Miliuner berlomba membuat bisnis luar angkasa | Illustration by Hipwee via www.hipwee.com
Banyak pebisnis di sektor yang sama untuk berebut mengambil peluang dan bersaing menjadi yang paling unggul dan terdepan. Seperti perlombaan luar angkasa yang dilakukan oleh 3 miliuner dunia yakni Elon Musk, Jeff Bezos dan Richard Branson. Ketiganya memang pebisnis kelas atas yang masuk jajaran orang terkaya di dunia versi Forbes. Kekayaan tersebut ternyata nggak membuat Musk, Bezos dan Branson merasa puas dengan bisnis mereka sebelumnya.
Hal tersebut membuat mereka menggagas ide yang terbilang gila dengan berekspansi ke bisnis luar angkasa. Musk dengan SpaceX, Bezos dengan Blue Origin dan Branson dengan Virgin Galactic, masing-masing bersaing untuk menguasai bisnis era baru di luar angkasa. Bukan hal yang mengherankan jika mengingat kekayaan yang mereka miliki, tapi berkespansi ke bisnis luar angkasa memang terdengar gila dan cukup berani. Jika kamu memiliki bisnis yang sukses apakah kamu berani berekspansi ke bisnis yang menantang juga? Yuk simak gimana perjalanan bisnis mereka hingga masuk dalam ‘kompetisi’ bisnis luar angkasa.
ADVERTISEMENTS
Banyak sektor bisnis lain di bumi yang bisa dicoba, tapi kenapa mereka justru berpikir ke luar angkasa ya?
Melansir dari laman Forbes, ide bisnis luar angkasa dari miliuner dunia tersebut berkali-kali menuai kritik dari masyarakat, karena kekayaan mereka seharusnya digunakan untuk menangani permasalahan di bumi seperti perubahan iklim yang semakin memburuk dan dampak pandemi yang masih mengancam kehidupan manusia.
Namun, ketiganya sepakat bahwa apa yang mereka lakukan di luar angkasa juga sebagai upaya menolong bumi. Bahkan mereka menganggap bahwa luar angkasa memiliki peran penting untuk bumi, seperti pemasangan satelit untuk mengatasi dan memantau perubahan iklim, tapi hal tersebut jarang terpikirkan oleh banyak orang.
Selain alsan tersebut, ketiga miliuner ini juga memiliki tujuan yang sama dalam bisnis luar angkasa mereka, yakni agar sektor swasta bisa membawa satelit, orang, atau kargo ke luar angkasa dengan lebih murah dan lebih cepat daripada yang dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa dekade terakhir.
ADVERTISEMENTS
Perjalanan Elon Musk merintis bisnis hingga mengantarkan SpaceX memenangkan kontrak dengan NASA dan militer Amerika Serikat
Peluncuran roket SpaceX | Credit by Official SpaceX Photos on Flickr
Elon Musk dikenal sebagai bos Tesla, perusahaan penemu mobil listrik yang diklaim paling canggih di dunia. Namun, jauh sebelum berjaya dengan Tesla, Musk lebih dulu merintis bisnis lain yakni jasa perbankan online, X.com yang kemudian berubah menjadi PayPal setelah melakuka marger dengan pesaingnya. Pada tahun 2002, eBay membeli PayPal di mana Musk menjadi pemegang saham mayoritas mendapat keuntungan sebesar 180 juta dolar AS. Di tahun yang sama, Musk mendirikan SpaceX sebagai perusahaan eksplorasi antariksa.
Beberapa tahun setelahnya, Musk dan rekannya mendirikan Tesla yang mencapai puncak kejayaan sejak tahun 201o. Berkat kesuksesan tersebut, mengantarkan Musk menjadi orang terkaya ke-2 pada tahun 2020. Pencapaiannya di Tesla membuat Musk semakin giat merintis SpaceX sebagai ambisi bisnisnya yang paling kuat. Melansir dari CNN, sejak awal kemunculan SpaceX, Musk memang berencana untuk fokus menerbangkan roket yang membawa satelit ke orbit bumi serta membuat koloni di Mars.
Sepanjang perjalanan merintis upaya tersebut, SpaceX sudah menjadi pelopor sektor ruang angkasa komersial dengan memecahkan rekor, membuat sejarah, dan mencapai hal-hal yang dulu dianggap nggak mungkin dilakukan oleh para profesional industri.
Bahkan, SpaceX telah membuktikan bahwa langkahnya lebih cepat daripada industri-industri luar angkasa terdahulu milik pemerintah yang stagnan dalam beberapa dekade terakhir.
Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan roket yang mereka bangun dan membawa satelit serta kargo ke orbit bumi dengan kecepatan 17.000 mil per jam. Selain itu mereka juga berhasil membangun 1.500 buah konstelasi setelit internet yang diberi nama Starlink, serta mengembangkan pesawat ruang angkasa yang berhasil mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Hal tersebut membuat SpaceX memenangkan kontrak dengan NASA dan militer AS. Sayangnya sampai sat ini Musk belum menyampaiakan kapan ia akan terbang sendiri ke luar angkasa bersama SpaceX.
ADVERTISEMENTS
Perjalanan bisnis Jeff Bezos hingga mendirikan Blue Origin yang berhasil membawanya terbang ke luar angkasa
Bezos sedang mempresntasikan roket Blue Origin miliknya | Credit by NASA Kennedy on Flickr
Jeff Bezos di kenal sebagai pengusaha sukses dan pendiri Amazon, platform belanja online. Namun, kesuksesan yg ia raih saat ini nggak lepas dari perjuangan kerasnya, bahkan Bezos pernah bekerja sebagai pelayan di McDonald saat berusia 16 tahun. Usai lulus kuliah ia sempat bekerja di perusahaan pialang saham, tapi karena ketertarikannya pada dunia teknologi membawa Bezos memutuskan untuk membangun bisnis teknologinya sendiri. Maka lahirlah Amazon pada tahun 1994.
Perjuangan Bezos di Amazon bahkan bukan hal yang mudah, ia baru berhasil mendapatkan penjualan pertamanya pada tahun 1995, apalagi saat dot-com hancur tahun 1998. Usai menyelamatan Amazon, Bezos membuka peluang bisnis baru yakni penjelajahan luar angkasa dengan mendirikan Blue Origin pada tahun 2000. Perjalanan Blue Origin yang terkesan merahasiakan operasi mereka, karena tiba-tiba memberi gebrakkan di bisnis luar angkasa.
Bezos ingin menciptakan wisata era baru berupa penjelajahan luar angkasa, di mana pesawatnya akan membawa orang-orang yang berani membayar mahal untu merasakan terbang di dalam kabin roket. Gebrakkan ini semakin nyata saat 20 Juli 2021 lalu, Bezos bersama timnya telah berhasil ke luar angkasa bersama penerbangan resmi perdana Blue Origin. Keberhasilan Bezos kembali ke bumi dengan selaman menjadi pembuktian bahwa wisata luar angkasa saat ini nyata dan bisa diwujudkan.
Pada akhirnya nanti Bezos ingin mengirim orang untuk tinggal dan bekerja di koloni ruang orbit yang berputar untuk memperpanjang hidup manusia setelah bumi mencapai krisis kelangkaan energi. Dan dia memulai Blue Origin untuk mengembangkan teknologi roket dan pesawat ruang angkasa yang lebih murah yang diperlukan untuk menciptakan perumahan luar angkasa. Blue Origin juga telah menyusun rencana untuk pendarat bulan dan bekerja sama dengan NASA untuk membangun pangkalan di bulan dan meluncurkan satelit internet seperti Starlink milik SpaceX.
ADVERTISEMENTS
Perjalanan Richard Branson merintis bisnis di berbagai sektor hingga mengantarkan Virgin Galactic mendahului Blue Origin untuk terbang ke luar angkasa luar angkasa
Space Ship Two, salah satu pesawat luar angkasa milik Virgin Galactic | Credit by Ronrosano on Commons Wikimedia
Richard Branson untuk pertama kalinya mendirikan bisnis pada usia 16 tahun dengan mendirikan sebuah bisnis audio record mail-order pada tahun 1970. Kemudian berkembang menjadi ritel toko kaset Virgin Megastores pada tahun 1972. Bisnis Branson pun terus berkembang hingga ia mampu menjadi perusahaan rekaman ternama. Hingga akhirnya ia berekspansi ke bisnis pariwisata dan mendirikan maskapai penerbangan Virgin Atlantic pada tahun 1984.
Perjalanan bisnis Branson ternyata nggak mulus, ia harus mengalami kebangkrutan sehingga harus menjual beberapa perusahannya pada tahun 1992. Namun, tekadnya tetap kuat sehingga ia bangkit kembali dengan mendirikan Virgin Radio pada tahun 1996. Hal tersebut membuat Branson mendirikan Virgin Group untuk menanungi berbagai sektor bisnisnya, mulai dari ritel, rekaman, maskapai penerbangan, pelayaran, perhotelan dan bisnis luar angkasa.
Beberapa tahun terakhir, Branson memang sedang fokus pada Virgin Galactic, sebuah bisnis perjalanan luar angkasa dengan membuat pesawat suborbital. Pesawat ini telah berhasil melakukan uji coba pada tahun 2013 dengan membawa 8 awak pesawat. Hal tersebut menjadi pencapaian tersendiri bagi Virgin Galactic, karena bisa mengalahkan SpaceX dan Blue Origin yang nggak pernah menerbangkan manusia pada uji coba mereka. Selain Virgin Galactic, Branson juga memiliki Virgin Orbit yang fokus untuk membuat roket untuk menerbangkan satelit. Bahkan roket tersebut memiliki kecepatan tinggi yang mengalahkan roket milik SpaceX, meski baru pertama kali menerbangkan satelit pada Januari 2021.
Keseriusan Branson dalam bisnis perjalanan luar angkasa semakin serius saat ia menanggapi rencana penerbangan Bezos dengan mengubah rencana perjalanannya sendiri. Melansir dari The Hill, Branson mendahului keberangkatan Bezos ke luar Angkasa. Branson berhasil membuktikan bahwa Virgin Galactic mampu mengalahkan teknologi Bezos. Branson terbang ke luar angkasa pada 11 Juli 2021 dan berhasil kembali ke bumi dengan selamat sesuai rencana perjalanannya.
ADVERTISEMENTS
Baik SpaceX, Blue Origin maupun Virgin Galactic memang memiliki tujuannya mendasar masing-masing di bisnis luar angkasa, siapa yang akan berhasil dan meraup untung duluan?
Pencapaian Musk, Bezos dan Branson | illustration by Hipwee
Pandangan mengenai kehebatan perusahaan milik miliuner dunia itu tentu berbeda-beda, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Jika melihat dari prestasi pemasangan satelit, mungkin SpaceX lebih unggul, tapi mereka belum berani menerbangkan Musk dalam pesawat mereka. Jika bicara wisata luar angkasa mungkin Blue Origin dan Virgin Galactic bisa menjadi pionir yang tepat.
Terlebas dari siapa yang lebih hebat dan siapa yang lebih cepat meraup untung, ketiga miliuner tersebut bisa menjadi gambaran keberanian seorang pebisnis dengan ide-idenya yang dianggap gila tapi bisa dibuktikan secara nyata. Jangankan risiko bangkrut, Bezos dan Branson pun berani mengambil risiko mati dalam penerbangan perdana mereka. Kalau menurutmu, siapa yang lebih hebat?
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.