Mahasiswa biasanya dibagi menjadi 2 tipe. Ada yang masuk dalam kategori kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang, ada juga yang masuk dalam kategori aktivis yang sibuk dengan segudang aktivitasnya di luar jam kuliah. Jika kamu adalah mahasiswa kupu-kupu, kamu bisa lebih fokus di dalam perkuliahan tanpa harus capek-capek mengikuti aktivitas lainnya. Tapi, jika kamu adalah mahasiswa aktivis, pengalaman, kemampuan dan keterampilanmu akan dibutuhkan di dunia kerja kelak, meski tenaga dan pikiran akan terbagi antara kuliah dan kegiatan lain.
Menjadi mahasiswa aktivis erat kaitannya dengan membangun relasi atau networking. Berbeda dengan mahasiswa kupu-kupu yang melulu diam di kelas dan nggak punya pengalaman lain selain mengikuti perkuliahan, bisa jadi kamu akan kesulitan mendapatkan relasi karena terbatasnya pergaulan. Memangnya sepenting apa sih, networking itu?
Nah, Hipwee Sukses akan mengulik betapa pentingnya membangun networking untuk masa depanmu kelak. Yuk simak bersama!
ADVERTISEMENTS
1. Mengikuti kegiatan A, B,C sampai F memang melelahkan. Tapi, di balik semua itu kamu akan mendapatkan segudang keuntungan
Waktu yang fleksibel membuatmu punya banyak kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan lain di luar perkuliahan. Ambil, jangan sia-siakan. Meski pada akhirnya kamar kost-mu hanya akan menjadi tempat untuk tidur saja karena waktumu banyak dihabiskan di luar. Mumpung masih muda, hauslah akan ilmu dan pengalaman. Belajar bersosialisasi, kepemimpinan, bekerja dalam tim, menyelesaikan masalah, dan hal positif lainnya yang nggak diajarkan dalam perkuliahan. Kamu nggak akan menyangka jika suatu hari nanti pengalamanmu ini akan berguna. Eits, siapa tahu, ketemu jodoh juga, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
2. Siapa sangka, teman yang kamu temui saat berorganisasi bisa jadi partner bisnismu kelak. Nggak perlu repot mencari deh…
Nggak ada yang bisa meramalkan masa depan. Jika beberapa tahun dari sekarang kamu berada di titik di mana ingin mengembangkan usaha dan membutuhkan partner, bisa jadi orang yang kamu cari ada di antara temanmu berorganisasi saat ini. Tiba-tiba kamu mengingatnya karena kamu tahu bahwa ia pernah berpartisipasi dalam bisnis keluarga yang dirintis sejak lama. Memilihnya menjadi partner bisnis sepertinya akan banyak membantu. Terlebih, kamu tahu kinerjanya sangat baik selama bekerja sama dalam organisasi yang kalian ikuti bersama.
ADVERTISEMENTS
3. Jangan sepelekan kerja part time di kafe. Mungkin gajinya nggak seberapa, tapi ilmu dan pengalaman yang kamu dapatkan mahal harganya
Banyak orang yang menyepelekan pekerjaan sebagai pelayan di kafe. Mereka menganggap pekerjaan ini nggak berkelas dengan penghasilan yang nggak seberapa. Jika kamu ingin berkembang, justru kamu harus memulai dari bawah. Kamu perlu menyadari bahwa pekerjaan sebagai pelayan bukanlah pekerjaan yang sia-sia dan rendahan. Justru dari situ kamu akan belajar banyak hal, mulai dari customer service sampai mengenal karakter pelanggan. Belum lagi banyaknya teman dan relasi yang akan kamu dapatkan, networking makin luas, ‘kan? Jangan kaget jika kelak kamu akan dapat informasi lowongan pekerjaan dari relasimu saat bekerja di kafe dulu. Lagipula, kalau memang itu halal, kenapa harus malu?
ADVERTISEMENTS
4. Banyak teman banyak rejeki. Bisa jadi suatu saat kamu akan ditawari sebuah project dari temanmu yang dulu sama-sama aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Siapa yang akan menyangka kalau 5 tahun dari sekarang, tiba-tiba ada email dari temanmu saat di BEM dulu. Ia memintamu untuk membuatkan website perusahaannya. Ya, temanmu sudah tahu lebih dulu tentang profesimu sebagai web designer. Saat kebetulan ia membutuhkan seorang web designer, sudah pasti ia akan mengingat dan mendahulukanmu untuk membantu pekerjaannya. Selain sudah kenal dekat, pengalaman bekerja sama di organisasi dulu tentu menjadi pertimbangan tersendiri kenapa pada akhirnya project ini jatuh ke tanganmu.
Makanya, kapanpun dan di manapun kamu bekerja, bekerjalah dengan baik dan sungguh-sungguh. Kamu nggak akan pernah tahu, kapan lagi kinerjamu dibutuhkan. Dengan track record yang baik, nggak heran kalau pekerjaan akan datang dengan sendirinya.
ADVERTISEMENTS
5. Sibuk dengan aktivitas di luar kuliah menuntutmu untuk pintar membagi waktu. Bagaimanapun juga kuliah adalah prioritas utamamu
Tujuan utama saat pertama kali menyandang status mahasiswa adalah mencari ilmu lewat bangku kuliah. Meski nggak bisa dipungkiri kalau aktif berorganisasi dan berkegiatan di luar kampus itu juga punya keuntungan tersendiri, jangan sampai kamu lalaikan kuliah. Percuma juga kalau banyak relasi karena saking aktifnya di kegiatan, tapi kuliah malah terbengkalai. Di sini, kamu juga dituntut untuk pintar membagi waktu antara kuliah dan juga kegiatan di luar.
Percayalah, jika kamu bisa membagi semua porsi dengan baik, kuliah jalan, aktivitas lainnya juga jalan. Gelar didapat, relasi juga banyak. Jika hal ini kamu lakukan, dijamin akan ada kemudahan yang menanti di masa depanmu kelak. Semoga berhasil, ya!