Baru-baru dunia olahraga khususnya di bidang badminton mengalami hal yang kurang menyenangkan di laga All England, pasalnya skuat merah putih dipaksa mundur dari kejuaraan ini karena adanya masalah dengan regulasi serta perlakuan tak adil berkaitan dengan kebijakan akan Covid-19. Padahal seperti kita tahu, para atlet ini memiliki peluang yang besar untuk menjadi juara di berbagai kejuaran bulu tangkis internasional, termasuk All England ini.
Terlepas dari kasus beserta pencapaian mereka di bidang atletik, ternyata beberapa atlet juga memilih untuk memiliki bisnis di samping pekerjaan utama tersebut lo. Bukan cuma pebulu tangkis tapi juga atlet lainnya. Bahkan bukan hanya nama mereka yang mengharumkan Indonesia, bisnis yang dimiliki juga mendunia. Apa saja bisnis tersebut? Simak yuk selengkapnya!
ADVERTISEMENTS
1. Mereka yang nggak begitu menyukai olahraga pun mungkin akan familier dengan nama Susi Susanti, ternyata ia punya bisnis peralatan badminton lo
View this post on Instagram
Susi Susanti dan suaminya, Alan Budikusuma adalah mantan atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia. Ternyata mereka memiliki bisnis yang juga berkaitan dengan olahraga ini, tepatnya sebuah perusahaan yang memproduksi raket serta peralatan lain yang digunakan untuk badminton dengan brand Astec yang merupakan singkatan Alan Susi Technology. Brand ini dikembangkan di bawah perusahaan PT Astindo Jaya Sport. Tak hanya di Indonesia, produk mereka juga dijual ke berbagai negara lain seperti Vietnam, Hongkong, Korea, bahkan Eropa.
ADVERTISEMENTS
2. Masih seorang atlet bulutangkis, Marcus Fernaldi Gideon juga memiliki bisnis berkaitan dengan bidang ini tapi dalam bentuk yang lain
Jika Astec berfokus pada produk berupa perlengkapan, maka Marcus Gideon memilih bisnis dalam bidang jasa. Pebulu tangkis yang sempat mendapat medali emas Final BWF Super Series dan All England 2017 ini membuka sebuah akademi untuk mencetak pebulutangkis dunia yang bernama Gideon Badminton Academy. Akademi ini memiliki 10 lapangan yang sudah sesuai dengan standar dan berbagai fasilitas lainnya yang dibutuhkan. Tak hanya itu, ia juga memiliki bisnis persewaan lapangan, kafe, dan restoran.
ADVERTISEMENTS
3. Liliyana Natsir yang gantung raket setelah 24 tahun berlaga ternyata juga menjalankan bisnis refleksi dan properti
Mantan pebulutangkis yang sering dipanggil Butet ini gantung raket tahun 2019 lalu. Sejak masih menjadi seorang atlet, tepatnya pada tahun 2014 dan 2016 Butet sebenarnya sudah memulai dua bisnis. Akan tetapi, ia kemudian makin fokus menjalankan usaha refleksologi dan properti miliknya setelah pensiun. Dilansir dari Tempo, walau banyak yang meminta ia menjadi pelatih namun ia menyatakan bahwa seorang pemain hebat belum tentu akan hebat pula ketika menjadi pelatih makanya ia memutuskan untuk berbisnis saja.
ADVERTISEMENTS
4. Kamu mungkin sudah nggak asing dengan merek Cargloss, ternyata pemiliknya adalah pebalap bernama Eric Saputra
View this post on Instagram
Merek Cargloss mungkin selama ini identik dengan helm saja, ternyata perusahaan keluarga milik pebalap Eric Saputra ini juga memproduksi produk lain lo. Di bawah perusahaan Cargloss Group, mereka juga membuat helm Arai, jaket Alpinestar, Dainese, dan Prime Gears. Ketika menjalankan bisnis ini, Eric juga harus membagi waktunya dengan kuliah S2 yang sedang ia ambil.
ADVERTISEMENTS
5. Ade Rai yang terkenal sebagai atlet ternyata juga menjadi seorang pebisnis dengan bidang yang sejalan yaitu fitness hingga katering makanan sehat
Ade Rai sudah memiliki branding yang kuat di dunia kebugaran. Ia senang membagikan tips olahraga melalui kanal YouTubenya sampai membantu program diet Arya Permana. Tak heran kalau bisnis Rai Fitness Indonesia yang ia dirikan juga laris manis. Tak hanya itu, ia juga membuka bisnis katering makanan sehat dengan kalori dan kebutuhan yang sudah diperhitungkan. Belum berhenti sampai si situ, Ade Rai juga membuat Rai Institute hingga fitness store.
Wah ternyata selain bagus ketika berlaga di lapangan, para atlet juga memiliki kemampuan bisnis yang tak kalah hebat ya. Meskipun demikian, walaupun memiliki nama besar di balik bisnisnya namun mereka juga tetap mengalami jatuh bangun layaknya pebisnis lainnya juga lo.