Semakin bertambahnya usia, semakin bertambah pula kebutuhanmu — termasuk dalam hal finansial. Ketika kamu masih ditanggung orangtua dulu, mungkin kamu tidak pernah punya rencana apapun tentang kebutuhan finansialmu. Namun setelah mulai hidup mandiri seperti saat ini, barulah kamu mengerti betapa melek finansial sejak dini itu penting!
Tenang saja, tak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Demi masa depan yang menjanjikan nanti, kamu harus segera melakukan perubahan dalam urusan finansialmu saat ini. Berikut ini adalah 9 keputusan dalam kebutuhan finansial yang harus kamu ambil sekarang juga!
ADVERTISEMENTS
1. Uang adalah Sumber Daya Paling Penting yang Kamu Punya. Monitor Baik-Baik Bagaimana Kamu Menghabiskannya
Seringkali, kita tidak begitu peduli kemana saja perginya uang kita. Malas rasanya mencatat secara rinci pengeluaran-pengeluaran kecil seperti makanan warung dan game center. Alhasil, kita lebih memilih hanya memikirkan cara agar uang bulanan kita bisa mencukupi kebutuhan hidup selama satu bulan. Asalkan cukup, kita merasa tak ada yang salah dalam urusan finansial kita, dan kita tak perlu mengecek semua transaksi yang telah kita lakukan.
Padahal, ini bukan cuma soal bokek-tidaknya kamu. Ini adalah soal mencegahmu melakukan berbagai keputusan finansial yang tak bijak kamu lakukan.
Mulai saat ini, selalu monitori semua transaksi keuanganmu setiap harinya. Kamu harus tahu kemana saja dan untuk apa uangmu kamu gunakan, bahkan hingga hal-hal kecil. Melakukan monitoring adalah langkah awalmu untuk melakukan rencana pengelolaan uangmu. Dengan monitoring, kamu akan dapat memperkirakan:
- Seberapa banyak kamu mengeluarkan uang untuk kegiatan-kegiatan tertentu
- Apa dari pengeluaranmu saat ini yang sebenarnya bisa kamu potong
- Seberapa besar sebaiknya uang yang kamu simpan untuk tabungan
Dengan mengetahui jumlah pengeluaranmu itu, kamu jadi tahu mana yang menguntungkan dan merugikanmu. Kamu jadi lebih bisa selektif dalam melakukan transaksi jual beli, dan pada akhirnya, kamu bisa lebih berhemat!
ADVERTISEMENTS
2. Jangan Pernah Merasa Aman pada Satu Sumber Penghasilan. Cari Cara agar Punya Penghasilan Tambahan
Jika selama ini kamu hanya mengandalkan satu penghasilan hanya dari satu pekerjaan saja, mulailah cari cara lain untuk menambah pundi-pundi uang di dompetmu. Seyakin apapun dirimu pada perusahaan tempatmu bekerja saat ini, tidak ada yang bisa menjamin apa yang terjadi esok hari.
Selain merencanakan sebuah keberhasilan, kamu juga harus membayangkan kalau kamu selalu bisa gagal.
Jika suatu saat nanti kamu tiba-tiba harus berhenti dari pekerjaan utamamu, kamu masih memiliki penghasilan cadangan yang bisa menyelamatkamu.
Kamu bisa mencari pekerjaan sampingan yang lebih ringan dari pekerjaan utamamu. Bisa sebagai seorang pekerja paruh waktu, usaha bisnis kecil-kecilan di rumah, menjadi seorang penjual perantara (dropship), dan sebagainya. Dengan menambah penghasilan dari pekerjaan sampingan, kamu tak akan terlalu bergantung pada penghasilan utamamu. Lebih dari itu, penghasilan totalmu akan bertambah, sehingga kamu punya uang lebih untuk disimpan sebagai tabungan.
ADVERTISEMENTS
3. Paksalah Dirimu untuk Menabung dan Membayar Tagihan di Awal Bulan
Setiap kali menerima uang gaji atau uang saku dari orangtuamu, biasakanlah untuk langsung menyimpannya. Jika kamu memiliki tagihan pembayaran atau hutang, langsung segera gunakan uangmu untuk membayar tgaihan pembayaran dan hutang tersebut.
Ingat, tabungan itu diambil dari awal pendapatanmu, bukan dari sisa uangmu.
Tinggalkan kebiasaan untuk menghambur-hamburkan uang setelah menerima gaji. Utamakan dulu untuk menabung dan kewajiban membayar tagihan atau hutang. Saat kamu membiasakan untuk langsung menabung, kamu akan terhindar dari godaan untuk menghamburkan uang. Sedangkan membiasakan untuk langsung membayar tagihan dan hutang akan membantumu terhindar dari lilitan bunga hutang.
ADVERTISEMENTS
4. Pastikan Kamu Punya Dana Cadangan, supaya Tak Mendadak Jatuh Miskin Saat Musibah Menimpa
Uang cadangan atau dana darurat adalah bentuk antisipasi kita terhadap kondisi keuangan di masa depan. Memiliki dana cadangan dapat memastikan bahwa kamu terlindungi dari keadaan krisis keuangan yang darurat. Kebanyakan profesional keuangan menyarankan bahwa kita harus memiliki jumlah uang sebanyak 3-6Â bulan gaji yang kita terima.
Ketika musibah besar seperti PHK, kecelakaan, atau sakit parah tak memungkinkanmu untuk bisa segera bekerja kembali, dana darurat itu bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu dalam jangka pendek. Ini akan menghindarkanmu dari kerepotan atau rasa gengsi yang akan menghinggapi ketika kamu berusaha mencari hutang.
Yang tak kalah penting lagi adalah cara penyimpanan uang cadanganmu. Kamu bisa menyimpannya melalui tabungan biasa, deposito, maupun reksa dana pasar uang. Dari ketiga cara itu, pilihlah yang paling tepat untukmu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
5. Walau Masih Muda, Mulailah untuk Mencari Alternatif Penyimpanan Uang  Jangka Menengah dan Panjang
Menabung itu penting, tapi jangan pernah merasa cukup aman jika caramu menyimpan uang hanya dengan menabung di bank saja. Menyimpan dalam bentuk tabungan di bank tidak akan pernah cukup sebagai dana simpanan jangka panjang. Alangkah baiknya jika kamu memiliki simpanan uang berjangka, seperti deposito.
Pisahkan penghasilanmu menjadi dana kebutuhan rutin, darurat, dan berjangka panjang. Jika hanya menyimpan uang dalam bentuk tabungan bank saja, kemungkinan terbesar tabunganmu akan mudah terusik oleh dirimu sendiri, karena kamu bisa bebas kapan saja mengambil simpanan tabunganmu melalui ATM. Sedangkan jika kamu menyimpan dalam bentuk investasi, tabunganmu akan jauh lebih aman karena kamu tak bisa seenaknya langsung menarik tunai uangmu. Dengan berinvestasi, uangmu tak hanya tersimpan, tetapi juga bertambah.
6. Tahan Sekuat-kuatnya Keinginan untuk Berhutang, Kecuali untuk Kredit Rumah dan Hutang Modal Usaha
Tahan sekuat tenaga untuk tidak berhutang, apalagi hanya untuk sekadar membeli sebuah barang yang sebenarnya tidak penting bagimu. Kalaupun ada keperluan mendesak, atau hal yang penting yang mengharuskanmu untuk berhutang, jangan lupa uantuk selalu mendahulukan kewajibanmu membayar hutang. Selalu bayarlah hutang-hutangmu tepat waktu. Jika kamu belum terlalu perlu meggunakan kartu kredit, jangan gunakan dulu.
Tak semua uang dari hasil berhutang itu menguntungkanmu. Jika kamu terpaksa berhutang, misalkan demi modal usaha, pelajari dengan cermat bagaimana sistem bunganya. Saat kamu terbiasa berhutang sementara kamu tidak cermat dalam memilih pinjaman uang, kemungkinan besar kamu akan mengalami kerugian — bahkan bisa jatuh bangkrut.
7. Lindungi Masa Depanmu dengan Asuransi. Seberapa Konyolpun Ini Terdengar, Ingatlah bahwa Kesuksesan Finansial Tak akan Datang jika Kamu Terus Merasa Aman
Banyak yang bilang kalau ikut asuransi di usia muda itu nggak ada untungnya, yang ada malah rugi karena setiap bulan harus setor uang ke pihak asuransi. Padahal ikut asuransi sejak usia muda malah justru memberikanmu banyak kemudahan dan keuntungan.
Asuransi adalah sebuah produk yang memberikan layanan perlindungan atas risiko yang kemungkinan bisa terjadi pada diri atas harta milik kita. Jika suatu hari nanti terjadi sesuatu/ musibah pada diri atau harta kita, asuransilah yang akan menanggung semua risiko atas kerugian yang terjadi pada kita.
Ingat, kesuksesan finansial tidak akan datang jika kita selalu merasa aman.
Kita tak akan pernah tahu kapan kita akan mengalami risiko tersebut, oleh karena itu kita perlu untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin akan terjadi pada kita dengan cara mengikuti asuransi.
Kamu bisa memulai dengan mengikuti asuransi kesehatan, tapi jika asuransi kesehatanmu sudah ditanggung oleh perusahaan, kamu bisa mengikuti asuransi jiwa. Semakin muda kamu mengambil asuransi, semakin murah premi yang harus kamu bayar. Dengan membayar premi yang murah, kamu tetap mendapatkan manfaat yang sama dengan asuransi di usia tua yang harga preminya bisa jauh lebih mahal.
8. Semua Orang Punya Batas Produktivitas, Jadi Persiapkan Dana Pensiunmu Sejak Usia Muda
Jangan menunggu tua dulu untuk memikirkan masa pensiun. Setiap orang pasti akan mengalami masa pensiun, dimana saat produktivitas dan performa kerja sudah mulai mengalami penurunan. Dana pensiun itu sangat penting bagimu, terutama jika kamu adalah seorang wiraswasta atau pegawai swasta, karena kamu tidak akan mendapatkan dana pensiunan seperti layaknya PNS, TNI, atau Kepolisian.
Meskipun masih muda, kita perlu untuk mempersiapkan dan merencanakan masa tua nanti. Kita semua pasti tidak ingin di masa tua nanti kita hidup dalam keadaan yang memprihatinkan ‘kan? Sejak usia dini adalah langkah terbaik untuk mempersiapkan menghadapi masa depan nanti, karena persiapan menghadapi masa tua berawal dari persiapan di masa muda. Ayo, jangan takut memikirkan masa tuamu nanti!
9. Walaupun Belum Sanggup Membeli Rumah, Persiapkan Cara agar Kamu Bisa Mencicil Rumah Pribadimu
Siapa sih yang nggak ingin punya rumah pribadi nanti? Meskipun kamu masih muda dan penghasilanmu belum cukup untuk membeli rumah, kamu harus mulai untuk belajar bagaimana cara mewujudkan rumah impianmu. Kecuali kalau kamu dapat warisan rumah dari orang tua, mungkin kamu tak perlu repot-repot memikirkan ini.
Kenapa kamu harus mulai belajar mengenai cicilan KPR sejak usia muda? Karena proses cicilan KPR itu tak sesederhana kredit motor. Kamu harus mengetahui bagaimana prosesnya, apa saja syarat-syaratnya, bagaimana cara mengajukan pinjaman uang ke bank, bagaimana proses peminjaman uang di bank, dan masih banyak lagi tentunya. Keinginanmu untuk memiliki rumah tentunya akan mudah terwujud jika sejak usia muda kamu sudah mau merencanakannya dengan baik. Jadi, jangan nunggu sampai kamu merasa mampu dulu baru belajar!
Itulah tadi beberapa keputusan finansial yang tak harus segera kamu lakukan sekarang juga. Jangan ditunda-tunda lagi, karena sebuah perencanaan di masa depan harus mulai kamu rancang sedini mungkin — demi masa depan yang lebih terjamin!