High fashion atau fesyen kelas tinggi | Illustration by Hipwee via www.hipwee.com
Bagi kamu yang pernah melihat peragaan busana internasional di televisi atau majalah fesyen, mungkin pernah berpikir soal “siapa ya, yang mau beli baju itu? Mau dipakai ke mana model baju kayak gitu?” Apalagi jika model pakaiannya cukup unik, dengan berbagai aksesori dan hiasan heboh yang kalau mau dipakai buat kondangan aja harus pikir-pikir dulu~
Omog-omong soal busana dengan model unik, ada jenis yang sukup terkenal karena harganya yang sangat mahal yaitu haute couture. Mungkin kamu akan lebih heran lagi, jika tahu model-model baju jenis ini.
Haute couture berasal dari Bahasa Prancis, haute artinya tinggi couture artinya jahitan. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, disebut dengan adibusana. Secara istilah, jenis busana ini merupakan busana kelas nomor satu di dunia, dengan teknik pengerjaan tingkat tinggi, dibuat khusus untuk pemesan dengan bahan terbaik yang pernah ada dan dikerjakan sesuai standar tertentu.
Secara awam, haute couture merupakan fesyen elit, eksklusif, mewah dan apa pun yang bisa menggambarkan betapa “wah” busana ini. Melansir dari Couture Notebook, tiap busana haute couture dibanderol dengan harga fantastis mulai dari puluhan ribu dolar hingga jutaan dolar. Seharga mobil bahkan rumah mewah deh~ Nah, makin heran kan, siapa yang mau beli coba? Apalagi, desain busana haute couture terkenal unik karena memiliki nilai seni yang tinggi.
Haute Couture yang dikenakan Kim Kardashian di Met Gala | Credit by Kim Kardashian on Instagram
Ingat busana yang dikenakan Kim Kardashian di acara Met Gala 2021? Yap, melansir dari Vogue, busana serba hitam yang menutupi seluruh bagian tubuh, bahkan hingga rambut dan wajah itu merupakan salah satu busana haute couture, dari Balenciaga karya Demna Gvasalia. Busana unik yang viral dan menjadi perbincangan warganet seantero dunia tersebut dibanderol seharga 10 ribu dolar.
Wah, sudah unik, mahal lagi. Apa sih, yang membuat haute couture jadi busana elit dan ada saja orang yang mau membelinya? Berangkat dari hal itu, Hipwee Premium mengulas haute couture dari sisi sejarah hingga strategi bisnis dan makna di balik kemewahannya, yuk simak!
ADVERTISEMENTS
Perjalanan haute couture sejak awal kemunculannya sudah dikenal sebagai busana kelas terbaik, pun hingga saat ini terus beradaptasi terhadap pasar supaya bisa lebih relevan dengan zaman
Haute couture lahir dari sebuah rumah mode di pusat Paris bernama Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Paris sebagai kiblat fesyen dunia membuat FHCM memegang prinsip standar mode kelas terbaik dalam setiap busana produksinya. Seiring perkembangan tren fesyen dunia mendorong bisnis FHCM semakin dikenal karena memiliki kualitas terbaik, akhirnya lahirlah haute couture pada tahun 1945 sebagai jenis busana terbaik sepanjang sejarah, setidaknya hingga saat ini. Sebagai penggagas houte couture, FHCM juga memelopori berbagai perhelatan pekan fesyen dan pembinaan desainer berbakat yang bisa memproduksi haute couture.
Haute couture fashion week dipeloposi oleh FHCM | Credit by Tokatlian on Pixabay
Haute couture dunia di bawah pengawasan FHCM dan lembaga hukum terkait seni dan perindustrian. Saat ini houte couture menggandeng belasan anggota utama, beberapa di antaranya adalah Adeline André, Chanel, Christian Dior dan beberapa merek terkemuka lainnya. Ada juga beberapa koresponden resmi seperti Valentino, Fendi, Giorgio Armani, dan belasan anggota tamu lainnya seperti Irish Van Herpen, Yuima Nakazato, RR331, Xuan dan berbagai merek lainnya.
Perkembangan haute couture saat ini tidak lepas dari strategi bisnis untuk melakukan inovasi produk. Melansir dari Vogue, citra haute couture yang sejak dulu biasanya dipakai oleh kalangan yang lebih tua, tapi saat ini harus beradaptasi dengan zaman untuk menyasar anak-anak muda. FHCM dan para desainernya semakin memperhatikan tren di masyarakat, kemajuan teknologi, platform digital dan segala sesuatu yang berhubungan dengan mode.
Seperti bisnis pada umumnya, fesyen haute couture juga butuh inovasi produk supaya bisa bertahan dengan ciri khas kemewahan dan mengedepankan seni serta kualitas. Jika dulunya haute couture terkenal dengan busana buatan tangan yang sangat detail, saat ini sudah mulai mengombinasikan teknologi dalam proses produksinya. Hal ini menjadi lebih menarik karena haute couture bisa lebih relevan dengan zaman dan kalangan anak muda.
ADVERTISEMENTS
Dikenal dengan busana elit, haute couture dibanderol dengan harga yang super duper mahal. Siapa ya yang mau beli?
Sederet selebritas menggunakan haute couture di Met Gala 2021 | Credit by @irisvanherpen on Instagram
Bicara soal haute couture, tentu tidak bisa lepas soal harganya yang dinilai sangat fantastis. Bahkan, mungkin kamu juga akan berpikir dan heran mengapa busana elit tersebut sangat mahal. Padahal, mungkin saja hanya dipakai sesekali seumur hidup pemiliknya, apalagi untuk busana-busana pesta. Bayangkan saja, untuk busana sehari-hari harganya mulai ribuan dolar, gaun pestanya mulai dari 10 ribu dolar, bahkan gaun-gaun tertentu untuk upacara atau acara besar mulai dari ratusan ribu hingga jutaan dolar. Wah, satu baju bisa seharga mobil bahkan rumah mewah, kan? Kok bisa ya, sampai semahal itu?
Harga yang sangat fantastis tersebut tenyata sebanding dengan kualitas bahan dan proses pembuatannya, lo. Untuk membuat satu busana saja dibutuhkan 600-800 jam, dari proses desain hingga bisa dikenakan secara sempurna. Belum lagi jika terdapat payet, bordir atau hiasan lainnya yang rumit dan butuh ketelitian. Selain dibuat dengan bahan terbaik, haute couture juga dikenal dengan proses pembuatan yang ekskusif karena dikerjakan dengan tangan pengerajin langsung. Belum lagi jika busana yang dibuat memiliki makna atau filosofi tersendiri, jadi butuh pemikiran bahkan riset yang panjang.
Mengingat harganya yang sangat mahal dan prosesnya yang rumit, bahkan tidak jarang desainnya juga unik, siapa sih yang mau beli haute couture?
Secara harga, haute couture memang tidak dipakai untuk sembarang acara. Biasanya, konsumen haute couture memang mereka yang memiliki agenda untuk menghadiri kegiatan yang di sorot publik. Melansir dari Style Caster, konsumen haute couture hanya sekitar 4 ribu orang di seluruh dunia. Kebanyakan dari mereka adalah penggiat seni, sosialita, pengusaha dan kalangan bangsawan dari Timur Tengah, Cina, dari Amerika, Rusia, Eropa.
ADVERTISEMENTS
Tidak semua busana elit yang mahal bisa disebut haute couter, lo. Rumah mode tempat produksi dan desainernya harus memenuhi beberapa syarat berikut:
Busana yang dilabeli haute couture harus memenuhi semua syarat ini | illustration by Hipwee
Syarat-syarat di atas bertujuan untuk menjaga orisinalitas dan hak cipta busana-busana haute couture. Jadi, jika kamu membuat busana yang sesuai standar kualitas dan proses pengerjaan yang sama sekali pun tetap tidak bisa disebut haute couture. Sehingga, busana elit ini memang diciptakan secara ekslusif dan bernilai seni, bahkan biasanya memiliki makna tersendiri bagi penggunanya. Maka, tidak mengherankan jika selain proses dan kualitas bahannya, ada nilai tersendiri yang membuat haute couture digunakan oleh kalangan tertentu dengan harga super duper mahal.
Jika kamu memiliki bisnis, bisa nih strategi haute couture diadaptasi dalam bisnismu, supaya nggak ada yang meniru dan harganya tetap bisa mahal karena punya kualifikasi tersendiri yang tidak bisa dimiliki orang lain.
Wah, keren kan makna dan nilai di balik fesyen haute couture ini? Pantas saja kalangan selebritas dunia yang melenggang di red carpet tampak begitu percaya diri dengan busana haute couture yang mereka kenakan. Sebab, selain harganya yang membuat penampilan mereka menjadi berkelas, tentunya busana yang dikenakan memiliki makna tersendiri. Ya… walaupun jadi viral dan dianggap aneh oleh warganet yang awam~
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.