Nasib seorang fresh graduate atau belum banyak punya pengalaman kerja, terkadang bikin kamu agak kesulitan membangun kepercayaan. Nggak jarang, kamu kerap diremehkan dan diragukan dalam hal pekerjaan. Begitu pun saat kamu berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, tetap saja dianggap hal biasa. Padahal, belum tentu karyawan lain yang lebih senior bisa melakukannya.
Karena membangun kepercayaan di lingkungan kerja itu sangat penting demi kelanjutan kariermu di masa depan, kamu nggak boleh menyepelekan yang namanya bahasa tubuh atau gestur. Kenyataannya, lewat bahasa tubuh, rekan kerja bahkan atasanmu akan dengan mudah mempercayaimu.
Simak 7 bahasa tubuh seperti apa yang bisa kamu terapkan dalam membangun kepercayaan berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Hindari memegang atau menggunakan ponsel di depan orang lain. Lebih baik sembunyikan dulu di saku pakaian
Di zaman dengan teknologi canggih seperti sekarang ini, penggunaan ponsel memang cukup besar intensitasnya. Namun, hal ini akan sangat mengganggu interaksimu dengan orang sekitar. Lirikan-lirikan matamu pada layar ponsel membuat mereka merasa disepelekan dan akhirnya enggan memercayaimu. Kontak mata yang terjadi saat berinteraksi dianggap sebagai kesediaan yang tulus. Oleh karena itu, sembunyikan dulu ponselmu saat sedang berinteraksi dengan orang lain.
ADVERTISEMENTS
2. Biasakan menerapkan gestur terbuka; jangan silangkan bagian lengan agar bisa bergerak bebas
Ketika sedang berbicara dengan atasan atau rekan kerja, hindari menyilangkan lenganmu di depan dada. Meski gestur ini seringnya nggak disadari, sebenarnya menyiratkan juga kalau kamu sedang dalam kondisi yang nggak begitu nyaman atau kurang pede saat berhadapan dengan mereka. Agar kepercaaan berhasil tercipta, biarkan lenganmu bergerak bebas sehingga mengisyaratkan posisi tubuh yang selalu terbuka.
ADVERTISEMENTS
3. Duduk dengan posisi bersebelahan dinilai lebih akrab ketimbang berhadapan, terutama jika ada benda penghalang seperti meja misalnya
Sebaiknya, pilihlah untuk duduk bersebelahan ketimbang saling berhadapan. Selain jadi penghalang, kehadiran benda seperti meja juga membuatmu terlihat penakut dan mencari tempat aman agar merasa tenang. Alhasil, orang lain akan sulit mempercayaimu. Cobalah untuk duduk bersebelahan tanpa ada sekat yang memisahkan, hal ini juga memungkinkan kamu melakukan kontak fisik ketika memang dibutuhkan.
ADVERTISEMENTS
4. Daripada memberikan simpati lewat ucapan, lebih baik tuangkan melalui sentuhan pada siku atau bahu
Mengobrol santai dengan rekan kerja atau atasan nggak melulu soal kantor. Ada masanya kamu mereka membicarakan hal-hal lain di luar pekerjaan. Ketika ada yang sedang merasa sedih karena dirundung masalah, nggak ada salahnya kamu menyentuh siku atau bahunya sebagai tanda simpati. Kadang, melontarkan ucapan saja nggak cukup ampuh untuk menenangkan seserorang. Gunakanlah sesuai situasinya saja, jangan terlalu sering.
ADVERTISEMENTS
5. Jadilah pendengar yang baik dengan memberikan gestur senyuman dan anggukan
Senyuman adalah obat ampuh untuk menunjukkan ekspresi menghargai lawan bicara, begitu pun sebaliknya. Terlebih jika kamu paham dengan apa yang dibicarakan, maka silakan berikan anggukan sebagai gesturnya. Hal ini menunjukkan ketertarikanmu terhadap apa yang diucapkan oleh lawan bicara. Lakukan dengan sewajarnya juga agar terlihat tulus dan tidak dibuat-buat.
ADVERTISEMENTS
6. Selain lengan, posisikan telapak tangan untuk selalu terbuka juga biar nggak ketahuan kalau kamu itu orangnya grogian
Jari-jari tangan yang saling mengikat atau menutup menunjukkan jika kamu adalah pribadi yang kurang terbuka. Selain itu, kamu akan dianggap sebagai orang yang mudah grogian. Hal ini tentu membuat orang lain sungkan dan enggan memercayaimu. Oleh karena itu, biasakan untuk nggak merekatkan jari-jarimu, posisikan telapak tangan tetap terbuka agar orang lain nggak menangkap ekspresi canggung darimu, ya!
7. Jangan terlarut pada sebuah catatan karena kontak mata lah yang sangat diperlukan
Ada kalanya kamu membutuhkan catatan untuk merekam hal-hal yang sedang dibicarakan dengan atasan atau rekan kerja. Hal ini tentu membuatmu menghabiskan cukup waktu untuk menunduk dan mencatat, sehingga matamu akan cenderung terarah pada catatan. Padahal, kamu perlu sesekali melakukan kontak mata dengan lawan bicara. Jika kamu tetap begitu terus, yang ada mereka nggak nggak merasa dihargai dan malas mempercayaimu.
Jadi, nggak perlu khawatir lagi lantaran tak mendapat kepercayaan di lingkungan kerja. Selama kinerjamu bagus dan pandai beradaptasi, maka kamu nggak diremehkan lagi. Tak lupa juga sertakan gestur-gestur tadi supaya orang lain makin nyaman berbicara dan akhirnya mau memberi kepercayaan padamu, ya!