Halo, para cewek! Jika ditanya, “Apa impian terbesarmu?” atau, “Kelak kamu ingin jadi seperti apa?”, apa jawabanmu?
Kaum perempuan saat ini nggak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sejak era emansipasi, perbedaan gender sudah basi untuk dibicarakan dalam dunia profesional. Wanita yang punya keahlian dan kemampuan layak, berhak menduduki posisi tertentu bahkan teratas di sebuah perusahaan, departemen atau bahkan di negara ini.
Sekarang, sudah bukan hal aneh lagi bahwa dalam dunia bisnis, banyak wanita yang menempati jabatan lebih tinggi daripada kaum pria. Nggak tanggung-tanggung, jabatan tinggi sekelas CEO sudah jadi hal yang biasa. Hipwee Sukses telah merangkum profil beberapa wanita hebat dengan pencapaian yang patut diapresiasi. Siapa tahu bisa jadi sumber inspirasimu untuk mewujudkan impianmu kelak, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Dijuluki nahkoda kedua PT Mustika Ratu, Putri Kuswisnuwardhani mengambil alih posisi CEO dari ibunya selaku pendiri perusahaan kosmetik ternama di Indonesia
Wanita kelahiran Jakarta 20 September 1959 ini mengawali karirnya di PT Mustika Ratu pada 1986 sebagai kepala Departemen Promosi dan Periklanan. Setelah kuliahnya S2 nya selesai, ia ditempatkan di bawah manajer keuangan, dan secara bertahap diangkat menjadi manager keuangan. Sejak 1991, lulusan Master of Business Administration dari National University Inglewood, California, Amerika Serikat, ini menjabat wakil presiden Direktur.
Hingga pada 12 Januari 2011, ia berhasil menduduki pucuk pimpinan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1975 itu sekaligus secara resmi menggantikan ibunya. Selain parasnya yang cantik, ia dikenal sebagai wanita yang cerdas dan pandai berbisnis. Kelebihan itu bisa jadi diwarisinya dari sang ibu, BRA Mooryati Soedibjo.
ADVERTISEMENTS
2. Jika kamu adalah fans berat Wardah, sosok inilah yang berada di balik merek kosmetik favoritmu itu. Dialah Nurhayati Subakat
Pendiri sekaligus CEO dari PT Paragon Technology and Innovation ini lahir di kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 27 juli 1950. Ia sempat bekerja di perusahahan kosmetik terkenal sebagai staf quality control. Karirnya di perusahaan tersebut kemudian menanjak, namun Nurhayati Subakat memilih keluar dan merintis usahanya sendiri. Berbekal pengalaman ketika bekerja di perusahaan kosmetik tersebut, ia kemudian mencoba untuk membuat produk sampo sebagai titik awal usahanya.
Setelah sempat mengalami kegagalan, ia kemudian mencoba untuk melakukan inovasi baru dengan membidik konsumen muslimah yang pada akhirnya meluncurkan produk yang dikenal dengan nama Wardah pada tahun 1995 dan juga mulai masuk di pasar tata rias. Bermula dari usaha rumahan yang ditawarkan door to door, kini perusahaannya sudah menguasai pasar tujuan dan merambah hingga ke negara lain.
ADVERTISEMENTS
3. Setelah memupuk pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia telekomunikasi, Dian Siswarini dipercayakan sebagai CEO XL Axiata
Wanita lulusan teknik elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengawali karirnya di PT XL Axiata pada tahun 1996. Latar belakang pendidikan yang dimilikinya membuat Dian lebih banyak berurusan di lapangan daripada duduk di belakang meja kerja. Uniknya, Dian mengaku sempat memanjat menara BTS (Base Transceiver Station) untuk melakukan perbaikan teknis secara langsung. Dian nggak pernah merasa hal tersebut adalah pekerjaan laki-laki karena ia merasa kompeten untuk melakukan hal tersebut.
Namun diam-diam ternyata dirinya menyimpan kemampuan managemen eksekutif di atas rata-rata. Hingga akhirnya pada tahun 2015, Dian dinobatkan menjadi CEO PT XL Axiata dengan asumsi bahwa Dian bukan hanya seorang pemimpin yang paham akan masalah teoritis, namun juga sudah berhasil membuktikan kinerja nyata serta banyak aktif terlibat dalam program-program XL Axiata.
ADVERTISEMENTS
4. Anne Patricia Sutanto punya peranan sentral di PT Pan Brothers Tbk, perusahaan garmen dengan pendapatan hingga ratusan dolar
Meski lahir dari keluarga yang mapan, Anne memilih untuk bekerja keras membangun bisnisnya. Dengan sedikit saham, Anne bergabung dengan Pan Brothers pada tahun 1997. Usai mendapatkan gelar MBA dari Loyola Marymaount di Los Angeles ini, Anne membuka usahanya sendiri – Homeware International – yang memproduksi furnitur dan aksesori rumah untuk ekspor. Kini, wanita lulusan teknik Kimia University of Southern California ini menduduki jabatan sebagai vice president director PT Pan Brothers Tbk.
Mungkin kamu tahu merek Uniqlo, Rebook, atau Nike? Perusahaan inilah yang memproduksi produk-produk yang terkenal di luar negeri ini. Nggak nyangka, ‘kan? Berkat prestasinya tersebut, Anne dinobatkan menjadi wanita sukses dari Indonesia yang masuk dalam daftar Asia Power Women 2015, lho!
ADVERTISEMENTS
5. Saking kepincutnya pada dunia e-commerce, Catherine Hindra Sutjahyo mendirikan online shop Zalora Indonesia
Sukses menjadi konsultan di McKinsey & Company ternyata nggak membuat Catherine langsung berpuas diri. Pada tahun 2012, Catherine melakukan lompatan besar dalam karirnya. Bersama rekannya, Hadi Wenas, Ia mendirikan online shop Zalora yang langsung mendapat tanggapan yang baik dari publik. E-commerce yang merupakan bagian dari Rocket Internet ini telah menjadi sangat besar. Keahlian analisisnya yang tajam, serta keyakinannya akan kelancaran bisnis e-commerce ini, akhirnya usaha Catherine pun membuahkan hasil yang maksimal.
ADVERTISEMENTS
6. Sebagai bos Femina Group, Svida Alisjahbana tergolong sosok wanita yang aktif dan enerjik
Berpotongan rambut pendek, berbusana kasual serta kacamata yang jarang lepas dari kedua matanya menjadi ciri khas sehari-hari sosok Svida Alisjahbana, CEO Femina Group, salah satu media nasional terbesar di Indonesia. Femina Group merupakan bisnis keluarga Alisjahbana. Awalnya yang merintis usaha ini adalah tante Svida, Mirta Kartohadiprodjo.
Melihat perempuan Indonesia kurang berani berekspresi, akhirnya dicetuskanlah Femina Group sebagai wadah untuk menampung ekspresi para wanita Indonesia. Awal karir Svida di Femina Group dimulai sekitar awal tahun 2001. Svida langsung membenahi berbagai infrastruktur penunjang bisnis, seperti sistem finansial dan pembukuan. Baru tahun 2007, ia dipercaya memegang kepemimpinan di Femina Group.
7. Diajeng Lestari, wanita cantik pendiri HijUp yang namanya sudah nggak asing lagi di telinga para hijabers Indonesia
Setelah memutuskan berhenti bekerja sebagai marketing researcher di sebuah perusahaan, alumni FISIP Universitas Indonesia ini meneguhkan niatnya tersebut khususnya di ranah islamic fashion. Keputusannya ini bukan tanpa alasan, karena selain juga seorang muslim, Diajeng melihat potensi yang besar di ranah ini di Indonesia, yang notabene merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Ajeng mendirikan HijUp pada tahun 2011 yang menjual pakaian dan aksesoris khusus untuk para hijabers. Hingga kini, sudah ada lebih dari 120 brand dari para desainer lokal yang tergabung di website-nya.
8. Berbekal visi ingin meningkatkan tingkat kepuasan karyawan Indonesia, Veronika Linardi membangun portal Qerja
Memulai karier di bidang executive recruitment, melalui perusahaan Linardi Associates, Veronika Linardi banyak berinteraksi dengan pemilik bisnis, yang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda mengenai para pekerjanya. Dari mulai pengusaha mode, media, hingga kantor hukum, bermacam kantor memiliki kriteria khusus, dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusianya.
Veronika melihat, kerap ada kesenjangan informasi antara penyedia kerja dengan pencari kerja. Melihat permasalahan tersebut, Veronika tergerak mendirikan sebuah portal dan komunitas yang ditujukan untuk berbagi informasi mengenai tempat kerja dan gaji, khususnya untuk perusahaan yang berada di Indonesia. Namanya Qerja.com, yang mulai diluncurkannya sejak April 2014.
Demikian beberapa wanita sukses yang menjadi CEO dan pebisnis besar di Indonesia. Nah, buatmu para cewek, jangan patah semangat dan hanya bernaung di ketiak para cowok saja. Tunjukkan pada dunia bahwa kamu mampu bersaing dan mengejar mimpi setinggi-tingginya.