Wawancara kerja biasanya adalah tahap terakhir yang harus kamu lewati selama proses rekrutmen. Namun rasa cemasmu tak kunjung hilang sebelum pengumuman bahwa kamu diterima masuk ke emailmu. Rasanya selalu deg-degan tiap ada email, SMS, maupun telepon yang masuk.
Agar kamu tak mati penasaran sebaiknya kamu melakukan follow-up atau tindak lanjut aktif kepada pihak rekrutmen. Selain untuk mengetahui kelanjutan hasil wawancaramu, follow-up juga bisa menunjukkan kalau kamu antusias dengan pekerjaan itu. Tapi guys, jangan sembarangan follow-up ya, ada aturan-aturan yang harus kamu penuhi saat melakukannya.
ADVERTISEMENTS
1. Walaupun sudah melakukannya di akhir wawancara, tak ada salahnya berterima-kasih lagi lewat email keesokan harinya
Berterimakasih di akhir wawancara adalah suatu keharusan, namun akan lebih baik lagi jika kamu juga melakukannya secara formal. Kirimlah email resmi ke orang-orang yang mewawancaraimu secara pribadi berisi ucapan terima kasih. Sebisa mungkin hindari copy paste dan berikan catatan bahwa kamu senang sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk diwawancarai oleh mereka.
Oleh karena itu, jangan segan untuk menanyakan email kerja orang yang mewawancaraimu. Dengan sopan, kamu bisa meminta kartu nama mereka sebelum meninggalkan ruangan wawancara.
ADVERTISEMENTS
2. Jika belum ada kabar juga setelahnya, kirim follow-up setelah satu atau dua minggu kamu diwawancara
Jangan terlalu banyak dan terlalu cepat mengirim follow-up ke perusahaan yang memanggilmu untuk wawancara. Setelah mengirim ucapan terima kasih, tunggulah satu sampai dua minggu setelahnya. Follow-upmu berisi pertanyaan tentang hasil wawancaramu dan lagi-lagi cantumkan ketertarikanmu pada pekerjaan ini. Tunggu mereka menyelesaikannya jika masih belum ada balasan juga.
ADVERTISEMENTS
3. Berterimakasih harus pada semua pewawancara, kalau follow-up cukup pilih satu orang saja
Jangan melakukan follow-up kepada semua orang yang mewawancaraimu, pilihlah satu orang yang memang menurutmu menjadi pemimpin dalam proses rekrutmen ini. Jika kamu bingung, kamu bisa menanyakannya di akhir wawancara tentang siapa yang harus kamu hubungi untuk melakukan follow-up. Kemungkinan besar yang berperan dalam hal ini adalah HR Manager atau kontak HR lain yang dulu menghubungimu untuk ikut tahap wawancara.
ADVERTISEMENTS
4. Jangan seenaknya memfollow-up dengan nomor yang berbeda-beda, jika tak ingin HRD malah kebingungan menghubungimu
Kebiasaan anak muda zaman sekarang adalah memiliki banyak nomor bahkan dalam satu smartphone. Khusus untuk melakukan follow-up gunakan nomor atau alamat email yang kamu cantumkan di CV saja, jangan diganti-ganti. Karena HRD justru akan kebingungan saat akan menghubungi nanti. Selain itu kamu juga akan tampak sangat tidak profesional karena menganggap remeh terhadap kontak yang kamu cantumkan.
ADVERTISEMENTS
5. Hati-hati dengan bahasa yang kamu gunakan agar tak kehilangan kesempatan mendapatkan pekerjaan
Pilih bahasa yang bijak saat menyampaikan follow-up, gunakan bahasa baku dan hindari bahasa-bahasa slank. Mereka bukan temanmu yang bisa kamu perlakukan dengan kasual, jadi jangan sekali-kali mencoba sok akrab sebelum kamu benar-benar diterima. Tunjukkan sopan santunmu dan berikan penghormatan yang besar dalam setiap kata yang kamu ucap atau tuliskan di follow-up yang kamu buat.
ADVERTISEMENTS
6. Ikuti aturan 3 paragraf agar follow-upmu tampak resmi, efektif dan efisien namun juga tetap manis
Aturan 3 paragraf ini digunakan dalam email tertulis untuk situasi resmi. Dengan mengikuti alur ini, kemampuanmu dalam berkomunikasi secara profesional pun dapat dinilai.
Buatlah email follow-up dalam alur seperti ini. Paragraf pertama berisi ucapan terima kasih karena mereka telah memberimu kesempatan hingga tahap ini untuk mengisi posisi tersebut. Paragraf selanjutnya membahas tentang kelebihanmu dan apa keuntungan yang didapat perusahaan darimu nanti, gunakan poin-poin untuk memperjelasnya. Di paragraf terakhir berisi tentang klarifikasi, termasuk jika ada pertanyaan yang belum kamu jawab saat proses wawancara, bisa kamu tuliskan disini.
7. Cek dan re-check nama yang akan kamu kirimi pesan beserta gelarnya jika ada, agar kesalahan kecil tak mengeliminasimu
Nama tujuan yang kamu kirimi pesan tampaknya sangat singkat, tapi jika salah dampaknya akan sangat besar. Orang-orang sangat sensitif dengan penulisan nama, kesalahan satu huruf atau tanda baca pada gelarnya saja bisa membuat mereka “kecewa” dan memilih untuk tidak menerimamu saja. Jadi pastikan kamu mengeceknya berulang-ulang agar kesalahan ini tidak sampai kamu lakukan.
Menunggu hasil wawancara memang harus ekstra sabar, jika sudah sekian lama dan kamu sudah melakukan follow-up juga tapi tak kunjung ada balasan, artinya kamu harus segera move on. Jangan sampai kamu terjebak dalam penantian untuk menunggu satu pekerjaan yang tidak akan membuka pintu mereka untukmu. Kamu harus peka kapan waktunya kamu untuk move on dan kapan masih harus menunggu.
Setelah semua tahapan ini kamu lakukan, berdoalah agar usahamu berbuah hasil yang manis. Semoga diterima ya! 🙂