Menjadi desainer grafis adalah pekerjaan yang susah-susah gampang. Desainer grafis punya andil besar dalam menentukan bagaimana desain yang akan dibuat sesuai dengan briefing yang klien minta. Terang saja, desainer ‘kan memang pekerjaan bidang jasa yang menuntut kreatifitas. Meski begitu, hasil akhir tetaplah ada pada tangan klien sebagai pemegang keputusan.
Tapi, namanya juga dua kepala, walaupun konsep sudah dijelaskan, apa yang desainer buat kadang tidak sesuai ekspektasi. Hasilnya, revisi lagi, revisi lagi. Nah, kehidupan desainer dengan klien ini cukup menarik untuk digambarkan tentang apa yang sebenarnya ada di pikiran si desainer, tapi nyatanya beda jauh dengan isi dari pikiran klien. Seperti apa sih ‘serunya’?
Dilansir dari laman pixelo.net, ini dia Hipwee rangkumkan untukmu!
ADVERTISEMENTS
1. Mengikuti tren, desainer tahu bahwa yang sedang happening adalah warna soft. Tapi ternyata klien maunya warna cerah. Hmm..apa boleh buat?
ADVERTISEMENTS
2. Memang yang namanya klien itu maunya harus dituruti. Termasuk soal jenis huruf seperti ini
ADVERTISEMENTS
3. Maksud si desainer, program yang dipakai ya semacam Photoshop atau Adobe. Eh, nggak taunya si klien mintanya Microsoft Office aja
ADVERTISEMENTS
4. Klien kayaknya nggak bisa lihat space kosong. Mungkin mereka berpikir bahwa sudah bayar mahal, ya semua space harus terisi penuh. Yakali..
ADVERTISEMENTS
5. Klien mengira dengan Photoshop semua akan beres. Ya, nggak salah, sih. Tapi nggak seperti sulap yang simsalabim langsung kelar. Perlu proses dan memakan waktu yang nggak sebentar. Lagi-lagi, klien sepertinya nggak mau tahu.
ADVERTISEMENTS
6. Tentu saja bahan bakar seorang desainer adalah ide, sedang klien sih dasarnya emang ‘cuma’ punya duitnya aja!
7. Klien mah gitu, desain sudah dibuat bagus, malah dihapus begitu saja. Haduh!
8. Klien menganggap semua sumber gambar bisa diambil hanya dari Google. Padahal ‘kan nggak semua foto memenuhi kriteria
9. Tujuan akhirnya memang berbeda. Desainer yang penting prestasi, sedangkan klien yang penting pendapatan meningkat
Yah, begitulah kehidupan nyata antara desainer dan klien. Nggak bisa dipungkiri kadang pasti terdapat perbedaan pendapat dan juga pemikiran. Tapi, namanya juga 2 kepala, kalau nggak begitu, pekerjaan desainer nggak ada tantangannya. Benar nggak?