Dewasa ini, makin banyak anak muda yang mengambil keputusan berani dengan merintis bisnis sendiri. Bisnis yang digeluti bisa kecil dan sederhana hingga melibatkan transaksi internasional dan menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari usaha toko online, kuliner, hingga baju dan gawai bekas.
Pasang-surut dan untung-rugi dalam berbisnis seharusnya adalah hal yang biasa bagi para pelakunya. Tapi bagi kamu yang masih belum banyak makan asam garam, jatuh-bangun dunia bisnis ini bisa membuatmu patah arang. Apalagi ketika usahamu begitu merugi sehingga harus gulung tikar.
Jangan patah arang! Dunia usaha itu memang keras dan menantang. Agar mental pebisnis mudamu menjadi semakin matang, camkan 7 hal ini dan pastikan semangatmu bertahan!
ADVERTISEMENTS
1. Pebisnis yang matang harus jatuh cinta pada jenis usaha yang dipilihnya. Ketika kamu menjumpai kesulitan, rasa cinta itu akan membuatmu bertahan.
Banyak hal yang melatarbelakangi terjunnya dirimu ke dunia bisnis. Tak kalah banyaknya adalah menentukan bisnis apa yang ingin kamu rintis. Kamu bisa memulainya dari kegemaran atau hobi pribadi, keinginan untuk cepat untung, kelihaian mengikuti selera pasar, atau mungkin dipengaruhi teman. Namun, tak semua jenis usaha bisa cepat balik modal atau membuahkan keuntungan. Inilah pentingnya perasaan cinta dan keterikatan (sense of belonging) dalam berbisnis: kedua rasa itu akan membuatmu bertahan saat usahamu jalan di tempat.
Sebelum kamu benar-benar menyerah dan gulung tikar, cobalah mencintai apa yang kamu kerjakan. Mencintai bisnismu akan mencegahmu hanya berpikir tentang untung dan rugi. Perasaan cinta juga mampu memicumu untuk bekerja lebih giat lagi. Bisnismu pun bisa berkembang lebih pesat, dan hatimu pun bisa menjadi lebih riang.
ADVERTISEMENTS
2. Kerja keras memang tak selalu membawa hasil maksimal. Namun apapun hasilnya, jangan anggap usahamu selama ini sia-sia.
Menanamkan pikiran positif juga sangat perlu bagi pebisnis. Ulet dan tidak gampang patah arang adalah contoh dari pikiran yang positif. Tapi yang perlu diingat, berpikir positif juga harus dibarengi dengan kerja keras. Pikiran positif bisa menjauhkanmu dari stres dan menjagamu tetap waras.
Yakini juga bahwa hal yang kamu tekuni dengan seluruh daya dan usaha ini pasti akan berbuah manis di kemudian hari. Ingat juga bahwa kesuksesan berawal dari kerja keras dan tidak ada pebisnis yang langsung bisa menikmati buah manis dari bisnis mereka tanpa bersusah payah terlebih dahulu.
ADVERTISEMENTS
3. Kreativitas itu bukan monopoli penulis, desainer, atau seniman saja. Jadi pengusaha juga ada “seni”-nya.
Jadi pengusaha juga punya seninya sendiri. Bebaskan pikiranmu dan carilah ide-ide bisnis baru yang kreatif dan out-of-the-box. Karena itu, cara berpikirmu juga harus dibiarkan “melanglang liar”.
Ketika sedang mentok dan merasa tidak ada jalan, istirahat sejenak dan segarkan pikiranmu. Biarkan pikiranmu bebas tanpa adanya tekanan pekerjaan. Di sela-sela waktu santaimu ini kamu bisa membiarkan pikiranmu liar berjalan-jalan dan berkreasi dengan imajinasi untuk memikirkan berbagai hal. Di tengah aktivitas melamunmu ini, kamu bisa menyisipkan pemikiran tentang bisnis yang sedang kamu geluti saat ini.
Setelah pikiranmu segar kembali, hasil perpaduan antara imajinasi liar dan keuletanmu berbisnis akan menghasilkan sebuah ide bisnis baru yang kreatif dan unik. Jangan takut untuk mengaplikasikan ide unik hasil pemikiran kreatifmu ini! Siapa tahu bisa diterima pasar dan membuat bisnismu berkembang lancar?
ADVERTISEMENTS
4. Saat kecil kita diajarkan untuk menolak pujian supaya sopan. Tapi mulai sekarang, hargailah segala komentar positif terhadap bisnismu. Jadikan ini dorongan semangatmu!
Ingat kembali setiap komentar positif dari orang-orang di sekitarmu, terutama mereka yang benar-benar mendukungmu dan percaya bahwa kamu bisa berhasil di bidang ini. Ingat betapa keluargamu selalu memberikan dukungan mereka 100%, baik secara moral maupun material. Komentar positif dari keluarga dan para sahabat bisa menjadi suntikan semangatmu yang melemah. Bahkan, bukan tidak mungkin hanya dengan mengingat komentar mereka saja bisa membuatmu ingin segera membuktikan bahwa keyakinan mereka padamu benar adanya.
ADVERTISEMENTS
5. Dengarkan para kritik: pasti ada alasan mengapa mereka berkomentar negatif. Lalu, transformasikan kritik menjadi bahan bakar kemajuan bisnismu.
Ketika kamu terjun ke dalam sebuah bisnis baru, pasti ada orang yang suka dan tidak suka. Hal itu sudah biasa. Jangan mengambil hati dan terlalu memikirkan setiap komentar miring yang datang dari orang yang tidak suka terhadap usahamu. Anggap saja setiap komentar pedas dari mereka adalah kritik yang bisa membangun dan membuat bisnismu menjadi lebih cemerlang.
Kritik yang mereka lontarkan memang tidak enak didengar tetapi kamu bisa mengambil sebuah pelajaran dari situ. Anggaplah kamu seorang sutradara dan orang-orang yang berkomentar negatif tersebut adalah seorang kritikus film sebagai pemacumu berkarya. Di saat kamu terpuruk karena kritik pedas dari orang di sekitar imbangilah hal ini dengan mengingat kritik positif dari mereka yang mendukungmu.
ADVERTISEMENTS
6. Selalu ada orang yang lebih jago darimu dan siap membantu. Jangan segan untuk berguru.
Di saat kamu merasa lelah dan ragu untuk melangkah, jangan merasa khawatir dan sendirian. Kamu harus selalu bisa berpikiran terbuka dan meyakini bahwa ada orang di sekitarmu yang lebih ahli dalam bidang ini dan siap membantu. Berpikiranlah terbuka dan jangan segan untuk bertanya. Banyak bertanya akan membuatmu kian kaya akan informasi yang kamu butuhkan untuk bisnismu kelak.
Bahkan, kamu bisa meminta bimbingan khusus dari mereka yang sudah ahli di bidangnya untuk mengembangkan usahamu. Selain memiliki mentor, hal ini juga bisa membuatmu melebarkan relasi yang mungkin akan berguna di kemudian hari.
7. Saat semangatmu memudar, ingatlah lagi motivasi dan tujuan awalmu menggeluti bisnis ini
Bisnis yang jalan di tempat, konsumen yang nakal dan tak pernah puas, atau bahkan ditipu rekan bisnis bisa membuat semangatmu pudar. Ketika hal ini terjadi, kamu bisa kembali mengingat tentang motivasi awal ketika menggeluti usaha ini.
Misalnya saja: motivasimu adalah membanggakan kedua orangtua dengan menunjukkan bahwa kamu bisa mandiri. Maka ingat kembali hal itu, dan yakini bahwa kamu memang benar-benar bisa mewujudkan impianmu kelak. Jadikan motivasi awalmu sebagai cambuk pelecut semangatmu untuk bisa terus berlari kencang ke depan!
Ingat dan tanamkan di kepala ya supaya kamu selalu terpacu untuk maju dan tidak gampang lelah serta cepat menyerah dalam menjalani usaha mandirimu. Semoga berhasil, para pebisnis muda!