Setiap orang tentulah mengharapkan peningkatan dalam segala aspek hidupnya, termasuk dalam segi finansial maupun karir. Kenaikan gaji adalah salah satu tolak ukur seseorang dalam mencapai tingkatan yang lebih baik dalam kehidupan pekerjaannya. Selain itu kenaikan gaji tentu saja mempengaruhi kemapaman seseorang dari sisi keuangan. Tidak heran kalau hampir semua pekerja mengharapkan kenaikan gaji dalam karir mereka.
Meskipun terdengar “ngoyo” dan terkesan beresiko, sebenarnya meminta kenaikan gaji adalah hal yang wajar untuk kamu ajukan ke atasan atau perusahaan yang mempekerjakanmu. Nah, agar usaha negosiasi kenaikan gajimu bisa berlangsung lancar, 6 langkah ini lho yang dapat kamu lalukan.
ADVERTISEMENTS
1. Persiapkan dirimu sebelum mulai meminta kenaikan gaji. Utarakan negosiasimu dengan sopan dan bersahabat namun tetap tegas.
Sebelum mulai meminta kenaikan gaji kamu harus mempersiapkan dirimu terlebih dahulu. Pastikan kamu memiliki dasar yang kuat untuk mendapatkan bayaran yang akan kamu minta. Misalnya apakah performance kamu selama satu periode kerja terakhir sudah bagus dan stabil; apakah kamu telah melakukan prestasi besar selama bekerja di sana dan beberapa aspek lain yang serupa. Tergantung peraturan di tempatmu bekerja. Kamu harus punya posisi tawar yang baik sebelum mengajukan permintaan untuk negosiasi kenaikan gaji.
Selain mempersiapkan posisimu, kamu juga harus tahu tentang beberapa hal seperti kisaran gaji untuk orang dengan posisi dan pengalaman yang sama denganmu, sehingga kenaikan gaji yang kamu ajukan bisa rasional dan proporsional. Setelah kamu yakin bawa kamu punya background yang kuat untuk meminta kenaikan gaji tersebut, ajukan permintaanmu dengan cara yang bersahabat namun tetap tegas. Contoh:
“Seperti yang baru saja Bapak/Ibu jelaskan, gaji yang ditawarkan perusahaan adalah X. Dengan pertimbangan perusahaan masih harus melatih karyawan baru. Namun, saya punya kompetensi lebih seperti A, B dan C yang mungkin membuat saya berbeda dari karyawan baru pada umumnya. Apakah ini bisa menjadi pertimbangan Bapak/Ibu dalam menaikkan gaji yang saya terima?”
Kamu menunjukkan bahwa kamu memang punya sesuatu yang bisa ditawarkan sehingga pantas mendapatkan penghargaan yang berbeda dari pegawai-pegawai lain. Contoh lainnya:
“Seperti bisa kita lihat dalam laporan terakhir, saya telah memenuhi target yang perusahaan pasang secara rutin. Selain itu dalam setengah periode terakhir saya juga berhasil melampaui target dan menghasilkan keutungan lebih dari periode sebelumnya. Dengan mempertimbangkan pencapaian saya ini, bagaimana menurut Bapak/Ibu tentang proposal kenaikan gaji saya?”
Ini artinya kamu memiliki dasar yang kuat untuk meminta penghargaan lebih akan jasamu selama bekerja di perusahaan tersebut. Sehingga kemungkinan permohonan kenaikan gajimu diterima lebih besar.
ADVERTISEMENTS
2. Hindari negosiasi dengan cara yang tidak profesional, tidak rasional atau terlalu menuntut.
“Pak, saya ‘kan lulusan PTN ternama, Pak… Masa gajinya disamain sama karyawan yang lulusan (isi sendiri).”
Di atas adalah salah satu contoh cara negosiasi yang tidak profesional. Kamu tidak sebaiknya mendasarkan proposal kenaikan gajimu hanya karena hal-hal subyektif atau alasan yang tidak rasional.
“Di perusahaan X aja gaji untuk posisi saya sudah segini lho Bu, kenapa sih perusahaan Ibu nggak bisa menghargai kami sebagai karyawan?”
Ini juga merupakan contoh negosiasi yang tidak sopan dan terlalu menuntut. Membanding-bandingkan gajimu dengan gaji dari perusahaan lain atau mungkin gaji teman kerja sendiri adalah sesuatu yang tidak etis.
Contoh negosiasi buruk lainnya adalah dengan mengancam akan berhenti apabila permohonan kenaikan gajimu tak dituruti. Selain itu mengangkat alasan yang terlalu pribadi seperti masalah keluarga juga bukanlah hal yang bisa membantumu mendapat kenaikan gaji.
Hindari cara-cara penyampaian yang kurang profesional dan tidak rasional saat mengajukan permohonan kenaikan gaji. Bukannya mendapatkan apa yang kamu harapkan, posisimu di mata atasan malah akan semakin buruk dan terancam.
ADVERTISEMENTS
3. Pastikan kamu sudah paham benar soal kebijakan perusahaan tentang kenaikan gaji karyawan.
Perhatikan dan cari tahu benar-benar tentang peraturan perusahaan mengenai pengajuan kenaikan gaji. Setiap perusahaan memiliki peraturan yang berbeda-beda tentang kapan seorang karyawan berhak mengajukan permohononan kenaikan gaji. Ada yang berdasarkan performa, ada yang menyaratkan agar karyawan mengabdi dalam jangka waktu tertentu, ada pula yang berdasarkan prestasi dan lain-lain.
Selain itu perhatikan juga waktu yang tepat bagimu untuk mengajukan permohonan kenaikan gaji. Kamu disarankan untuk melakukan negosiasi kenaikan upah ketika perusahaan sedang berada dalam kondisi prima dan kamu memberikan kontribusi atau prestasi mencolok dalam beberapa waktu terakhir. Hindari pengajuan kenaikan gaji ketika performamu sedang buruk atau ketika kondisi perusahaan tengah kesulitan, contohnya baru saja mengalami kerugian besar.
ADVERTISEMENTS
4. Tunjukkan alasan mengapa kamu berhak mendapatkan kenaikan gaji dengan membuktikan kompetensimu secara nyata.
Untuk memperkuat dalilmu dalam negosiasi kenaikan gaji, sebaiknya kamu siap menawarkan bukti nyata pada atasanmu bahwa kamu pantas dibayar lebih tinggi. Cobalah meminta sebuah proyek ekstra untuk kamu tangani, supaya beliau tahu kamu punya kapasitas lebih dan layak diganjar lebih baik lagi.
Kamu juga bisa menawarkan proposal-proposal inovatif dengan target menggiurkan yang bisa kamu selesaikan sesuai dengan rancanganmu itu guna menunjukkan pada atasanmu bahwa kamu berkompeten dan berhak mendapatkan kenaikan gaji.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan terburu-buru mengambil keputusan dalam negosiasi kenaikan gajimu, namun juga jangan terlalu lama saat memutuskannya.
Ketika kamu sudah sampai pada tahap negosiasi kenaikan gaji, ada baiknya kamu tidak terlalu terburu-buru dalam memutuskan angka yang tengah kamu rundingkan dengan atasanmu. Mengambil keputusan terlalu cepat bisa berakibat pada penyesalan, karena bisa jadi kamu terlalu gegabah dalam menentukan hasil akhir dari perundingan tersebut. Pikirkan dengan matang perihal tawar menawar antara dirimu dan perusahaanmu.
Pertimbangkan lagi seluruh faktor-faktor yang sudah kamu cari tahu sebelumnya tadi. Tentang kisaran gaji untuk orang dengan kompetensi setingkat dirimu, tentang seberapa sering perusahaan tersebut menaikkan gaji dan bagaimana kesehatan finansial terakhir di sana. Namun perlu diingat, kamu juga tidak boleh terlalu lama juga dalam menarik kesimpulan akan gaji yang kamu sepakati dengan pihak perusahaan. Tidak satu pun perusahaan yang mau membuang-buang waktunya percuma begitu saja.
ADVERTISEMENTS
6. Dalam negosiasi kamu harus sadar kapan harus mengalah, tapi jangan juga mudah menyerah begitu saja.
Terkadang, ada kalanya kamu tidak berhasil mendapatkan penawaran yang kamu harapkan. Negosiasi berakhir buntu atau perusahaan memang benar-benar belum bisa menaikkan gajimu untuk saat itu. Jangan terlalu memaksakan keinginanmu, ingat kembali apa tujuan utamamu dalam bekerja dan fokuslah pada hal tersebut.
Selain itu kamu juga masih bisa mencari titik terang lain apabila permohonan kenaikan gajimu belum berhasil. Yaitu dengan merundingkan tentang fasilitas lain yang bisa kamu dapatkan sebagai subtitusi dari kenaikan gaji tersebut. Bisa dalam bentuk asuransi, tunjangan, waktu libur dan lain-lain. Secara tidak langsung kamu tetap diuntungkan meskipun tidak dalam bentuk uang.
Bagaimana, apakah hatimu sudah mantap untuk mengajukan permohonan kenaikan gaji? Kamu tak perlu takut atau sungkan untuk memintanya, jika kamu benar-benar menginginkan peningkatan dalam kehidupan karirmu. Selama kamu memiliki apa yang dibutuhkan perusahaan dan mempertahankan kinerja yang baik, kamu memang pantas memperjuangkan penghargaan atas pengabdianmu kepada perusahaan selama ini. Semoga sukses!