Penduduk di Indonesia mayoritas merupakan muslim yang sekaligus menjadi pasar yang besar bagi produk-produk yang beredar. Makanya untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan syariat, kini banyak perusahaan yang mulai menerapkan label halal di produk-produk yang dibuat dan dipasarkan. Jika label ini sudah digunakan pada makanan sejak lama, kini label ini merambah ke lini bisnis yang lain mulai dari make-up bahkan hingga produk kulkas.
Strategi yang satu ini merupakan salah satu implementasi dari positioning untuk mendapatkan hati masyarakat sekaligus menerapkan idealisme dalam berbisnis. Selengkapnya, kita kulik yuk penjelasan berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Sebelum mengulik lebih dalam tentang halal marketing, sebaiknya pahami dulu yuk positioning ketika menjalankan bisnis
Selain menentukan produk seperti apa yang akan dihasilkan dan target market-nya, positioning merupakan hal yang tak boleh ketinggalan untuk dipikirkan. Positioning dalam bisnis artinya bagaimana perusahaan menginginkan produk mereka diterima di benak konsumen. Hasilnya adalah terciptanya nilai yang cocok dengan konsumen yang pada akhirnya mendorong mereka untuk membeli produk yang ditawarkan.
Banyak aspek yang bisa diterapkan pada positioning ini seperti atribut produk, manfaat yang diberikan, harga dan kualitas, bahkan pemilihan brand ambassador sebagai ‘wajah’ bisnis sekaligus untuk promosi. Halal marketing merupakan salah satu bentuk dari positioning ini dengan target pasar masyarakat muslim dengan menanamkan bahwa produk yang dihasilkan aman digunakan dan diproses sesuai dengan syariat.
ADVERTISEMENTS
Menggunakan halal marketing merupakan satu bentuk positioning, apalagi target market dari segmen ini tergolong cukup besar
Menurut State of Global Islamic Economy, tahun 2019 warga muslim membelanjakan sebesar $2,09 miliar untuk berbagai sektor seperti makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, dan media atau rekreasi. Indonesia sendiri masuk 10 besar dari urutan ekonomi syariah di dunia. Makanya, tak heran jika makin banyak produsen yang melihat peluang ini dengan menerapkan positioning dengan halal marketing.
Pasalnya, selain masyarakat muslim sendiri ternyata ada juga mereka yang memilih produk dengan label halal karena kandungan yang dinilai lebih diperhatikan dan menghindari bahan-bahan serta proses tertentu yang terbilang cukup membahayakan.
ADVERTISEMENTS
Produk-produk yang mendapat klaim halal kini tak hanya terbatas pada makanan saja namun ada juga produk lain seperti make-up hingga alat elektronik
Salah satu pelopor make-up halal yang eksistensinya tak pernah surut sampai sekarang adalah merek kosmetik Wardah yang sudah mulai produksi sejak tahun 1999 dan tak pernah luput mendapatkan penghargaan Halal Award dari LPPOM MUI sejak tahun 2016. Pihak Wardah mengaku memberikan label halal untuk menunjukkan bahwa bahan baku yang digunakan aman untuk kulit dan proses produksi yang sesuai syariat.
Kini bahkan bukan hanya make-up saja namun ada juga kulkas yang menggunakan label ini yaitu merek Sharp. Dilansir dari BBC, sebenarnya menurut MUI, barang elektronik tak perlu mendapatkan label halal namun MUI juga tak bisa menolak pengajuan sertifikasi ini. Sehingga pihaknya melihat fenomena sertifikasi ini untuk meningkatkan value added terhadap produk saja.
Dalam menentukan positioning bisnis yang akan dijalankan bukan saja target market yang harus diperhatikan tapi bisa juga menyalurkan nilai-nilai atau idealisme yang diyakini supaya produk yang diciptakan bisa menemukan pasar sesuai dengan apa yang selama ini kamu yakini.