Account coordinator
Account excecutive
Sales
Copywriter
Social media officer
Project coordinator
Event marketing coordinator
Event marketing specialist
Job desc dari masing-masing pekerjaan tersebut biasanya juga berbeda, tapi secara garis besar kamu akan dituntut untuk mengerjakan beberapa hal berikut:
Mengatur berbagai proses marketing
Berinteraksi dengan departemen lain
Melaksanakan bermacam-macam tugas seperti hal yang bersifat administratif atau berhubungan dengan customer service
Melakukan penjualan melalui berbagai channel
Dilansir dari berbagai sumber, kisaran gaji ini berkisar di angkat Rp3 juta sampai Rp6 juta, tapi tergantung dengan masing-masing perusahaan dan daerahnya ya.
ADVERTISEMENTS
2. Tahap dua kamu akan berada di posisi manager. Ada tambahan skill yang harus dimiliki, yaitu leadership
Di tahap ini, kamu sudah akan mulai diminta untuk memiliki leadership skill karena akan ada orang-orang di entrylevel yang bekerja di bawahmu. Idealnya kamu akan mulai dipromosikan ke posisi ini setelah memiliki pengalaman selama tiga sampai empat tahun. Tentu saja waktu tersebut relatif, tergantung dengan track record-mu selama bekerja ya.
Lalu, ada posisi apa saja di sini? Berikut daftarnya:
Advertising manager
Product marketing manager
Public relations manager
Promotions manager
Brand manager
Community manager
Sales manager
Social media manager
Job desc di posisi lebih banyak bersifat supervisi dalam menjalankan strategi marketing,
Menjalankan strategi marketing, misalnya mengatur strategi campaign untuk iklan dan mengevaluasinya
Membimbing bawahan dalam bekerja
Mengevaluasi kondisi pasar, mengumpulkan data customer dan kompetitor
Mengkoordinasikan kebijakan marketing
Gaji di posisi ini biasanya berada di kisaran Rp6 juta sampai Rp8 juta.
ADVERTISEMENTS
3. Level selanjutnya adalah Director of Marketing. Posisi ini akan lebih banyak mengurus strategi
Di posisi ini leadership harusnya sudah bukan masalah lagi untukmu. Setelah menghabiskan beberapa tahun melakukan supervisi dan evaluasi akan pelaksanaan strategi yang diterapkan brand perusahaanmu, kini saatnya untuk membuat strategi itu sendiri. Setelah mendapatkan data dari riset pasar, laporan evaluasi yang diterima dari para manager, dan laporan tentang para pesaing, saatnya melakukan analisis dan membuat perencanaan untuk mencapai target yang ditentukan.
Director of Marketing biasanya terdiri dari beberapa posisi ini:
Director of marketing research
Director of advertising sales
Director of media
Director of public relations
Director of marketing analytics
Berikut adalah job desc yang dilakukan seorang Director of Marketing:
Membuat strategi marketing
Menganalisis data yang diperoleh untuk menyusun target
Meningkatkan keinginan customer untuk melakukan pembelian
Perlu pengalaman selama sekitar enam sampai tujuh tahun hingga kamu bisa mencapai posisi ini. Gaji yang didapatkan berkisar antara Rp10 juta sampai Rp18 juta.
ADVERTISEMENTS
4. Vice President (VP) of Marketing yang kemudian sampai puncak di Chief Marketing Officer (CMO) akan jadi tahta paling tinggi di jenjang karier marketing
Di jenjang ini kamu bukan hanya perlu skill untuk berpikir sebagai seorang pemimpin saja, tapi juga harus mulai memiliki “otak bisnis”. Pada posisi VP Marketing, kamu juga biasanya akan menjadi spokeperson perusahaan. Kamu juga akan menjadi jembatan untuk menghubungkan marketing dengan divisi lainnya. Sementara itu, seorang CMO merupakan pimpinan marketing secara keseluruhan yang juga bertanggung jawab atas target dan revenue dari marketing.
Gaji dua posisi ini bisa sampai dua bahkan tiga digit, tapi butuh pengalaman yang sangat lama pula untuk meraihnya. Biasanya perlu lebih dari sepuluh tahun untuk bisa mencapai puncak.
Jenjang karier/ Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
Seperti di pekerjaan lainnya, ada keuntungan, tantangan, hingga mitos bekerja di bidang marketing
Jika selama ini mungkin benefit yang sering kamu dengar adalah bonus yang menggiurkan, ternyata bekerja di bidang marketing punya keuntungan lain. Ritchie, seorang marketer yang sudah bertahun-tahun di bidang ini menjelaskan bahwa setidaknya ada lima keuntungan di luar “bonus”.
Bisa bertemu berbagai orang dari level officer, manager, founder, owner, CEO, hingga presdir
Belajar berbagai macam hal dari berbagai industri
Menambah pengalaman dan pengetahuan dengan mengikuti event dari kelas rakyat hingga high class
Menjadi seorang yang lebih dinamis
Bisa lebih open minded
Selain sukanya, ada tantangan yang juga perlu dihadapi.
Kamu harus siap kena ghosting karena PHP dari klien adalah makanan sehari-hari
Untuk seseorang yang bekerja di Jakarta, macet akan menjadi sahabat baik dan menunggu klien pun akan jadi hobi baru
Harus stand by kapan pun klien butuh demi sebongkah revenue
Selain dua hal tersebut, Ritchie juga menjelaskan mitos-mitos yang melingkupi dunia marketing. Ia sering mendengar bahwa menjadi seorang marketer itu perlu tahu segalanya karena harus menjelaskan pada klien. Padahal, yang paling penting bukan tahu segalanya, tapi memahami produk yang akan diperkenalkan kepada klien. Selain itu, kamu sendiri mungkin akrab dengan anggapan bahwa marketing=sales. Dua hal tersebut sangat berbeda, apalagi di company besar.
Marketing atau sales juga (dianggap) sering ketemu klien sampai malam-malam. Nggak juga, tergantung kebutuhan dan pinter-pinter kita ngatur dan drive klien.
Ketika bisa merasakan hal ini ketika bekerja, kamu mungkin seseorang yang cocok di bidang ini
(Aku) merasa nyaman tiap harinya. Meskipun ada target, tapi tetap masih bisa enjoy melakukan tugas sehari-hari dan maintain klien yang gampang-gampang susah. Tetap enjoy ketika ada tantangan atau persoalan dalam pekerjaan. Marketing is like my playground.
Begitu Ritchie mengungkapkan bagaimana ia tahu marketing adalah bidang yang cocok untuknya. Selain itu, ada tips yang perlu dipegang jika ingin sukses di bidang ini. Kamu harus menjadi seseorang yang pantang menyerah, open minded, bisa mengatur waktu dan emosi dengan baik, dan mau selalu belajar.
Ingat ya, menjadi seorang marketer artinya akan ada kemungkinan besar kamu bertemu dengan banyak orang. Itulah sebabnya kamu perlu open minded. Nah, kira-kira gimana? Apakah kamu cocok jadi seorang marketer?
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.