Kiat menjadi freelance content writer | IIIustration by Hipwee
Pernah membayangkan bisa kerja dari mana aja, atur jadwal sesukamu, dan nggak perlu mengeluarkan banyak tenaga?
Ketika mengetikkan kata kunci “remote”, salah satu jenis pekerjaan yang sering muncul adalah content writer. Namun, seperti kamu, ada banyak orang lain yang memiliki kriteria pekerjaan impian serupa yang membuat sainganmu jadi makin banyak. Modal hobi dan tekad kuat aja rasanya nggak cukup, SoHip.
Jadi, agak naif rasanya kalau kamu memulai side job ini dengan tangan kosong. Bagaimana pun juga, kemampuan menulis bisa dipelajari oleh siapa pun sehingga kamu nggak bisa mengandalkan ini untuk menjadi satu-satunya modal dalam menjalani profesi sebagai freelance content writer.
Lantas, apa aja yang dibutuhkan untuk menjadi freelance content writer?
Ada kabar baik nih, SoHip. Rani Masida yang dua tahun belakang menekuni kerjaan sampingan ini berbagi resepnya. Meski terhitung masih baru, Rani menjalani pekerjaan dengan cukup stabil, bahkan di karier freelance pertamanya, ia bisa mengantongi tawaran menulis yang lumayan banyak. Nah, bagaimana kiat Rani berhasil menjadi freelance content writer? Ini dia caranya!
ADVERTISEMENTS
Seperti apa rutinitas sehari-hari seorang freelance content writer yang kerja remote?
Kegiatan freelance content writer | IIIustration by Hipwee
Mulanya, Rani nggak punya bayangan akan menjadi freelance content writer, tapi tawaran menulis dari seorang teman kuliah menjadi awal terbuka pintu kariernya. Waktu itu, statusnya sebagai fresh graduate yang belum bekerja membuatnya berani mengambil tawaran tersebut. Rani belajar untuk mempercayai kemampuannya.
Pekerjaan itu memungkinkannya bekerja jarak jauh. Sehari-hari, Rani mengerjakan tugas seperti orang kantoran pada umumnya. Rata-rata dia mulai bekerja dari jam 9 pagi sampai 4 sore. Dia sengaja membangun rutinitas yang sehat agar bisa mengatur jadwal dan menyesuaikannya dengan kegiatan lain.
“Biasanya, aku usahakan hari khusus untuk membuat draft dan mengumpulkan referensi sebelum mulai menulis,” terang Rani.
Tujuannya, agar dia bisa mulai menulis dengan pemahaman yang utuh. Bila nggak tahu-menahu soal topiknya, tulisan yang dihasilkan pun nggak akan bagus. Menurut Rani, membaca banyak referensi sangat membantu dalam mengembangkan isi tulisan.
ADVERTISEMENTS
Selain bisa kerja jarak jauh, alasan pekerjaan ini bikin betah adalah kesesuaian dengan kebutuhan
Sejauh pengalaman Rani, banyak hal positif dan menyenangkan yang terjadi. Jadwal kerja yang fleksibel dan bisa dilakukan jarak jauh menjadi salah satu alasannya. Bicara soal upah, ukuran layak dan pas bisa jadi nggak sama dengan tiap orang. Rani nggak mau menyimpulkan pekerjaan ini cukup worthy secara umum. Soalnya, pengalaman dan kebutuhan orang berbeda-beda.
Beberapa orang akhirnya menyerah dengan side job ini. Menurut Rani, mungkin mereka memiliki tujuan karier yang berbeda dan itu sah-sah aja. Ketika dirinya sendiri memilih bertahan dengan pekerjaan ini artinya memang masih sejalan dengan kebutuhan dan karier yang dicari. Namun, dia sadar alasan ini cuma berlaku untuknya aja.
Meski cukup menyenangkan dan cocok, pekerjaan ini bukan berarti tanpa hambatan. Beberapa kali Rani kesulitan mengembangkan ide tulisan karena minimnya referensi yang ada. Namun, ini bukan masalah besar sebab dapat diselesaikan dengan cara mencari sisi dari ide yang bisa dieksplorasi sehingga dia bisa menemukan referensi yang lebih beragam lagi.
ADVERTISEMENTS
Step by step memulai dan menekuni kerjaan sebagai freelance content writer. Catat kuncinya~
Kunci menjadi freelance content writer | IIIustration by Hipwee
Sebenarnya nggak ada kemampuan khusus untuk memulai pekerjaan ini. Selama kamu punya keinginan kuat, kemampuan menulis bisa diasah seiring waktu. Jadi, bulatkan tekad dan yakinkan dirimu sendiri dulu sebelum menekuni pekerjaan freelance content writer. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
Mulai buat portofolio
Ibaratnya, portofolio adalah bekal yang bisa kamu pakai untuk menyakinkan pihak yang ingin menawarimu pekerjaan. Dengan ini, kamu bisa menunjukkan hasil tulisan. Untuk membangunnya, kamu bisa mulai menjadi kontributor di platform-platform yang membuka lowongan tersebut. Ada platform yang memberikan upah, tapi ada platform yang tidak memberikannya. Sebagai langkah awal, kamu bisa menulis karya tanpa memprioritaskan upah terlebih dulu.
Cara lainnya, kamu bisa menulis di blog pribadi. Karya-karyamu tersebut bisa jadi celengan sebelum nantinya dipakai untuk melamar kerjaan freelance content writer. Recruiter bisa melihat contoh hasil tulisanmu yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan.
Cari situs khusus freelancer
Sekarang, ada banyak situs yang menjembatani para freelancer dan para perekrutnya. Sribulancer, salah satu contohnya. Di situs ini, kamu bisa mencari penawaran kerja. Jika perekrut tertarik, kamu akan masuk ke tahap negosiasi upah dan tugas. Kamu juga bisa menjadi freelancer di media-media online yang biasanya membuka tawaran ini. Optimalkan peluang, ya, SoHip~
Asah kemampuan
Jika ingin menjadi content writer, kamu harus selalu siap untuk belajar dan mengasah kemampuan diri. Semakin sering menulis, kamu akan semakin mahir. Hasil tulisanmu pun makin bagus dan enak dibaca. Di sisi lain, kemampuan menulis juga beriringan dnegan kemampuan membaca. Semakin banyak membaca, tulisanmu akan semakin kaya dan padat informasi.
“Hal yang mungkin perlu diperhatikan adalah selalu mengikuti perkembangan informasi seputar topik konten yang ditulis dan perkembangan bidang penulisan konten itu sendiri,” tutur Rani.
Evaluasi tulisan
Agar kemampuanmu makin berkembang, jangan ragu untuk mengevaluasi tulisanmu. Jika perlu, minta pendapat editormu untuk mengetahui kekurangan dan kekuatan tulisanmu. Tanyakan juga pendapat orang lain setelah meminta mereka membaca. Apakah tulisan sudah cukup menarik dan sesuai kebutuhan pembaca?
Itu dia tips dari Rani. Siapakah yang ingin mengikuti jejak Rani menjadi freelance content writer?
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.