Kamu termasuk karyawan ‘kutu loncat’ atau yang loyal alias betah bekerja di satu perusahaan tertentu?
Dilihat dari tingkat ketahanannya untuk bekerja, karyawan itu bisa dibedakan jadi dua golongan. Ada yang masih senang mencoba dan berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat, ada juga yang betah dan bisa bertahan lama di satu perusahaan tertentu. Tentang mereka yang ‘loyal’ ini, urusan gaji rupanya bukan satu-satunya alasan yang bikin mereka betah dan mager untuk nggak pindah ke perusahaan lain lo. Ada faktor lain juga yang jadi pertimbangannya.
Hipwee Sukses telah menanyai langsung beberapa karyawan yang tercyduk telah cukup lama bekerja di perusahaannya. Simak hasil interview singkatnya berikut, biar kamu nggak lagi bertanya-tanya, “Kenapa sih betah banget kerja di situ?”
ADVERTISEMENTS
1. Ingin terus mengembangkan potensi untuk bisa menunjang kemajuan perusahaan
Bekerja selama hampir 3 tahun di sebuah start-up nggak menyurutkan semangat Andin untuk terus menciptakan karya-karya terbaiknya. Terbukti cowok yang sebelumnya adalah seorang penulis ini kemudian diangkat menjadi editor untuk bertanggung jawab mengembangkan kanalnya. Ia bertekad untuk terus memupuk potensi yang ada dalam dirinya guna membesarkan nama perusahaan tempat ia bekerja. Mulia sekali, ya!
2. Berasa dalam lingkungan kerja yang nyaman sangat membantu meski tekanan kerjanya cukup bikin terganggu
Berprofesi di bidang call center tentu saja bikin emosi naik turun lantaran harus berhadapan dengan keluhan pelanggan tiap harinya. Tapi nggak berarti bikin nggak betah. Nyatanya ada juga yang bisa bertahan hingga 4 tahun dengan kenaikan jenjang karier yang signifikan, mulai dari Call Center Agent, Agent Outbond, hingga Quality Control Officer. Diakui Sisil, lingkungan kerja yang nyaman juga jadi angin segar yang bikin dirinya betah.
3. Perusahaan besar, gajinya pun nggak kalah besar, ilmu yang terus bertambah, budaya kerja santai. Nggak ada alasan untuk pindah dari sana, bukan?
Bisa dibilang, Candy dapat keuntungan berlipat dalam pekerjaan yang dijalaninya. Memang, untuk bisa bergabung di perusahaan yang bergerak di bidang game mobile industry ini bukanlah hal yang mudah, namun usahanya membuahkan hasil. Gaji tinggi, bertambah ilmu tiap hari, juga budaya kerja yang fleksibel dan fair. Sepanjang 1 tahun 9 bulan bekerja, jabatannya pun perlahan naik sesuai dengan kompetensinya. Kini ia adalah seorang Operations Specialist.
4. Selama kantornya mudah dalam urusan perizinan dan sistem kerjanya lima hari, sudah pasti betah! Eh, tergantung gajinya juga sih!
Dari awal memang Nova mengharapkan pekerjaan yang lokasinya nggak jauh dari tempat tinggal, juga sistemnya yang lima hari kerja. Maka ketika perusahaan yang bergerak di bidang industri produk kimia — tempatnya bekerja — menawarkan fasilitas sesuai harapannya, ia pun akhirnya mau tinggal hingga hampir 3 tahun masa kerjanya sebagai Sales Executive. Memang belum ada kenaikan jabatan, namun soal gaji Nova merasa puas karena ada kenaikan yang signifikan. Belum lagi soal perizinan yang dirasa mudah dan nggak banyak birokrasi. Ah, betah sudah~
ADVERTISEMENTS
5. Bukan cuma benefit-nya saja yang lumayan, memilih tinggal karena bisa bekerja bareng pasangan juga jadi salah satu pertimbangan
Bekerja selama 5 tahun 8 bulan di perusahaan pertambangan sebagai salah satu surveyor tentu bukan hal yang mudah. Namun siapa sangka jika alasan tetap bertahan di perusahaan pertambangan bukan hanya karena benefit-nya yang lumayan, tapi juga karena nggak terlalu banyak tuntutan dalam pekerjaan, mungkin karena risikonya sendiri yang sudah cukup tinggi. Satu lagi, rupanya bisa satu tempat kerja dengan pasangan jadi alasan tersendiri yang bikin ‘betah’. Hihihi~
6. Lokasi yang dekat dengan tempat tinggal akan lebih disenangi ketimbang harus menyewa rumah dan mengeluarkan dana ekstra
Ada lo karyawan yang lebih suka tinggal di rumah dan mencari pekerjaan yang dekat dengan tempat tinggalnya tersebut. Cara ini memang bisa menghemat pengeluaran untuk menyewa indekos atau kontrakan, selain karena alasan keluarga. Hal ini jugalah yang dilakukan oleh Cahaya, ia sudah bekerja selama 5 tahun di bidang pemasaran laboratorium klinik. Ia nggak begitu terganggu dengan tekanan kerjanya yang berat karena diimbangi dengan gaji yang di atas UMR.
7. Tujuh tahun tentu bukan angka yang sedikit, tapi jika atasan bersahabat dan memberi kesempatan karyawannya untuk mengembangkan diri, siapa yang nggak betah?
Perusahaan freight forwarding atau jasa ekspedisi khusus muatan berat kerap menawarkan salary yang menjanjikan, apalagi jika lokasinya berada di pusat kota. Tapi bukan cuma karena alasan salary yang bikin Devie mau bertahan selama 7 tahun menggeluti kariernya sebagai staf keuangan. Atasan yang bersahabat dan kesempatan untuk mengembangkan diri jadi poin penting bagi Devie untuk bertahan. Jadi selain menjalankan job desk-nya di perusahaan, ia juga berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Seperti halnya ketemu pasangan, ketika bekerja di tempat yang cocok dan bikin nyaman maka akan terus dipertahankan
Meski pernah didemosi karena penyesuaian kebijakan baru dalam perusahaan, Radit nggak serta merta sakit hati dan mundur dari pekerjaannya. Ia merasa sudah cocok dan nyaman dengan atmosfer kerja maupun pertemanan yang tumbuh di industri media kreatif tempatnya bekerja. Ia berniat untuk terus bertahan selama ia merasa nyaman. Kini ia menjabat sebagai HR & GA Executive di masa 3 tahun 3 bulannya bekerja.
ADVERTISEMENTS
9. Punya minat tinggi terhadap pekerjaan yang dijalani juga sangat berpengaruh terhadap ketahanan bekerja
Abe sudah menggeluti pekerjaannya di bidang farmasi dan obat-obatan selama 4 tahun terakhir. Sebagai seorang Medical Representative, ia mengaku senang dan tulus hati dalam menjalankan tugasnya untuk mempromosikan obat-obatan dari perusahaan ke kliennya. Nggak heran kalau ia masih betah melakoni pekerjaannya. Karena pencapaiannya yang memuaskan, sekarang Abe dipercaya sebagai Supervisor dan mendapat kesejahteraan karyawan yang bagus dari perusahaan tempat ia bekerja.
10. Lagi-lagi karena faktor cocok-cocokan dengan pimpinan. Kalau kamu sudah ketemu yang pas dan enak diajak kompromi, yakin betah deh!
Setahun lebih sepuluh bulan bukan waktu yang singkat bagi Yani untuk menggeluti profesinya di perusahaan yang bergerak di bidang IT consulting. Ia makin mantap memegang tongkat kepemimpinan sebagai Project Manager setelah sebelumnya menjabat sebagai Software QA. Kultur perusahaan yang mengayomi, aturannya yang nggak kaku, boleh kerja remote kalau ada urusan mendadak, dan yang nggak kalah penting adalah kecocokan dengan pimpinan bikin Yani memutuskan untuk bertahan hingga sekarang. “You can choose your job, but you can’t choose your boss”, katanya.
11. Karyawan juga bisa betah ketika diberi kepercayaan untuk menangani tanggung jawab besar dalam pekerjaannya. Semacam trigger agar nggak bosan
Berkarier di dunia ke-PR-an menjadi tantangan tersendiri bagi Chai. Masa kerja di perusahaannya yang sekarang memang belum sampai 2 tahun, namun sebelumnya telah menggeluti bidang dan profesi yang sama di perusahaan yang berbeda. Artinya, Chai menaruh minat yang besar untuk menjadi seorang PR Consultant.
Terlepas dari gaji yang naik terus tiap tahun, ia mau berlama-lama bekerja di perusahaannya sekarang lantaran diberi kepercayaan untuk meng-handle tim sendiri sekaligus menangani klien terbesar di kantornya. Ketika berhasil, reward untuk jalan-jalan keluar negeri pun bukan mimpi lagi. Siapa yang nggak betah coba?
Terbukti kan, ternyata uang bukan alasan satu-satunya yang bikin karyawan bisa bertahan lama di perusahaannya. Lebih dari itu, fleksibilitas, lingkungan dan budaya kerja yang nyaman, serta keleluasaan untuk berkembang juga menjadi faktor yang memperkuat ketahanan karyawan dalam bekerja. Meski dalam hati kecil, tetap ada kecemasan soal masa depan ya, hihihi. Semoga alasanmu betah bekerja di satu perusahaan tertentu nggak menjadi bumerang buat dirimu sendiri, ya! Semangat terus!