Di setiap musim wisuda, kampus-kampus di Amerika akan mengundang salah seorang tokoh masyarakat untuk berpidato di depan para wisudawan. Biasanya, pidato tersebut akan berisi wejangan bagaimana memulai kehidupan pascakuliah.
Aktor dan politikus Arnold Schwarzenegger sempat diundang untuk berpidato di upacara kelulusan University of Southern California (USC), dimana anak pertama dan ketiganya menempuh kuliah. Pidato ini telah cukup “berumur” – disampaikan di bulan Mei 2009 tepatnya – namun sampai sekarang isinya masih tetap relevan.
Arnold Alois Schwarzenegger lahir di Thal, sebuah desa kecil di Austria, 66 tahun yang lalu. Ia menyebut dirinya “pemuda desa biasa” sebelum nekat menjadi binaragawan dan pindah ke Amerika demi menjadi aktor terkenal. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa aktor yang naik daun lewat film “Terminator” dan “Conan the Barbarian” ini kemudian akan memegang jabatan sebagai Gubernur California sebanyak dua masa jabatan.
Berikut adalah lima rahasia sukses yang dibagikan Arnold Schwarzenegger dalam pidatonya:
ADVERTISEMENTS
1. Percayai dirimu sendiri.
“Bersikaplah jujur. Dalam hati, kalian mau menjadi orang yang seperti apa? Kadang-kadang hal yang membahagiakan diri kalian adalah hal-hal yang bagi orang lain gila.”
“Waktu umur saya masih 13, saya tahu saya mau jadi binaragawan. Dinding kamar saya penuh dengan poster-poster atlet binaraga. Ibu saya yang masih tradisional sampai menangis dan memanggil dokter keluarga: “Dokter, anak laki-laki yang lain punya poster gadis-gadis cantik di tembok kamar mereka. Kenapa Arnold malah memasang poster seperti ini?”
“Dokter yang bijak itu pun menjawab, ‘Ah Ibu, tidak ada yang salah dengan ini.'”
ADVERTISEMENTS
2. Abaikan tradisi.
“Nggak mungkin kamu bisa jadi dirimu sendiri kalau terus menerus menuruti “tradisi”. Tradisi seringkali bisa mengekang. Waktu saya menyampaikan niat jadi bintang film, misalnya, semua produser dan sutradara berkata, ‘Wah, duh — kamu nggak cocok jadi bintang film. Sekarang yang disukai publik itu aktor-aktor yang kurus: Dustin Hoffman, Woody Allen, Jack Nicholson.'”
“Begitu juga waktu saya bilang saya ingin jadi gubernur. Semua orang bilang: ‘Kamu nggak bisa langsung jadi gubernur. Kalau mau karir politik, mulailah dari bawah. Jadi walikota atau apa, lebih aman. Saya mengabaikan mereka, dan itu memungkinkan saya mengukir sejarah.”
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Kamu pasti akan gagal, jadi jangan takut pada kegagalan.
“Kamu harus percaya bahwa kamu pasti akan gagal. Ini akan melecutmu untuk berusaha lebih baik.”
“Saya juga pernah gagal: saya main di beberapa film yang akhirnya – saking jeleknya – harusnya ditonton di toilet saja. Tapi saya juga main di True Lies, Predators, dan Twins: film-film yang mungkin akan terus dikenang di masa depan.”
ADVERTISEMENTS
4. Abaikan mereka yang bilang ‘tidak’.
“Banyak agen yang bilang bahwa saya nggak akan pernah bisa jadi bintang film terkenal gara-gara logat Jerman saya. Lalu mereka menawarkan kompromi, ‘Um…kamu mau main jadi tentara Nazi?”
“Tapi saya tidak mendengarkan semua ini. Saya mengambil kelas akting, kelas bahasa Inggris, kelas berpidato — saya bahkan mendaftar di kursus penghilangan logat Jerman. Mereka terus menyuruh saya melafalkan kalimat ‘A fine wine grows in the vine’ — karena orang-orang yang berbahasa Jerman akan kesulitan membedakan huruf F, W, dan V.”
“Saya tidak berhasil menghilangkan logat saya, tapi saya berhasil jadi Terminator. Justru karena saya punya logat Jerman, adegan dimana Terminator bilang ‘I’ll be back’ jadi terkenal, ‘kan? Seandainya saya mendengarkan kata-kata mereka yang bilang saya tidak bisa, saya pasti masih jadi orang desa di Austria sekarang.”
5. Kerja, kerja, kerja.
“Ed Turner selalu berkata, ‘Early to bed, early to rise, work like hell and advertise.” Kamu tidak mau gagal cuma karena kamu kurang usaha.”
“Salah satu pahlawan dalam hidup saya, Muhammad Ali, pernah menjawab saat ditanya berapa sit-up yang ia lakukan per harinya. ‘Saya tidak tahu, karena saya baru mulai menghitung saat saya mulai kecapekan. Karena waktu saya kecapekan itulah, saya harus berusaha bertahan.”
6. Berbagilah.
“Mertua saya, Sargent Shriver, pernah berkata: “Palingkan diri dari cermin, karena yang bisa kau lihat dalam cermin itu hanyalah dirimu sendiri. Ada jutaan orang di dunia ini yang membutuhkan tangan kita.”
“Jadi, izinkan saya mengulanginya sekali lagi. Kalau kamu mau sukses, percayai dirimu sendiri, abaikan tradisi, jangan takut gagal, abaikan mereka yang bilang ‘tidak’, kerja keras, dan berbagilah.”