Awal tahun ini, santer kasus investasi bodong yang memakan banyak korban termasuk dari kalangan figur publik. Beberapa di antaranya seperti investasi bodong Memiles dan investasi bodong Fikasa. Investasi bodong adalah modus investasi atau tanam uang dengan dalih mendapat keuntungan instan dalam jumlah yang banyak. Karenanya, wajar kalau banyak orang yang tergiur mencobanya.
Sebagai seseorang yang masih awam di dunia investasi, mestinya kamu lebih waspada. Pesugihan saja butuh bertahun-tahun buat mengumpulkan uangnya kok, masa iya ini investasi baru mulai sudah langsung dapat untung. Kan jelas nggak masuk akal. Biar nggak jadi salah satu korbannya, ketahui betul ciri investasi bodong yang patut diwaspadai berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Yang paling kelihatan, investasi bodong tak memiliki izin atau legalitas yang jelas
Semua perusahaan jasa atau produk keuangan wajib memiliki izin dari pihak terkait seperti OJK atau Bappebti. Maka, setiap kali kamu mendapatkan tawaran investasi, pastikan dulu legalitasnya. Aspek legalitas ini penting untuk memberikan perlindungan jika suatu saat terjadi masalah pada produk investasi tersebut. Maksudnya, kamu jadi tahu mesti mengadu ke mana. Tapi hati-hati juga, karena ternyata ada investasi berlegalitas yang melakukan penyelewengan, kayak investasi bodong Jouska itu lo!
ADVERTISEMENTS
2. Rata-rata investasi bodong di Indonesia menawarkan keuntungan instan dalam jumlah yang relatif banyak
Investasi memang dapat menambah passive income. Tapi jumlahnya pun tergantung pasar dan berapa yang diinvestasikan. Rata-rata investasi hanya memberikan laba mulai dari 1 hingga 15 persen. Kalaupun lebih, biasanya karena situasi dan kondisi tertentu. Hasil keuntungannya pun tak bisa didapat secara instan. Alias mesti nunggu bertahun-tahun dulu.
Makanya kamu mesti waspada jika perusahaan yang menawarimu investasi memberikan keuntungan yang nggak nalar apalagi hanya dalam waktu singkat. Ya, sudah pasti nggak beres kalau begini.
ADVERTISEMENTS
3. Investasi bodong tak pernah menjelaskan pengelolaan keuangannya. Malah terkesan ditutup-tutupi
Lembaga investasi wajib memberikan skema pengelolaan dana pada konsumennya. Beberapa hal yang umumnya dijelaskan misalnya: ke mana aliran dananya, bagaimana risikonya, hingga berapa persentase keuntungannya. Jika perusahaan investasi tak menjelaskan poin-poin tersebut, lebih baik beralih ke yang lain saja. Daripada malah bablas, kan.
Usahakan untuk mengetahui produk investasi yang mau dibeli dengan cermat, jangan cuma tergiur dengan labanya saja.
ADVERTISEMENTS
4. Melihat dari beberapa contoh investasi bodong yang sudah terkuat, rata-rata mereka kerap memanipulasi rekam jejaknya
Kalau nggak dibuat fiktif atau bohong, rekam jejaknya tak bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, mengaku punya investor tetap, pengalaman bertahun-tahun, hingga punya banyak penghargaan. Tapi saat dicek di lembaga terkait, ternyata nihil hasilnya alias bohong. Hati-hati, cukup banyak investasi bodong yang seperti ini, misalnya saja investasi bodong Alimama itu.
ADVERTISEMENTS
5. Menyambung dari poin sebelumnya, investasi bodong juga kerap memanfaatkan nama tokoh tertentu untuk menarik pelanggan
Biasanya sih yang paling sering bawa-bawa tokoh agama atau artis terkenal seperti AA Gym hingga Raffi Ahmad. Padahal setelah ditelusuri lebih lanjut, tokoh-tokoh tersebut tak punya sangkut paut apalagi berinvestasi di perusahaan bodong ini. Untuk memastikan kebenarannya, lebih baik cek di medsos tokoh yang dicantumkan namanya untuk meminimalisir kemungkinan penipuan oleh oknum investasi bodong terbaru.
ADVERTISEMENTS
6. Para pelaku investasi bodong kerap kali meminta seseorang untuk bergabung dengan memaksa, atau terkesan didesak
“Segera gabung dengan kami untuk meraih keuntungan yang berlipat dan cepat”.
Di atas merupakan salah satu tagline andalan para pelaku investasi bodong. Biasanya mereka akan meminta pelanggan untuk bergabung sesegera mungkin dengan iming-iming prospek keuntungan yang menggiurkan hingga berkali-kali lipat. Seharusnya kamu mesti waspada dengan model investasi semacam ini. Karena meski menambah nilai rupiah, yang namanya investasi itu hasilnya nggak bisa instan. Butuh proses dan kenaikannya pun bisa sesuai situasi dan kondisi.
7. Jika diperhatikan, investasi bodong kerap memberikan prinsip investasi yang keliru
Menurut pakar finansial, prinsip utama investasi yakni semakin tinggi risikonya, maka makin banyak pula return atau keuntungan yang di dapat. Namun jika melihat dari pengertian investasi bodong dan iming-imingnya, prinsip tersebut tak berlaku. Buktinya, mereka selalu menggadang-gadangkan keuntungan tinggi di balik risiko yang sangat rendah. Padahal kalau investasi yang benar, justru sebaliknya. Ironisnya, hal inilah yang justru membuat banyak korban tergiur.
Jika kamu cek di lis dalam situs OJK, ada lebih dari 10 investasi bodong yang sudah terkuat kedoknya. Dan hingga saat ini, lis tersebut masih bertambah dan memakan banyak korban. Makanya, sebelum berinvestasi, cari tahu dulu daftar lis investasi bodong OJK dan kenali ciri-cirinya supaya kamu tak jadi korbannya.