Setiap bulannya sebagian besar dari kita mungkin akan mengalami fenomena keuangan, mulai dari pemasukan dalam bentuk gajian atau berbagai pengeluaran ketika melakukan belanja bulanan. Kita dituntut untuk bisa mengatur uang dengan baik makanya pencatatan diperlukan untuk merekam ke mana uang pergi. Akan tetapi, ada hal yang tak kalah penting yaitu membuat keputusan-keputusan bijak ketika akan membeli sesuatu.
Seringnya mungkin seseorang menerapkan prinsip ekonomi yaitu mencari barang paling bagus dengan harga paling murah. Sayangnya, biasanya pada kenyataaan adalah ada harga ada pula kualitas. Harga yang tinggi sering membuat seseorang urung dan memilih membeli merek lainnya yang lebih murah. Padahal keputusan tersebut belum tentu benar-benar lebih ‘murah.’ Untuk tahu, sebaiknya hitung dulu cost per use dari barang yang dibeli. Bagaimana caranya? Simak yuk penjelasannya!
ADVERTISEMENTS
Cost per use digunakan untuk menghitung nilai atau value dari barang yang akan dibeli sehingga bisa diputuskan apakah sepadan atau merugi
Hal pertama yang perlu dilakukan saat akan berbelanja adalah membuat skala prioritas dan membedakan manakah yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan saja. Jika sudah mengerucut maka kita bisa mengklasifikasi beberapa barang dan mengecek spesifikasi termasuk estimasi waktu suatu barang akan bertahan. Jika sudah maka kita bisa memperhitungkan cost per use yaitu perkiraan banyaknya biaya pada setiap pemakaian barang untuk mencari tahu apakah barang yang lebih mahal memang sepadan untuk dibeli atau justru barang yang murah benar-benar ‘murah.’
ADVERTISEMENTS
Cara menghitung cost per use suatu barang cukup sederhana, tak perlu rumus matematika yang rumit kok. Tenang~
Formula untuk menghitung biaya ini cukup sederhana yaitu hanya dengan membagi harga barang yang akan dibeli dengan jumlah berapa kali kamu akan menggunakannya. Contohnya misal saat kamu akan membeli sebuah sepatu dengan harga Rp1.500.000,00, estimasi waktu penggunaan sepatu ini adalah selama 2 tahun jika memakainya 3 kali dalam seminggu. Maka berikut hitungannya:
- 3 tahun=3 x 12(bulan) x 4 (minggu)=144 minggu
- Jika setiap minggu kamu menggunakannya 3 kali maka akan ada 3 x 144 penggunaan atau 432 kali.
- Cost per use dari sepatu tersebut adalah:
- Rp1.500.000,00:432=Rp3.472,22
- Jadi, setiap pemakaiannya kamu hanya akan menghabiskan Rp3.472,22
Cara hitung yang sama bisa kamu gunakan untuk menghitung cost per use barang pembanding yang membuatmu bingung memilih di antaranya. Bisa jadi barang yang mahal memiliki cost per use yang lebih murah karena lebih awet tapi bisa juga sebaliknya.
ADVERTISEMENTS
Hal ini tak hanya bermanfaat untuk membeli barang ‘mewah’ saja lo tapi juga akan sangat berguna membantumu ketika membeli barang untuk keperluan sehari-hari
Mungkin kamu akan lebih jarang membeli barang-barang mahal seperti sepatu, jam tangan, atau tas. Akan tetapi, ternyata cost per use ini juga bisa digunakan untuk membandingkan barang-barang yang dibeli di supermarket seperti pasta gigi, sabun cair, hingga lotion. Bukan berarti ketika barang lebih besar maka kamu akan selalu berhemat ya karena ada yang perlu diingat juga yaitu ketahanannya.
Misalnya beberapa barang tertentu mungkin akan punya lebih banyak isi dan terlihat awet tapi ternyata mudah basi sehingga bisa jadi akan terbuang begitu saja ketika masih sisa banyak. Maka hal seperti ini juga harus ikut diperhitungkan.
Barang murah ataupun mahal tak selalu menjamin cost per use yang sebaliknya, makanya formula tersebut bisa digunakan untuk mendapatkan gambaran paling mendekati akan nilai atau value yang akan kamu dapat terhadap suatu barang. Sudah paham kan sekarang, kenapa sebagian orang lebih memilih yang mahal ketimbang yang murahan?