Sesuatu yang kita mulai hari ini bisa jadi adalah pintu karier yang terbuka di kemudian hari. Seperti itulah yang dialami oleh Andita (nama samaran). Jika saja 9 tahun lalu dia nggak memberanikan diri masuk sebagai salah satu staf penyelanggara acara (Event Organizer/EO), dia mungkin nggak bakal berada di titik ini.
Awalnya, Andita hanya ingin mengisi waktu luang di sela-sela kesibukan kuliah. Hal ini bermula dari ajakan dosen untuk menyelenggarakan event kampus seperti PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Lantas, siapa bakal menduga, coba-coba yang berujung kesenangan itu ternyata membuka jalan kariernya di masa depan. Sepertinya, inilah yang disebut ‘lakukan hal kamu sukai dengan konsisten dan serius, cuan pasti mengikuti’, ya.
Meski memiliki pekerjaan tetap yang cukup mapan di ibu kota, Andita tetap menekuni pekerjaan sampingan sebagai EO. Disadari atau tidak, pekerjaan sampingan ini telah membantu isi dompetnya tetap tebal sejak kuliah hingga kini dia berusia 29 tahun.
Sayangnya, ketika membicarakan profesi ini, nggak sedikit orang yang semangatnya udah kendor duluan. Alasan utamanya, sering kali EO yang bagus cara kerjanya sekalipun nggak bertahan lama karena namanya kurang dikenal. Nah, Andita membocorkan langkah merintis karier sebagai freelance EO sekaligus mempertahankan usaha ini bersama tim yang lain.
Ssst… ada bocoran dari Andita, nih. Kalau kamu ingin terus diajak lagi, lagi, dan lagi sama pihak EO untuk menggarap acara-acara selanjutnya, ada tips yang bisa kamu coba. Siapa nih yang nggak tertarik? Tips ini dibagikan langsung oleh pelakunya, lo~
ADVERTISEMENTS
4 hal yang bikin Andita jatuh cinta dengan pekerjaan ini. Mungkinkah kamu juga ingin mengikuti jejaknya?
Ketika terlibat dalam event tertentu, Andita menjadi stage manager/stage crew yang bertugas mengatur dan membantu kebutuhan pertunjukkan seperti alat musik dan peralatan tambahan. Dia juga berkoordinasi dengan tim tata cahaya, tim audio, director, dan lainnya. Selain itu, blocking performers saat pertunjukan pun akan diaturnya. Intinya, Andita bertanggung jawab atas semua hal yang ada di atas maupun di belakang panggung.
Semua itu dilakukannya dengan perasaan senang, seolah tanpa kesulitan. Padahal, pada dasarnya, semua pekerjaan memiliki tantangan masing-masing. Jam terbang Andita memang nggak bisa diabaikan begitu aja, SoHip. Pengalaman mendekati satu dekade membuatnya terampil dalam pekerjaan sampingan ini. Apalagi, dia udah terbiasa mengatur durasi, membantu performer serta menyiapkan segala kebutuhan panggung sejak ikut event di zaman kuliah.
“Pekerjaan ini kayaknya nggak ada teorinya, tapi learning by doing aja,” ungkapnya.
Selain posisi yang digeluti Andita, biasanya EO membutuhkan banyak posisi lain yang bahkan nggak perlu skill spesifik, misalnya jadi LO (Liaison Officer) atau usher.
Kamu mungkin bertanya-tanya, mengapa sih Andita mau menjalani pekerjaan sampingan sampai hitungan tahun? Ternyata, 4 alasan ini yang bikin Andita bertahan:
- Tipe orang yang suka gaya informal, pekerjaan ini memungkinnya untuk memakai kaus, celana jin, dan sepatu sneakers. Walaupun semakin ke sini beberapa EO mempunyai seragam wajib, tapi seragam ini masih menampilkan kesan stylish
- Bertemu banyak orang dengan beragam skill dan profesi. Kesempatan menjadi teman terbuka lebar~
- Bisa mengarahkan langsung artis, pejabat, atau tokoh publik yang jadi pengisi acara
- Pekerjaannya seru
Menurut Andita, menjadi freelance EO sangat menyenangkan. Kendala yang muncul pun bisa diatasi. Dibuat seru aja, katanya.
ADVERTISEMENTS
Besaran upah yang didapatkan freelance EO lumayan buat tambah-tambah~
Bicara soal salah satu hal yang tak kalah menyenangkan dari pekerjaan ini adalah upah yang diterima. Andita merasa side job ini snagat layak dijalani. Apalagi, kalau kamu memang nggak cuma mencari cuan, tapi juga koneksi. Terbukti nih, jalinan pertemanan atau hubungan sebatas rekan kerja yang didapatkannya melalui event cukup banyak membantunya di kemudian hari.
ADVERTISEMENTS
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!