Soal keuntungan, jangan pernah meragukan online shop. Salah satu yang sudah membuktikan keampuhannya adalah sosok Julia, seorang penjual pakaian yang hanya bermodal smartphone saja. Sebagai pedagang online shop, Julia sudah pernah mencoba berbagai cara. Mulai dari berjualan di group chat, via aplikasi, hingga bergabung dengan platform e-commerce. Sebelumnya, Julia juga pernah membuka toko baju di gerai, tapi justru kurang menguntungkan. Ternyata setelah pindah haluan jadi penjual olshop, keuntungan Julia bisa mencapai 60 juta perbulan!
Tanpa bangun pagi-pagi dan berjibaku dengan kemacetan, tanpa meeting-meeting mingguan yang membosankan, tanpa omelan atasan yang menyebalkan, tanpa harus pakai baju rapi kemeja dan pantovel, Julia sudah bisa liburan minimal sebulan sekali. Bila kamu bosan menjadi karyawan yang gajinya segitu-segitu saja, mungkin kamu bisa beralih menjadi pengusaha online shop seperti Julia. Hipwee akan kasih tahu caranya biar omzetmu bisa berjuta-juta!
ADVERTISEMENTS
1. Sebelum memulai, kamu harus tahu dulu pasar yang dituju. Pastikan produkmu punya kelebihan dibanding lainnya
Selayaknya kamu mencari pasangan, kamu juga perlu ‘pedekate’ dulu untuk memahami sifat-sifatnya. Begitu juga dengan memulai sebuah usaha, kamu harus tahu kondisi pasar yang ingin dituju. Siapa target konsumenmu, berapa harga barang serupa di pasaran, dan masalah apa saja yang bisa muncul dalam dunia online shop. Perkara produk, terlebih fashion, tentunya kamu akan menemukan banyak kesamaan dengan penjual-penjual lain di luar sana. Di sinilah, kamu harus kreatif memutar otak untuk memberikan satu kelebihan yang bisa kamu tawarkan. Apakah itu dari segi pelayanan, sistem belanja, atau pengemasan.
ADVERTISEMENTS
2. Pelayanan adalah soal utama. Memberikan yang terbaik dari segi kecepatan dan kualitas, dengan sendirinya mengundang banyak pelanggan
Apa yang dicari seorang pelanggan dari online shop? Yang jelas adalah sisi kepraktisan, dari proses pembelian, pembayaran, sampai barang dikirimkan. Maka dari itu, kecepatan adalah salah satu hal yang diharapkan oleh pelanggan. Umumnya olshop akan memproses pengiriman barang setelah pelanggan melakukan pembayaran. Jangan sampai pelanggan sudah transfer dari seminggu yang lalu, tapi barang telat dikirimkan. Terkadang memang akan ada masalah yang muncul yang membuat proses menjadi lama. Entah itu masalah di supplier ataukah di jasa pengiriman. Namun bila kamu ingin online shop-mu tahan lama, persoalan kecepatan ini harus benar-benar kamu pikirkan.
ADVERTISEMENTS
3. Tapi cepat saja jelas tak cukup. Kamu juga harus super teliti, jangan sampai pelanggan kapok karena kamu salah kirim barang. Itu tandanya kamu kurang profesional
Cepat saja tidak cukup untuk membuat pelanggan puas dan belanja lagi. Sebagai pedagang online shop, kamu dituntut untuk benar-benar teliti. Berjualan di toko konvensional jauh lebih sederhana. Pembeli bisa melihat barang langsung, memilih, membayar, dan membawa pulang sendiri. Tapi di online shop berbeda. Pertama, kamu harus memastikan bahwa produkmu tidak ada kecacatan. Kedua, kamu harus memastikan kesesuaian antara pembeli dengan barang yang dipesan. Ketiga, kamu harus memastikan alamat pengiriman sudah benar. Bila kamu salah kirim barang atau salah alamat, bisa-bisa kamu dicap kurang profesional.
ADVERTISEMENTS
4. Keramahan akan selalu membantu. Cepat membalas chat dan sabar menghadapi pertanyaan yang kadang menjengkelkan, akan berbuah manis karena pelanggan merasa nyaman
Bukan hanya soal teknis yang penting, tapi kepribadianmu juga harus disesuaikan. Dalam sistem online shop, komunikasi biasanya dilakukan melalui chat. Kamu mungkin sebal melihat temanmu yang selalu sibuk dengan HP-nya sendiri, tapi seorang penjual online shop memang dituntut untuk cepat membalas pesan. Kalau lama-lama, nanti pelanggan kabur ke toko lain. Selain itu, keramahan juga jadi modal utama.
Umumnya, pembeli-pembeli online shop lebih cerewet dibanding pembeli toko konvensional. Mulai dari bahan, lingkar dada, panjang lengan, bahannya menyerap keringat atau tidak, semuanya ditanyakan. Itu juga belum pasti beli, seringnya dia hanya hobi bertanya saja. Tapi bila kamu bisa bersabar dan menjawab setiap pertanyaan dengan cara yang menyenangkan, pelanggan juga akan senang.
ADVERTISEMENTS
5. Dalam olshop, komplain dari pelanggan sudah pasti ada. Kamu wajib cari cara untuk mengambil hati agar pelanggan tak kabur ke toko lain
“Sis, kok bajunya beda sama yang di foto sih?”
“Gan, ini ukurannya S loh, bukan L. Nggak muat di saya.”
Beruntung bila kamu mendapat pelanggan yang sudah paham betul dengan risiko belanja online. Mulai dari perbedaan barang dengan foto karena efek fotografi, sampai masalah pengiriman. Masih banyak pembeli online shop yang belum paham akan masalah ini. Dan kamu harus sabar menghadapi mereka. Masalah seperti ini sudah pasti ada, meskipun kamu sudah memberikan keterangan selengkap mungkin pada caption gambar. Di sini, kamu harus pintar-pintar membuat layanan permintaan maaf supaya pelanggan tidak kapok. Misalnya, dengan memberikan free ongkir untuk order selanjutnya sebagai permintaan maaf.
ADVERTISEMENTS
6. Meski hanya ikat rambut dua ribuan, memberi bonus kepada pelanggan akan membuatnya senang. Dengan begitu, ordernya bisa berulang
Selain layanan permintaan maaf, kamu juga bisa memakai layanan menyenangkan pelanggan. Sebenarnya, pelanggan itu tidak selalu mengharapkan diskon sampai 50% seperti di mall-mall kok. Mereka juga tidak selalu mengharap ada promo beli satu gratis satu. Kamu bisa memberikan bonus-bonus sederhana atau diskon kecil yang mungkin sebenarnya tak seberapa nilainya. Tapi meskipun kamu hanya memberikan bonus berupa ikat rambut sederhana setiap pembelian, itu sudah membuat mereka senang karena merasa apa yang didapatkan melebihi apa yang sudah dibayar.
7. Jangan hanya upload, terima order, dan kirim pesanan saja. Kamu harus jago bikin promo, biar pelanggan merasa tergoda untuk berbelanja
Namanya berdagang, menarik perhatian pelanggan adalah modal utama. Bila di mall, kamu tentu akan menoleh dua kali saat melihat banner besar bertuliskan diskon 60% all item. Atau buy one get one free. Di online shop, kamu juga harus menerapkan metode yang sama. Rajin-rajin membuat promo menarik yang membuat pelanggan tergelitik untuk belanja. Kamu bisa memberikan diskon atau menerapkan sistem paket (misal: celana jeans + kemeja + tas). Dengan begitu, pelanggan merasa ini adalah kesempatan spesial yang sayang kalau tidak dimanfaatkan.
8. Testimoni pelanggan itu penting. Semakin bagus testimoni pelanggan, semakin membuktikan bahwa tokomu bisa dipercaya
Bila kamu bergabung dengan platform e-commerce yang menaungi pedagang-pedagang online shop, otomatis kamu akan mendapatkan rating bintang lima bila kamu memenuhi kriteria poin 2, 3, dan 4. Secara otomatis pula, kamu akan menjadi toko yang direkomendasikan dan pelangganmu berdatangan. Bila kamu berjualan via group chat atau media sosial saja, kamu bisa minta testimoni dari pelanggan yang puas dengan pelayananmu dan mempostingnya ke publik. Tak jarang sebelum membeli sebuah produk di toko online, calon pembeli ini melihat testimoni dari pelanggan. Jadi kamu juga jangan sampai ketinggalan ya!
Seiring perkembangan zaman ditambah mobilitas yang semakin tinggi, online shop menjadi pilihan baru untuk berbelanja keluarga. Kemajuan teknologi memanjakan orang-orang yang malas keluar rumah untuk beli ini dan itu. Tinggal klik-klik di ponsel, barang bisa datang sendiri sampai depan pintu.
Apalagi online shop juga merupakan usaha yang ramah segala usia. Mulai dari ibu-ibu, mahasiswa, hingga anak SMA bisa melakukannya. Kamu juga tidak harus membayar pajak ini itu, nembayar gaji pegawai, atau pun sewa bangunan untuk display jualan. Bahkan bila memakai sistem ‘dropship’ dimana ada supplier yang memiliki stok akan mengirimkan barang ke pelanggan atas namamu, jadi kamu tak perlu modal apapun selain niat dan paket data. Di zaman serba modern ini, sudah waktunya kamu memanfaatkan segala kemajuan yang ada.