Mendapatkan kerja setelah beberapa waktu menjadi job hunter pasca wisuda rasanya sangat membahagiakan. Saat momen itu terjadi, kamu pasti merasakan euforia lepas dari status pengangguran. Bermacam bayangan tentang dunia kerja muncul di kepalamu. Ekspektasi yang tinggi pun tak kalah sering muncul, seiring cerita-cerita orang tentang kehidupan kantor yang jadi awal hidup baru. Kamu pun jadi ikut membayangkan, betapa kehidupanmu akan jadi sangat menyenangkan.
Namun setelah menjalani beberapa waktu menjadi karyawan, ternyata ada banyak hal yang jauh dari ekspektasimu. Hal-hal yang kamu pikir akan bisa kamu dapatkan di pekerjaan pertama, nyatanya belum kesampaian. Tapi mau nggak mau, kamu harus sabar. Namanya juga fase pekerjaan pertama, terkadang ekspektasi sering nggak berjodoh sama realita.
ADVERTISEMENTS
1. Bisa dimengerti sih kalau kamu idealis ingin dapat gaji tinggi. Tapi mohon diingat, pengalamanmu masih nol gede
Inilah yang biasanya dialami oleh para fresh graduate masih terjangkit virus idealisme. Lulus dengan nilai tinggi dari universitas favorit, inginnya langsung mendapatkan pekerjaan enak dengan gaji tinggi. Padahal, yang lulus dari universitas bagus lainnya pun jumlahnya sangat banyak. Dengan kualitas yang rata-rata sama denganmu, banyak yang mampu menggantikan tempatmu jika kamu tak setuju dengan insentif yang ditawarkan perusahaan.
Oleh karenanya ketika menjalani pekerjaan pertama, kamu harus menerima kenyataan bahwa gajimu tidak langsung setinggi langit. Paling hanya berbeda tipis dengan UMR (Upah Minimum Regional) kota tempat kamu tinggal. Idealis soal pekerjaan memang boleh, tapi kalau urusan materi, baiknya kamu introspeksi diri dulu. Sebanyak apapun pengalaman yang kamu rasa miliki saat ini, kamu tetaplah seorang fresh graduate yang dipandang minim pengalaman. Tenang saja, kalau memang kualitas pekerjaanmu bagus, kamu akan gampang mendapatkan promosi kenaikan gaji setelah beberapa saat. Demi menuju ke sana, kerja yang bener dulu ya! 😉
ADVERTISEMENTS
2. Alih-alih memilih dengan suka hati, bisa jadi kamu ditempatkan oleh perusahaan di divisi yang tidak kamu impikan
Banyak perusahaan yang menerapkan management trainee (MT) sebagai program pengembangan karir untuk para lulusan baru. Banyak dari kamu memilih melamar posisi ini lantaran jenjang karir yang ditawarkan terbilang punya prospek yang baik. Ada satu hal yang perlu kamu perhatikan, tidak semua peserta bisa ditempatkan di divisi yang mereka inginkan.
Kamu yang tadinya ngarep maksimal ditempatkan di divisi marketing atau HR, ternyata harus menerima kenyataan kalau kamu ditempatkan di divisi sales. Sebelum larut dalam kekecewaan, coba deh kamu ambil sudut pandang lain. Bekerja di divisi yang berbeda dengan keinginanmu justru akan mendorongmu untuk belajar lebih banyak. Kamu jadi bisa mengerti bidang lain yang pastinya juga akan berguna bagi perkembangan karirmu kelak. Udah nikmati aja prosesnya. 🙂
ADVERTISEMENTS
3. Bisa nggak ya langsung dapet promosi kerja? Nah, untuk ini kamu memang perlu kerja keras dan kerja cerdas dulu
Ketika memasuki dunia kerja, buang jauh-jauh mindset tentang ‘sukses bisa didapat dalam waktu instan‘. Dalam hal ini soal promosi kerja yang bisa kamu dapat dalam waktu singkat. Bukan hal yang mustahil memang. Akan tetapi perkara promosi kerja atau naik jabatan itu hanya bisa didapatkan oleh mereka yang keras berusaha. Mereka yang kerja keras sekaligus kerja cerdas. Menyelesaikan pekerjaan di kantor nggak sama seperti saat kamu mengerjakan tugas kuliah yang bisa kamu bereskan dalam waktu semalam. Ingat, banyak karyawan lainnya yang juga bekerja keras memberikan yang terbaik untuk pekerjaannya!
ADVERTISEMENTS
4. Menghabiskan waktu untuk ngelarin kerjaan di coffee shop. Kalau kemampuanmu baru cukup untuk ngopi-ngopi cantik di pantry, jangan dipaksa
Zaman kuliah dulu, kamu ngiler banget melihat para pekerja kantoran yang nongkrong di tempat kece, semisal coffee shop. Kegiatan berjejaring atau sekadar menyelesaikan pekerjaan pun biasa dilakukan di sini.  Kesannya keren banget bisa mengikuti jejak mereka. Pada kenyataannya saat kamu sudah menjadi karyawan, keinginan untuk sering-sering meeting ala eksekutif muda harus lebih bijak ditahan, terutama jika tidak dibayari perusahaan.
Mereka yang meeting sambil ngopi seringnya adalah para atasan yang berjabatan tinggi. Atau para marketing perusahaan yang punya andil besar terhadap ‘nyawa’ perusahaan. Kalau pekerjaanmu tidak mengharuskan untuk sering-sering menghabiskan waktu di coffe shop, jalani aja dulu hari-harimu yang masih bisa ngopi-ngopi cantik di pantry. Hehehehe…
ADVERTISEMENTS
5. Penampilan high profile ala eksekutif muda memang keren. Tapi syukuri saja kalau saat ini kamu baru sanggup membeli kemeja dan celana bahan KW
Penampilan eksekutif muda ditunjang dengan pakaian kantor yang perlente. Kemeja berwarna pastel yang nampak serasi dengan celana bahan yang formal banget. Kamu berharap banget bisa berpakaian ala eksekutif muda seperti itu. Namun, pada kenyataannya kamu belum mampu membeli pakaian branded yang ternyata dibandrol dengan harga selangit. Setidaknya terbilang mahal buatmu yang masih punya gaji pada tahap entry level. Yaudah, syukuri aja kemeja dan celana bahan KW yang kamu miliki saat ini. Toh, taun depan siapa tahu~
ADVERTISEMENTS
6. Nggak semua kantor harus ada di gedung pencakar langit. Buatmu yang kerja di start up, ngantor di mana saja bahkan sudah jadi hal biasa
Ini mungkin menjadi impian dan ekspektasi dari sebagian besar kamu. Bisa bekerja di perusahaan yang bergedung tinggi. Ada gengsi tersendiri manakala impianmu yang satu ini benar terwujud. Akan tetapi, pada kenyataannya kamu keterima kerja di perusahaan startup yang berkantor di sebuah ruko atau bahkan rumah biasa. Please, jangan menilai sesuatu dari cangkangnya! Kamu yang tengah menjadi karyawan startup, haruslah merasa bersyukur karena kamu menjadi bagian dari bertumbuhnya sebuah perusahaan. Bekerja di perusahaan startup memberimu banyak pelajaran.
7. Jika berharap ditugaskan ke luar negeri, maka bekerja keraslah dan sabar! Kesempatan ini biasanya untuk karyawan yang udah minimal 5 tahun bekerja
Gue mau kerja di perusahaan XÂ lah. Biar bisa ke luar negeri.
Bisa mendapat kesempatan untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, tentu merupakan keingianan banyak karyawan. Kamu adalah salah satunya. Siapa yang nggak tergiur untuk kerja sambil jalan-jalan gratis? Namun, nyatanya untuk bisa ditugaskan ke luar negeri tak semudah membalikkan telapak tangan. Kamu harus bekerja minimal 5 tahun dulu untuk bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Kecuali kamu memiliki prestasi yang gemilang dalam waktu singkat, alias berkontribusi besar bagi keuntungan perusahaan.
8. Ketika mulai nggak cocok dengan pekerjaanmu sekarang, pikirkan lagi sebelum buru-buru cabut dari perusahaan
Menapaki karir di jenjang pekerjaan pertama pasti ada suka dan dukanya. Terlebih kamu perlu beradaptasi dulu dengan dunia kerja, selepas menyandang status sebagai mahasiswa. Apabila kamu merasa ada ketidakcocokan dengan pekerjaan pertamamu saat ini, jangan buru-buru memutuskan untuk resign. Pikirkan lagi alasan yang membuatmu merasa nggak betah. Apakah alasannya datang dari dirimu sendiri yang terlanjur nggak sreg, dari lingkungan kerjamu yang nggak kondusif, atau karena kamu masih penasaran dengan perusahaan lain yang masih menjadi incaranmu?!
Jika alasanmu adalah yang terakhir, baiknya dipikir-pikir dulu deh. Apa kamu yakin pasti akan diterima di perusahaan incaranmu? Hei, mencari pekerjaan itu susah lho. Satu lagi, bisa jadi kamu memang ditakdirkan Tuhan untuk bekerja di perusahaanmu saat ini, bisa jadi pekerjaan pertamamu saat ini adalah yang terbaik buatmu. So, jangan buru-buru cabut ya…
Realita memang terkadang tak sesuai dengan ekspektasi. Pun seperti pekerjaan pertamamu yang pada kenyataannya tak sesuai dengan bayanganmu. Udah, kamu nggak perlu berlarut memikirkannya, kamu hanya perlu menjalaninya saja. Lakukan yang terbaik dari yang kamu bisa untuk perusahaanmu saat ini… Yup, semangaaat!