Early birds get the worms
Kalimat tersebut sudah dipegang teguh oleh banyak orang, bahkan di Indonesia kita juga sering disuruh untuk bangun pagi biar rezekinya nggak dipatok ayam. Akhirnya terbangun sebuah tolok ukur bahwa untuk menjadi orang sukses hal yang pertama harus dilakukan dalam rutinitas harian adalah bangun pagi. Jadi, saat memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha, “skill” yang satu ini dianggap sama pentingnya dengan skill lainnya.
Memiliki waktu tidur yang cukup dan mengatur rutinitas dengan baik tentunya merupakan sebuah hal yang penting. Akan tetapi, bukan berarti wajib bangun pukul 03.00 pagi untuk menentukan sukses atau tidaknya. Malahan ternyata bangun pagi atau siang punya kelebihannya masing-masing lo. Simak yuk penjelasannya!
ADVERTISEMENTS
Ternyata ada hubungan antara penggunaan otak kanan dan otak kiri dengan waktu bangun seseorang lo
Melalui waktu bangun ini ternyata kamu bisa mengukur kemampuan untuk menjadi seorang pebisnis yang seperti apa, pasalnya dilansir dari BBC ternyata ada sebuah penelitian yang menunjukkan hubungan waktu bangun dengan divisi otak yang dipakai. Antara pengguna otak kiri yang lebih analitis dan kooperatif dengan pengguna otak kanan yang lebih imajinatif dan individual. Meskipun orang yang bangun pagi dikatakan memiliki target yang lebih tinggi, mampu merencanakan masa depan, dan memiliki kesejahteraan namun mereka yang memilih menjadi seorang night owl juga memiliki kelebihannya.
Dari berbagai penelitian, orang yang bangun pagi lebih gigih, inisiatif, dan menyenangkan. Mereka juga biasanya lebih terhindar dari depresi atau kebiasaan seperti merokok. Meskipun secara akademik mereka yang bangun pagi lebih baik, namun ternyata para night owl terlihat lebih baik dalam beberapa hal seperti mengingat, memproses kecepatan dan kemampuan kognitif bahkan ketika diminta melakukannya di pagi hari. Mereka juga biasanya lebih terbuka terhadap pengalaman baru serta memiliki kreativitas yang lebih tinggi, walaupun tidak semua.
ADVERTISEMENTS
Orang yang memiliki waktu tidur dengan jam yang sesuai ternyata juga akan memiliki hasil yang lebih bagus
Katharina Wulff asal Oxford yang mempelajari kronobiologi dan tentang kebiasaan tidur menyatakan bahwa mereka yang memilih jam tidur secara natural akan merasa lebih baik, mereka mengatakan bahwa hal tersebut membuat mereka merasa lebih produktif. Kapasitas mental yang dimiliki pun akan jauh lebih luas. Sebaliknya, jika memaksakan seseorang untuk bangun di waktu yang kurang tepat maka hal ini bisa jadi malah kurang bagus. Mereka bisa mendapatkan konsekuensi berupa keadaan fisiologis yang buruk.
ADVERTISEMENTS
Selama ini orang yang bangun pagi dilabeli dengan kesan rajin sedangkan mereka yang bangun siang biasanya dikira malas, padahal belum tentu lo
Bangun pagi erat kaitannya dengan budaya dan perspektif masyarakat. Selama ini orang yang bangun pagi dipercaya akan lebih sukses karena dianggap lebih rajin, alasannya mereka akan memiliki waktu lebih banyak di pagi hari dan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Padahal sebenarnya mereka juga lebih cepat tertidur di malam hari ketika yang lainnya justru tengah produktif mengerjakan sesuatu. Selain itu, budaya bangun pagi ini bisa jadi juga muncul karena para orang sukses yang memiliki kebiasaan ini, bahkan ada artikel tentang CEO Apple yang bangun pukul 03.45 yang akhirnya makin meyakinkan masyarakat tentang kepercayaan akan bangun pagi. Padahal dilansir dari Inc. ternyata orang sukses yang bangunnya siang juga ada lo, misalnya Jonah Peretti yang merupakan CEO Buzzfeed, Tom Lehman CEO Genius, dan bahkan Jeff Bezos serta Mark Zuckeberg pun bangun pukul 08.00.
Bangun pagi mungkin memang bagus tapi yang terpenting adalah memiliki waktu tidur yang cukup dan mampu mengatur waktu dengan baik sehingga hari tersebut bisa berjalan dengan lebih produktif, apalagi ketika mau jadi seorang wirausahawan. Jadi, kamu ingin memilih bangun pagi buta atau agak siang? 🙂