Kamu tahu dong Tony Stark, karakter dalam komik dan film franchise Marvel, Iron Man. Tony Stark digambarkan sebagai miliuner genius pemilik perusahaan yang bergerak dibidang teknologi. Di versi layar lebarnya sendiri, Stark diperankan dengan kocak oleh aktor Hollywood Robert Downey, Jr.
Tapi kamu tau nggak kalau sebenarnya Tony Stark itu ada di dunia nyata? Produser film Iron Man, Jon Favreau, menjadikan entrepreneur kebangsaan Kanada-Amerika Elon Musk sebagai patokan Downey untuk mendalami karakternya.
Bentar, siapa sih sebenarnya Elon Musk ini? Apa yang dia lakukan sampai Jon Favreau menginstruksikan Downey meneladani dia? Apa aja yang bisa kamu ambil dari kehidupannya?
ADVERTISEMENTS
1. Di umur 12 tahun, Elon mulai belajar programming dan menjual kode. Apa yang kamu lakukan di umur segitu?
Elon Musk lahir di Afrika Selatan dari ayah berkewarganegaraan Inggris dan ibu berkebangsaan Kanada. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan ketertarikan di bidang bisnis dan komputer. Buktinya? Dia mengajarkan dirinya sendiri cara memprogram komputer, dan pada umur 12 tahun berhasil menjual kode komputer untuk sebuah perusahaan video game dengan imbalan 500 dolar. Hayo, di umur 12 tahun kamu ngapain?
Sepertinya Elon sudah punya cita-cita yang besar sejak kecil. Ia ingin sukses di Amerika, maka dari itu di masa remajanya ia pindah ke Kanada. Alasannya, lebih mudah untuk menyeberang ke negeri Paman Sam dan mendapatkan kewarganegaraan negerti itu dengan tinggal di Kanada lebih dulu. Di umur 21, ia masuk Universitas Pennsylvania di Amerika. Karir wirausahanya dimulai 3 tahun kemudian.
ADVERTISEMENTS
2. Pernah Pakai PayPal? Berterimakasihlah pada Elon!
Elon Musk adalah entrepreneur yang sukses bukan hanya dari segi bisnis. Dia juga turut andil dalam membentuk dunia modern kita saat ini. Dengan Paypal, Elon merevolusi sektor finansial dengan metode pembayaran berbasis internet. Lewat perusahaan Tesla Motor, dia merevolusi dunia otomotif dengan memperkenalkan mobil listrik. Memang, ciri khas perusahaan yang didirikan Elon adalah sifat “anti-konvensional” mereka.
ADVERTISEMENTS
3. Layaknya Tony Stark, Elon terkenal dengan ide-idenya yang gila. Salah satunya? Ide pensiun di Planet Mars!
Mana ada entrepreneur selain Pak Elon yang terpikir buat merelokasi orang ke Planet Mars? Apalagi melempar komitmen untuk menghabiskan masa pensiun di Mars bersama 80.000 orang lainnya. Tapi Elon tidak main-main. Untuk menjalankan cita-citanya itu, ia mendirikan spaceX, perusahaan penerbangan antariksa swasta pertama di dunia yang punya visi menerbangkan orang ke Mars mulai tahun 2020.
Visi Elon memang sejak dulu gila. Ketika belum ada orang yang percaya dengan internet sebagai ladang jual-beli barang, dia berani memperkenalkan sistem pembayaran PayPal. Ketika kita semua puas dengan mobil mesin konvensional, dia berani berwacana untuk memproduksi mobil elektrik.
ADVERTISEMENTS
4. Dengan eksentriknya, dia menggaji dirinya sendiri 1 dolar Amerika per tahunnya
Elon adalah salah satu entrepreneur yang menggaji dirinya sendiri cukup 1 dolar per tahun. Skema gaji 1 dolar untuk para eksekutif dan birokrat tingkat tinggi ini memang terkenal di Amerika sana, dan sejarahnya sendiri berasal dari zaman Perang Dunia. Mereka yang bersedia digaji dengan skema ini menyimbolkan bahwa mereka bekerja tidak semata-mata untuk uang.
Tapi jangan salah. Kekayaan bersih Elon Musk sendiri di bulan September 2014 mencapai US$9.6 miliar, setidaknya menurut majalah Forbes. Jumlah itu naik 2 miliar dari kekayaannya di tahun 2013, yang berada di tingkatan $7.7 miliar.
Penasaran nggak sih etos kerja apa yang bisa kamu tiru dari Pak Elon agar bisa sesukses dia?
Kesuksesan Elon Musk nggak akan bisa dia capai dengan santai-santai dan Twitteran…
ADVERTISEMENTS
1. Ketika rata-rata dari kita bekerja 40 jam/minggu, Elon Musk menghabiskan 100 jam per minggunya untuk bekerja.
Elon Musk merupakan seorang yang gila kerja. Jika kita biasa bekerja 40 jam seminggu, dia bisa menghabiskan 100 jam. Itu lebih dari 2 kali lipat waktu kerja normal orang biasa.
Dalam sebuah wawancara, Elon memberikan alasan mengapa ia bekerja selama 100 jam dalam seminggu:
“Jika orang lain bekerja 40 jam seminggu, mereka akan meraih tujuan mereka dalam setahun. Jika kamu bekerja 100 jam seminggu, kamu bisa meraih tujuanmu dalam waktu 4 bulan. (…) Itulah etos kerja yang harus dimiliki seorang entrepreneur sejati.“
ADVERTISEMENTS
2. Seorang calon entrepreneur sukses wajib bervisi besar dan berpikir jangka panjang
Pak Elon terbiasa memiliki visi yang besar dan berpikir tentang kebutuhan jangka panjang. Menurutnya, di masa depan ada tiga sektor yang krusial bagi kebutuhan manusia: energi terbarukan, internet, dan ruang angkasa. Karena itulah dia mendirikan TeslaMotor, PayPal, dan spaceX.
Ingat ‘kan kalau dia sudah memulai usahanya menjadi entrepreneur semenjak usianya 12 tahun? Nah, kamu sendiri gimana? Sudah terbiasa berpikir jangka panjang seperti dia? Sudah tahu belum apa yang ingin kamu dapatkan 10 tahun lagi?
3. Semapan apapun posisimu sekarang, pastikan kamu terbuka pada kritik
Dalam menjalankan bisnisnya, Elon Musk terus mendapatkan kritik.
Ketika Tesla Motor meluncurkan mobil listrik pertamanya, Tesla Roadster, banyak pihak yang mengkritisi mobil tersebut. Harganya dianggap kelewat mahal, dan baterainya ketinggalan zaman. Segala kritikan tersebut dilahap oleh Elon. Tak main-main, mobil keluaran Tesla yang berikutnya berhasil menjadi mobil baru terlaris di Norwegia dan mendapatkan penghargaan “Motor Trend Car of the Year”, “World Green Car”, dan “Car of the Year” dari Majalah Automobile pada tahun 2013.
Kritikan tidak membuat Elon Musk berhenti. Dia justru menjadikannya bahan untuk pengembangan perusahaan di masa depan. Kebiasaan untuk menerima kritik setiap saat merupakan hal yang penting ketika kita ingin berbisnis.
4. Walau posisimu sudah di atas, jangan ragu turun ke bawah dan terlibat langsung dalam proses produksi perusahaanmu
Elon merupakan tipe pemimpin yang mau turun langsung untuk memantau dan membantu pekerjaan di perusahaanya. Bahkan sebelum mobil listrik Tesla diberikan kepada pelanggan, Elon secara pribadi turun langsung menguji coba kendaraan. memantau langsung perusahaan, dan memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar.
Bagaimana denganmu sendiri? Ketika sudah berada di atas, maukah kamu untuk tetap rendah hati? Maukah kamu terlibat langsung seperti Elon dalam tahap-tahap eksekusi produksi? Ataukah kamu selama ini terlalu gengsi?
5. Jangan sembunyikan ambisimu yang besar. Ambisi yang besar membantumu maju dan berkembang.
Di Indonesia, kita sering dituntut untuk tak menonjolkan ambisi pribadi. Ketika mengungkapkan mimpi besar kita pada orang lain, siap-siap saja dicap sombong atau tak tahu diri. Akibatnya, mungkin kamu terbiasa untuk menjadi orang yang “biasa-biasa” saja dalam cita-citanya.
Mulai sekarang, jangan terima jadi biasa-biasa saja. Elon Musk sudah membuktikan bahwa kesuksesan butuh ambisi yang besar. Elon berambisi mengakhiri dominasi energi tidak terbarukan di bumi. Untuk itu, iapun mendirikan perusahaan mobil elektrik dan SolarCity, sebuah perusahaan penyedia energi terbarukan. Ambisi besar Elon juga membantunya bertahan dan tetap yakin pada dirinya sendiri ketika perusahaannya menemui kegagalan. Hanya ambisi yang menjadikan spaceX tetap eksis hingga saat ini meski telah gagal terbang 3 kali.
Kalo kamu punya ambisi yang besar, jangan sembunyikan. Justru jadikan itu pemecut semangat kamu untuk terus maju dan berkembang.
Itu dia yang bisa kamu contoh dari miliuner genius Elon Musk, alias Tony Stark di dunia nyata. Semoga kamu bisa menjadi Elon Musk yang selanjutnya. Siapa tahu ‘kan Marvel bakal bikin film yang tokoh utamanya terinspirasi darimu?