Menjadi akuntan yang sibuk mengurusi angka-angka dan keuangan atau menjadi pengacara yang mengurus hukum dan peradilan, sudah jelas memerlukan kecerdasan. Karena level itulah, pekerjaan seperti akuntan atau pengacara atau dokter menjadi pekerjaan bergengsi. Sebab selain membutuhkan gelar sarjana, juga membutuhkan proses belajar yang entah seperti apa sulitnya (bagi orang awam yang di luar bidang-bidang tersebut).
Sebaliknya, ada pekerjaan-pekerjaan yang sering dianggap remeh karena tidak mensyaratkan jenjang dan gelar pendidikan tinggi. Dengan kata lain, pekerjaan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa memerlukan syarat khusus. Akan tetapi, tidak adanya syarat gelar dan nilai IPK, bukan berarti pekerjaan-pekerjaan itu benar-benar tidak butuh keahlian. Seperti misalnya pekerjaan-pekerjaan yang akan Hipwee bahas kali ini, meski sering dianggap rendahan, tapi butuh ilmu yang tidak sembarangan.
ADVERTISEMENTS
1. Customer Service sering diasoasikan sebagai pekerjaan yang tak perlu pendidikan tinggi. Tapi untuk jadi CS yang baik, kamu harus punya kecerdasan emosional dan skill sosialisasi yang mumpuni
Dalam informasi lowongan kerja, posisi Customer Service tidak mengharuskanmu punya gelar sarjana. Mulai dari lulusan SMA, D2, D3, hingga S1 apapun bidangnya, semua bisa melamar ke sana. Orang akan melihat pekerjaan CSÂ sangat sepele. Tinggal angkat telepon dan membantu kebutuhan customer.
Namun seorang Customer Service dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk bisa berhadapan langsung dengan customer. Mereka dituntut untuk punya kecerdasan emosi yang baik, karena harus tetap ramah meski dimaki-maki pelanggan. Mereka juga harus punya kemampuan problem solving yang cepat dan tepat untuk membantu menyelesaikan masalah customer. Masih menganggap mereka tak punya skill apa-apa?
ADVERTISEMENTS
2. Menjadi seorang Makeup Artist tak hanya modal bisa dandan. Tapi butuh pemahaman tentang kontur wajah seseorang untuk menentukan karakter riasan yang paling tepat digunakan
Make up Artist atau tukang makeup juga masih sering diremehkan, meski terbukti bahwa penghasilan dari profesi ini sangatlah besar. Modal hobi dandan saja tidak cukup untuk menjadikanmu makeup artist profesional. Bagi seorang makeup artist yang sesungguhnya, makeup adalah seni yang tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk menentukan karakter makeup seperti apa yang pas untuk wajah tirus, untuk rahang kotak, untuk pribadi yang pendiam, untuk pribadi yang ceria, dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif. Tak hanya sekadar paham bedanya eyeliner dan eyebrow saja, tapi kontur wajah seseorang sehingga bisa memaksimalkan pesona seseorang.
ADVERTISEMENTS
3. Sales Marketing juga sering dipandang sebelah mata. Padahal tanpa kemapuan komunikasi yang baik, pekerjaan ini mustahil rasanya. Gaji? Jangan ditanya
Sales seringkali menjadi orang yang kita hindari saat bertemu di jalan-jalan. Hayo ngaku, siapa yang sering males kalau sudah ada orang yang menghampiri tiba-tiba dan menawarkan produk ini itu? Barangkali karena inilah, pekerjaan sales marketing sering dianggap remeh, karena bisa diambil oleh siapapun tanpa bidang pendidkan khusus, asalkan pandai bicara dan punya penampilan menarik. Namun justru kemampuan berbicara itulah yang tidak dimiliki semua orang. Seorang sales marketing tidak hanya dituntut untuk memahami produknya secara menyuruh, tapi juga mengerti teknik-teknik persuasif dalam komunikasi yang baik sehingga bisa meyakinkan calon pembeli potensial.
ADVERTISEMENTS
4. Dibanding arsitek, tukang bangunan jelas kalah level. Tapi soal pemahaman, tukang bangunan pasti paham teknik-teknik soal bangunan
Sulitnya menjadi seorang arsitek, tentu tak ada yang meragukan. Pintar hitung-hitungan saja tidak cukup, karena kamu juga harus bisa menggambar, paham seni, dan sebagainya. Kalau tukang bangunan bagaimana? Di daerah-daerah pedesaan, arsitek tidak ada. Yang ada hanyalah tukang bangunan.
Kebanyakan dari mereka mungkin hanya lulusan SMA atau bahkan mungkin tidak sekolah. Tapi toh, mereka bisa membangun rumah dan bangunan dengan sukses. Untuk mendirikan sebuah bangunan, yang aman untuk ditinggali dan tidak terancam rubuh sewaktu-waktu ini pastinya perlu pemahaman juga. Dan hebatnya lagi, mereka mempelajari itu secara autodidak.
ADVERTISEMENTS
5. Barista sering diremehkan karena tidak mengharuskan title atau gelar sarjana. Tapi untuk menyajikan kopi yang lezat membutuhkan pengetahuan dan teknik yang tak bisa dipelajari dengan sekejap
Sebagaimana seorang pelayan restoran, barista yang bekerja di balik meja seringkali diremehkan dan dianggap sebagai pekerjaan yang tidak bergengsi. Mungkin karena inilah muncul sebuah statement bahwa untuk menilai pribadi seseorang, lihatlah bagaimana dia bersikap kepada pelayan restoran yang posisinya lebih rendah. Meskipun tidak memerlukan gelar sarjana, seorang barista harus tahu betul bagaimana membuat varian kopi yang sempurna. Untuk membuat cappuccino saja misalnya, harus tahu berapa takaran esspreso dan susu yang pas agar rasanya tidak aneh. Dia juga harus tahu betul teknik mengoperasikan mesin pembuat kopi, sebab beda sedikit bisa mempengaruhi rasa.
ADVERTISEMENTS
6. Menjadi penulis memang tak memerlukan jurusan khusus. Tapi pengetahuan yang luas diperlukan untuk membuat tulisan yang bisa dipertanggung-jawabkan
Bagi seorang penulis, kecerdasan linguistik adalah mutlak perlu. Kecerdasan linguistik adalah keahlian mencari padanan kata yang tepat untuk mengkekspresikan suatu emosi. Selain itu juga untuk menyusun rangkaian kata yang bisa dicerna juga tidak mudah. Apalagi, seorang penulis juga harus punya pengetahuan yang luas, agar bisa membuat sebuah tulisan yang kaya dan bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Bahkan seorang penulis fiksi, runtuk menciptakan sebuah kisah yang nyata, harus melakukan serangkaian riset yang tak kalah rumit dengan ilmuwan-ilmuwan lainnya.
7. Katanya jadi artis atau public figure cuma butuh cantik atau tampan. Disamping skill seni peran atau olah vokal, selalu bisa menghibur di hadapan publik itu merupakan seni tersendiri yang sangat sulit dikuasai
Di zaman sekarang banyak yang menstigma bahwa seorang artis tak harus modal kecerdasan. Apalagi sekolah tinggi-tinggi. Yang penting cantik dan tampan, serta mau membuat sensasi yang bisa mendongkrak popularitas. Namun bila ingin menjadi aktor dan aktris profesional tentu tidak bisa sembarangan. Teknik-teknik akting bukanlah hal yang mudah dipelajari, sebab akting tak hanya soal menghafal dialog, melainkan bermain ekspresi dan intonasi.
Bahkan bila kamu tidak mengandalkan kemampuan akting, kamu harus tetap punya personal branding yang keren. Seperti Kim Kardashian yang sering dianggap ‘apa sih’ ini, ternyata seorang marketer yang jenius. Buktinya, meskipun tidak pernah main film ataupun mengeluarkan album, Kim bisa menyukseskan acara ‘Keeping Up With The Kardashian’, yang menunjukkan bahwa teknik marketingnya jempolan.
8. Sama seperti dokter, Tukang Tambal Ban harus punya skill medis yang keren abis. Bedanya, di sini pasiennya adalah ban
Ketika motor atau mobil kita bocor, kita tak bisa butuh dokter umum ataupun dokter gigi. Motor yang sedang sakit ini harus dibawa ke dokternya sendiri, yaitu tukang tambal ban. Sementara itu, seorang tambal ban harus bisa mendiagnosis di sebelah mana ban yang bocor sehingga angin keluar semua. Setelah itu, dia juga harus menambal ban dengan teknik-teknik khusus seupaya ban yang bocor rapat lagi dan motor bisa kembali berfungsi. Menjadi tukang tambal ban memang tidak perlu pendidikan setinggi dokter manusia. Tapi sebagaimana dokter yang harus berhati-hati agar tidak salah diagnosis dan pengobatan, tukang tambal ban juga punya risiko. Karena bila pekerjaannya tidak sempurna, bannya bisa bocor lagi, dan bahkan mungkin membahayakan nyawa si pengendara.
Setiap pekerjaan membutuhkan skill khusus yang tidak bisa dilakukan semua orang. Dia yang jabatannya super tinggi belum tentu bida menghandle customer dengan baik seperti customer service. Kamu yang mengaku jago menghitung angka, belum tentu bisa menambal ban sendiri, bukan? Meskipun sebuah pekerjaan terlihat sepele, namun tidak semua orang bisa melakukannya. Karena itu, kita harus berbangga pada apapun yang kita kerjakan, mulai dari sekarang.