Dulunya mungkin kebiasaan membeli fashion item bekas atau produk sisa impor kerap diidentikan dengan orang-orang yang memiliki kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah. Kini, anggapan itu berubah karena ternyata malah berhasil menjadi sebuah tren di kalangan anak muda. Kampanye untuk mengurangi konsumsi fast fashion, hingga munculnya kembali tren berpakaian ala remaja tahun 80 hingga 90-an menjadi salah satu faktor kenapa bisnis thrift shop ini kini makin digemari.
Ternyata untung yang didapat dari bisnis ini cukup banyak lo, modal yang dikeluarkan pun hanya sedikit sehingga akan menjadi peluang usaha yang cocok untuk anak kuliahan juga. Kita simak yuk penjelasan selengkapnya berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Walau mungkin sedang menjadi tren, mungkin masih ada yang asing dengan istilah thrift shop makanya ketahui dulu apa maksudnya
Thrift shop terdiri dari dua kata yaitu thrift yang berarti hemat dan shop yang berarti belanja. Akan tetapi, pengertian ini diterjemahkan dengan lebih luwes menjadi penghematan yang dilakukan karena belanja barang bekas. Sehingga thrift store adalah bisnis yang menjual barang bekas namun produknya biasanya adalah sepesifik barang-barang fashion. Biasanya barang bekas yang dijual tak bisa sembarangan melainkan produk import atau barang bermerk yang ketika dibeli dalam kondisi baru memiliki harga yang relatif mahal, modelnya pun biasanya fashionable.
ADVERTISEMENTS
Ada begitu banyak barang yang beredar di pasaran, makanya langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih barang mana yang akan dijual
Produk-produk yang dijual di thrift store bukan hanya pakaian saja lo, bisa tas, sepatu, dan perlengkapan yang lain. Dari sana ada banyak sekali jenis yang bisa dipilih, tapi mengingat pesaing yang mulai bermunculan akan lebih baik jika produk yang dipilih benar-benar spesifik. Misalnya, jika memilih untuk menjual pakaian maka hindari untuk menjual semua jenisnya. Akan lebih baik jika spesifik memilih crewneck, sweater, kaus, celana, fashion item dari bahan kulit, dll. Sehingga tokomu akan lebih menonjol dan jadi rujukan ketika ada yang mencarinya.
ADVERTISEMENTS
Modal jualan ini terhitung tak terlalu besar karena biasanya dijual dalam satu bungkus karung berisi banyak helai jika produknya pakaian
Dilansir dari laman Jurnal Entrepreneur, biasanya pakaian bekas akan dijual dalam hitungan karung dengan satu karungnya bisa didapatkan dengan harga Rp1juta. Isinya bisa 50 sampai 100 pakaian secara acak, namun ada juga kemungkinan beberapa di antaranya memiliki cacat. Jika satu karung berisi 75 pakaian dan dijual kembali dengan rata-rata satu pakaian seharga Rp50.000,00 maka modal yang kembali serta keuntungan yang didapat adalah Rp3,75juta. Yang perlu diingat harga ini bisa kamu sesuaikan dengan kondisi produk yang kamu jual ya.
ADVERTISEMENTS
Selain keuntungan berupa uang, ada juga keuntungan lain dari berjualan produk-produk preloved ini lo
Bisnis ini menjadi layak untuk dipertimbangkan karena ada beberapa keuntungan yang didapat. Karena sedang menjadi tren maka banyak yang mencari-cari produk ini yang membuatnya jadi punya banyak peminat. Pun, orang akan makin tertarik membeli karena walaupun bekas, kualitas yang ditawarkan juga tinggi dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Terakhir, yang membuatnya makin berpotensi adalah banyaknya market place yang tersedia, baik untuk jualan pada umumnya maupun khusus untuk produk preloved atau bekas misalnya Carousell Indonesia.
Walaupun sepertinya mudah namun perlu konsistensi yang tinggi untuk mengelola bisnis ini. Pun agar naik level, jangan lupa untuk menekankan kualitas produk seperti mencucinya terlebih dulu dan memajang dengan foto yang bagus saat dipromosikan melalui Instagram. Kualitas maksimal, harga juga ikut naik. Tertarik mencoba?