Biar Setelah Nikah Nggak Tinggal di Pondok Mertua Indah, Terapkan 10 Cara Hemat Demi Membeli Rumah!

Untuk kamu yang masih berusia 20-an, punya hunian pribadi mungkin masuk dalam daftar list impian yang ingin segera kamu wujudkan. Sayangnya, harga uang muka dan cicilan yang tinggi, membuatmu akhirnya mengurungkan niat untuk impianmu satu ini. Padahal kalau kamu sungguh-sungguh berniat untuk punya hunian sendiri, sebetulnya menabung untuk uang muka atau DP (down payment) juga nggak berat-berat amat kok (kerasa sih iya).

Kalau kamu udah tahu cara menabung yang nggak memberatkan, dana uang muka tak lagi mustahil untuk kamu kumpulkan. Hehehe… Karenanya kali ini Hipwee bakal merangkumkan trik menabung yang masuk akal dan nggak memberatkan. Supaya setelah menikah kelak, kamu bisa leha-leha manja di hunian sendiri. Biar nggak nebeng di PMI (Pondok Mertua Indah)! Hhehhehe…

ADVERTISEMENTS

1. Disiplinkan diri untuk menyisihkan 20% penghasilanmu untuk ditabung demi rumah impian

Sisihkan 20% dari penghasilan bulananmu.

Sisihkan 20% dari penghasilan bulananmu. via www.gobankingrates.com

Seumpama gajimu saat ini Rp 2 juta.

20% x 2 juta =Rp 400 ribu/bulan.

Rp 400 ribu x  36 bulan (3 tahun) = Rp 14.400.000

Bisa kamu alokasikan untuk uang muka deh.

Di awal bulan, sisihkan untuk tabungan rumah. Pastikan juga kebutuhan lain sudah dengan baik kamu alokasikan. Meski awalnya agak berat menyisihkan Rp 400 ribu/bulan, tapi lama-kelamaan kamu pun bakal terbiasa. Sebab biasanya budget itu kamu gunakan untuk shopping atau sekadar jalan-jalan di akhir pekan. Tapi, berhemat ria demi rumah impian, nggak salah bukan?

ADVERTISEMENTS

2. Biar nggak terasa menabungnya, kamu bisa pilih cara menyimpan uang dengan tabungan deposito. Jumlah disesuaikan dengan kemampuan kok!

Menabung dengan tabunagn deposito, biar nggak begitu terasa menabungnya.

Menabung dengan tabungan deposito, biar nggak begitu terasa menabungnya. via uangteman.com

Kalau misalnya Rp 350 ribu/ bulan kamu depositokan,

dalam waktu 3 tahun kamu bisa dapat Rp 12.600.000.

Uang ini bisa kamu gunakan untuk uang muka sebuah rumah murah, bertipe 36/72 yang biasanya dibandrol uang muka Rp 13 jutaan. (kurangnya bisa kamu pinjam teman atau keluarga)

Tabungan deposito atau tabungan rencana bisa jadi alternatif menabung yang paling pas untukmu yang baru belajar menabung. Tabungan deposito biasanya autodebet langsung dari rekeningmu tiap bulan. Jadi, begitu gajian tiba sebagian duitmu bakal otomatis mengalir ke depositomu. Tabungan deposito sendiri hanya bisa diambil pada jangka waktu tertentu, misalnya baru bisa kamu ambil 1,2, atau bahkan 3 tahun lagi. Cocok banget untuk uang muka. Lagi, dengan cara ini kamu nggak ngerasa lagi menabung. Hhehehe….

ADVERTISEMENTS

3. Kurangi jajan di kafe atau makan di luar, jadikan ini uang untuk mencicil perabotan!

Mending masak berdua aja bareng si dia, biar hemat.

Mending masak berdua aja bareng si dia, biar hemat. via ldsblogs.com

Sekali nongki di kafé: Rp 50 ribu,

Kalau kebetulan biasanya kamu sebulan 4 kali ke kafe, setidaknya kamu bisa menyimpan Rp 200 ribu/bulan.

Rp 200 ribu x 6 bulan = Rp 1,2 juta (bisa kamu beliin sofa seharga 1 jutaan tuh!) 🙂

Punya rumah sendiri kurang afdol kalau nggak diisi dengan perabotan. Setidaknya untuk budget perabotan harus segera disiapkan. Untuk membeli perabotan, baiknya kamu kurangi nongkrong cantik di kafe atau makan di luar. Kalau kamu konsisten selama 6 bulan dulu aja, setidaknya 1 sofa bisa kamu beli. Untuk 6 bulan giliran kamu menabung untuk membeli kasur dan lainnya hingga nanti terkumpul sampai kitchen set kamu punya.

P.S: Saat kamu nikah, kamu bisa minta sama sahabat terdekatmu untuk patungan ngadoin perabotan sederhana, semisal coffe table gitu. Hhehehe.. sama sahabat terdekat aja!

ADVERTISEMENTS

 4.Beberapa bulan sekali, sisihkan penghasilanmu untuk membeli emas sebagai bentuk investasi

Investasi logam mulia.

Investasi logam mulia. via forexsimpro.com

1 gram x 6 kali pembelian = 6 gram.

Jadi, dalam waktu 5 tahun kamu bisa mengumpulkan 30 gram.

Kalau kamu gadaikan 30 gram emas yang kamu tabung tadi, dengan harga gadai (perkiraan) Rp 550.000, kamu bisa dapat Rp 16 jutaan lho.

Cara yang satu ini sayang banget kalau terlewatkan. Kamu bisa lho, menabung untuk kemudian berinvestasi logam mulia. Caranya dengan membeli emas setiap dua bulan sekali yang harganya sekitar Rp 500 – 580 ribu/gram. Nah, setidaknya dalam setahun kamu bisa membeli 6 gram emas. Nanti setelah 5 tahun, bisa kamu gadaikan dan uangnya bisa kamu gunakan untuk uang muka. Kenapa digadaikan? Karena dengan digadaikan kamu tetap bisa memiliki emas tersebut.

P.S.: harga emas selalu progresif, jadi menguntungkan kok.

ADVERTISEMENTS

 5. Saat ini bahkan ada pengembang yang membebaskanmu dari uang muka, asalkan….

Begini tampilan rumahnya, lumayan kan?

Begini kira-kira tampilan rumahnya, Guys! via economy.okezone.com

Elang Group, perusahaan properti milik pengusaha muda Elang Gumilang, membebaskan pembeli dari uang muka. Jadi, kalau kamu membeli rumah di perumahan yang dikembangkan oleh Elang Group, kamu cukup bayar tanda jadi a.k.a booking fee sebesar Rp 5 juta saja untuk membeli rumah bertipe 36/72. Selain itu kamu juga dibebaskan dari rentetan biaya administrasi.

Adapun syaratnya adalah kamu sebagai calon konsumen haruslah pembeli rumah pertama dan harga rumahnya di bawah Rp 500 juta. Serta penghasilanmu minimal Rp 5 juta/bulan atau penghasilan gabungan suami/istri.

Lalu, cicilannya gimana dong? Jika harga rumahnya Rp 200 juta, untuk cicilan selama 20 tahun kamu waijib membayar 1,8 juta/ bulan. Sementara jika 15 tahun, setidaknya kamu harus membayar 2,1 juta/bulan.

P.S: Promo ini gencar digalakkan tahun 2015 lalu.

ADVERTISEMENTS

6. Jangan ogah pilih rumah di daerah pinggiran yang harganya jauh lebih murah! Lagi, banyak pula yang lokasinya relatif strategis!

Kalau jeli mencari, kamu bisa mendapat rumah mungil nan asri kaya gini. Hhehe..

Kalau jeli mencari, kamu bisa mendapat rumah mungil nan asri kaya gini. Hhehe.. via architectaria.com

Layaknya pepatah, ada harga, ada rupa. Tapi bukan berarti rumah di pinggiran kota enggan kamu jadikan pilihan. Kalau kamu jeli mencari, ada saja perumahan yang letaknya di pinggiran namun lokasinya relatif mudah dijangkau kok. Asalkan kamu mau menyediakan waktu luang untuk riset dulu sebelumnya. Lagi, jangan malas untuk mencari informasi dari teman, kerabat, dan keluarga tentang rumah murah dan (cukup) strategis lokasinya.

7. Untukmu yang akan melangkah ke pelaminan, baiknya minta izin orangtua untuk mengalokasikan dana resepsi untuk DP rumah saja

Say good bye, untuk resepsi pernikahan!

Say goodbye, untuk resepsi pernikahan! via katapernikahan.com

Memang, sudah jadi rahasia umum bahwa resepsi pernikahan di Indonesia, seringnya menjadi unjuk gigi status sosial. Namun, demi rumah impian di masa depan, sedikit melawan arus nggak disalahkan. Hhehehe.. Biaya resepsi yang mencapai puluhan juta, baiknya kamu alokasikan untuk biaya uang muka. Kalau masih bersisa, digunakan untuk melunasi cicilan. Dengan begitu, ke depannya bebanmu jauh lebih ringan.

8. Perhitungkan juga biaya lain diluar uang muka dan cicilan, biar nggak kaget dengan nominal biaya administrasi!

Untuk ini pun kamu harus mengeluarkan biaya.

Untuk ini pun kamu harus mengeluarkan biaya. via ruryjamaika.blogspot.com

Bersyukur jika kebetulan kamu dapat rumah yang dibebaskan dari uang muka dan tetek-bengek biaya administrasi. Adapun kamu yang masih harus berjibaku menyiapkan biaya administrasi, baiknya harus menyiapkan budget untuk yang satu ini. Seperti biaya provisi kredit pemilikan rumah (KPR), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), izin mendirikan bangunan (IMB), dan bea balik nama (BBN). Sebagai contoh, untuk biaya balik nama sertifikat rumah kamu diharuskan merogoh kocek Rp 25.000/ sertifikat dengan waktu pengurusan paling lama 5 hari.

9. Jika uang muka sudah dibayarkan, perjuanganmu tak serta merta usai. Kuatkan tekad untuk melunasi cicilannya ya!

Untuk ini kamu harus bertekad keras melunasi cicilan!

Untuk ini kamu harus bertekad keras melunasi cicilan! via www.homedit.com

Nah, kalau uang muka sudah lunas, kuatkan tekadmu untuk terus berjuang melunasi cicilan. Yang besarnya bergantung tipe dan harga rumah yang kamu beli. Kalau kebetulan kamu membeli rumah tipe 36/72 seharga Rp 200 juta dengan tenggat cicilan 15 tahun, maka kamu perlu membayar sekitar Rp 2 jutaan/bulan. Nggak berat kok, masih lebih berat dan malu kalau kamu tinggal di pondok mertua indah! Hhehehehe…

10. Berbagi beban melunasi cicilan akan membuat semua terasa lebih ringan. Namanya juga partner hidup. Wajar dong kalau sharing berbagai kebutuhan

Berbagi beban berdua bersama pasangan..

Berbagi beban berdua bersama pasangan.. via lauratomlovebomb.com

Baiknya kamu dan pasangan membicarakan ini dulu jauh sebelum kalian naik pelaminan. Supaya kalian bisa berbagi beban dan tanggung jawab bersama. Uwuwuwu ~~~ Demi rumah impian, nggak papah kamu dan dia berlelah-lelah dulu. Hidup sejahtera kemudian.

Di kemudian hari saat kamu udah berhasil melunasi cicilan, kamu bisa merenovasi rumahmu sesuai kebutuhan ruang. Selamat menabung demi rumah idaman, Guys!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.