Google, sebuah search engine raksasa yang sudah melekat di hati masyarakat dunia jadi tempat kerja impian banyak anak muda. Berkat tangan dingin pendirinya, Larry Page dan Sergey Brin, Google berkembang sangat pesat hingga menjadi perusahaan yang bernilai ratusan miliar dolar pada tahun 2014. Google juga sukses bertahan di tengah kebangkrutan yang melanda perusahaan-perusahaan internet di awal dekade 2000-an dan sekarang tercatat salah satu perusahaan teknologi paling sukses di dunia.
Bagaimana sih perusahaan sekelas ini memperlakukan karyawannya? Apa saja yang akan kamu rasakan ketika bekerja di sana? Simak artikel di bawah ya.
ADVERTISEMENTS
Perusahaan sekelas Google tentu tidak main-main dalam rekrutmen pegawainya. Tidak hanya gelar sarjana, yang lebih penting bagi Google adalah semangat dan kreativitas calon pegawai
Google bukanlah tempat bagi mereka yang masih harus dituntun untuk melakukan sesuatu. Kamu harus bisa berinovasi dan berkreasi untuk bisa mewujudkan produk dari ide gila yang kamu punya. IPK tinggi memang penting, namun lebih dari itu, kemauan untuk belajar dan berkembanglah yang justru lebih diutamakan oleh Google dalam merekrut karyawannya. Bahkan, kepala bagian HRD Google pernah berkata bahwa mereka tak pernah terlalu memusingkan darimana asal ijazah para pelamarnya. Mungkin karena hampir semua orang yang melamar untuk Google berasal dari universitas-universitas bagus?
Inovasi dan kreasi karyawan ini memang penting, karena kualitas itulah yang membuat Google mampu membesut fitur-fitur menarik dari GMail (satu-satunya penawar jasa surat elektronik yang menawarkan fasilitas unsend bagi surel yang sudah terkirim!), Google Docs (kamu dan teman-teman bisa mengedit suatu dokumen keroyokan, dengan fitur yang sederhana dan cepat loading), sampai sistem operasi Android yang merajai telepon pintar saat ini. Tanpa inovasi dan kreativitas karyawan, aneka fitur dan layanan ini tak akan sampai pada level sememuaskan sekarang.
ADVERTISEMENTS
Tapi, kualitas karyawan yang semuanya di atas rata-rata punya konsekuensinya juga. Banyak karyawan cerdas yang di Google terpaksa melakukan tugas yang terlalu sederhana untuk mereka
Google terkenal pemilih dalam hal rekrutmen karyawan, sehingga banyak karyawan yang diterima adalah orang yang overqualified. Sebagai contoh, banyak karyawan baru dari 10 universitas terkemuka di Amerika (Harvard, Yale, Stanford, dll.) yang “hanya” bekerja di bagian technical support, menangani keluhan pengguna Google Ads, mencatat konten apa saja yang ditandai dengan bendera oleh para pengguna YouTube, sampai bahkan sesederhana mengetes warna tombol di sebuah situs yang merupakan anak dari Google.
Tentu saja pekerjaan ini termasuk membosankan bagi mereka yang melakukannya. Namun banyak dari karyawan overqualified ini bertahan dengan harapan mereka akan diberi tugas yang lebih menantang di masa depan.
ADVERTISEMENTS
Walau tekanan bekerja di Google termasuk besar, ini juga diimbangi dengan fasilitas perusahaan yang tak kalah menggoda
Di Google, kamu harus bersaing dengan otak-otak terbaik dunia untuk melakukan inovasi. Tak jarang banyak karyawan yang merasa tertekan dengan beban kerja yang begitu berat. Namun, bukan Google namanya jika tak dapat mengatasi masalah-masalah ini.
Demi memanjakan karyawannya, Google menyediakan fasilitas penatu (jasa laundry) gratis, dokter gratis, angkutan untuk berangkat kerja gratis, berbagai permainan yang modern di kompleks kantor, ruang istirahat yang serba nyaman, serta yang paling pasti makanan dan snack gratis! Bukankah hal-hal tersebut merupakan komitmen Google agar bisa meningkatkan produktivitas karyawan mereka?
ADVERTISEMENTS
Bagaimanapun performamu, bekerja di Google akan menjadi highlight kariermu dan mungkin hal yang terbaik dari CV-mu
Coba bayangkan, jika kamu pernah bekerja di perusahaan sekelas Google, kamu pasti akan dipandang sebagai orang yang berkompeten. Dan jika suatu hari kamu memutuskan untuk berhenti dari Google, mendapatkan pekerjaan pengganti pasti bukanlah sesuatu yang sulit.
Bukankah mencantumkan pengalaman kerja di Google pada CV-mu merupakan hal yang amat sangat membanggakan? Keuntungannya, jika kamu mencoba melamar ke perusahaan lain yang tak sebesar dan seterkenal Google, maka kemungkinanmu diterima akan sangat besar karena calon bosmu sudah pasti sangat terkesan denganmu.
Jika kamu selalu penasaran bagaimana rasanya bekerja di Google, semoga ulasan singkat di atas bisa sedikit menjawab rasa penasaranmu. Seberapapun besarnya sebuah perusahaan, di dalamnya pasti ada hal-hal negatif yang tak bisa kita hindari. Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar kita bisa berkontribusi semaksimal mungkin kepada perusahaan tempat kita bekerja. Sepakat?