Kesuksesan dan kemampuan untuk bisa memberikan pengaruh positif pada banyak orang tak memiliki batasan umur, maksimal maupun minimal. Malahan kini jadi makin banyak orang yang usianya masih muda namun sudah mampu membuat perubahan, bahkan ketika usianya belum memasuki kepala 3. Forbes bahkan membuat daftar yang dinamai 30 Under 30 yang berisi anak-anak muda berusia di bawah 30 tahun dari berbagai bidang seperti pengusaha, pemimpin, pekerja seni, hingga atlet yang membuat terobosan.
Dengan kurasi yang ketat, beberapa anak muda akhirnya tersaring setiap tahunnya. Nah, kalau kamu penasaran siapa saja pengusaha Indonesia yang masuk jajaran ini tahun 2021, simak yuk daftar sekaligus profil singkat mereka!
ADVERTISEMENTS
1. Dengan usia 29 tahun, Jennifer Heryanto sukses jadi COO perusahaan ritel perhiasan dan founder perusahaan konsultasi
View this post on Instagram
Jennifer Heryanto merupakan seorang Chief Operating Officer (COO) perusahaan ritel PT Central Mega Kencana (CMK) untuk merek yang mungkin kamu sudah tak asing yaitu The Palace hingga Frank & Co. Dari situ ia jga mendirikan perusahaan emas bernama Hala Gold dan Sandra Dewi Gold. Tak hanya itu, ia juga menjadi seorang founder dari firma untuk manajemen brand , The Wisemen & Company. Yang membanggakan dari kesuksesan yang diraihnya adalah bahwa semua ia capai atas kerja keras sendiri bukan dari orang tua atau keluarga.
ADVERTISEMENTS
2. Jessica Lin adalah seorang pengusaha perempuan berusia 29 tahun yang membuat produk perawatan wajah di bawah Deca Group
View this post on Instagram
Jessica adalah co-founder dari Deca Group yang terkenal dengan merek perawatan wajah Everwhite yang ia dirikan pada tahun 2016. Kala itu ia memikirkan ide ini ketika mengalami sendiri permasalahan wajah sehingga ingin membuat produk pencerah wajah dengan harga yang terjangkau. Tak hanya pencerah saja, kini produknya juga sudah semakin berkembang seperti untuk mengatasi kulit berjerawat.
ADVERTISEMENTS
3.William Sunito yang berusia 28 tahun masuk daftar dengan tokonya yang menjadi pionir toko patiseri online
View this post on Instagram
William Sunito merupakan pendiri TokoWahab yaitu platform e-commerce yang memiliki spesialisasi di bidang patiseri seperti bahan pastry dan perlengkapan untuk membuat roti. Start-up ini juga menyediakan workshop, tips bisnis, demo memasak, hingga penyewaan peralatan. Ide ini didapat William karena kurangnya kenyamanan dan transparasi harga ketika para pemilik toko roti mencari bahan yang mereka butuhkan, sehingga TokWahab dibuat sekaligus untuk membantu pelaku UMKM menghadapi permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENTS
4. Banyak orang yang memiliki bisnis di lini fesyen, Stefani Tan dan Fanny Tjandra menjadi salah satu yang masuk Forbes 30 Under 30 di usia yang masih 28 tahun
View this post on Instagram
Stefani dan Fanny berhasil masuk daftar dengan bisnis lini fesyennya yang bernama Jolie Clothing yang didirikan sejak tahun 2014. Melaluinya, mereka ingin membuat pakaian yang bisa dipakai oleh semua orang dengan nyaman, berkualitas premium, namun dengan harga yang terjangkau. Mereka terinspirasi dari pakaian yang dikenakan model tapi ingin membuattnya bisa dipakai sehari-hari oleh orang dengan berbagai bentuk dan ukuran tubuh.
ADVERTISEMENTS
5. Di bidang marketing and advertising, Jerome Polin dan Jehian Panangian Sijabat juga masuk ke dalam daftar di usia yang masih sangat muda yaitu 22 dan 24 tahun
View this post on Instagram
Jerome Polin selama ini terkenal sebagai sosok YouTuber dan influencer dengan jutaan pengikut yang mengawali kariernya dengan vlog kesehariannya di Jepang sebagai mahasiswa. Ternyata, ia bersama kakaknya juga menjalankan sebuah agensi bernama Q&A yang menaungi sejumlah influencer dengan pengikut yang besar di media sosial, di antaranya adalah Jang Hansol dan Leonardo Edwin.
Beberapa daftar tersebut menunjukkan bahwa ternyata untuk mencapai kesuksesan ada banyak sekali bidang yang bisa digeluti dan diseriusi. Kesuksesan juga merupakan hak segala usia bahkan dengan kepala 2 banyak orang yang memberikan pengaruh positif kepada orang lain. Akan tetapi, hal tersebut tak bisa digunakan sebagai pembanding ya, karena setiap orang melewati hal yang berbeda yang membuat garis start pun tak sama.