Publik dunia dibuat cukup heboh pada Senin, 30 Januari 2017 lalu. Pasalnya, kontes kecantikan dunia – Miss Universe yang diselenggarakan di Manila, Filipina, dimenangkan oleh kandidat tak diunggulkan dari Perancis – Iris Mittenaere. Cewek cantik berusia 24 tahun ini sejak awal memang tak dipandang sebagai konstestan kuat dibanding 85 finalis lainnya.
Untuk kedua kalinya Perancis memenangkan ajang ini, yakni pertama pada 1953 yang diwakilkan oleh Christiane Martel. Tentu saja hal ini membuat banyak orang kagum sekaligus bertanya-tanya – hal apa yang membuat Mittenaere menjuarai Miss Universe 2017. Apalagi dengan dirinya yang dinilai tak menonjol jika dilihat dari kandidat yang dijagokan kebanyakan orang seperti wakil tuan rumah Maxine Medina dan Andrea Tovar dari Kolombia.
Untuk tahu seperti apa sepak terjang wakil Perancis yang berstatus mahasiswi semester 5 jurusan kedokteran gigi ini, simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Iris Mittenaere memang tak diunggulkan. Tapi, bukan berarti jiwa sosialnya yang tinggi hilang begitu saja selama perhelatan berlangsung
Wakil Perancis sejak awal ini mengaku kalau dirinya memang memiliki jiwa sosial tinggi. Dia memiliki kepekaan untuk membantu banyak orang, peduli terhadap masalah dan kebutuhan yang lain. Dalam akun instagramnya, terlihat Mittenaere sering bepergian ke berbagai tempat – yang membuatnya sering bertemu banyak orang. Semakin sering bertemu orang baru, keberagaman komunikasi dan jiwa sosialnya makin meningkat. Kemenangannya nanti pun akan dimanfaatkan untuk membantu lebih banyak orang di dunia.
ADVERTISEMENTS
2. Sebagai mahasiswi kedokteran gigi, Iris Mittenaere memiliki visi mengkampanyekan kesehatan gigi dan mulut
Masih berstatus sebagai mahasiswi kedokteran gigi, membuat Mittenaere memanfaatkan ajang Miss Universe ini untuk mempromosikan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada publik dunia. Terbukti, selama perhelatan ajang ini digelar sejak pertengahan Januari 2017, Mittenaere giat menginformasikan apapun terkait dengan hal penting satu ini.
ADVERTISEMENTS
3. Tinggi badannya yang ‘cuma’ 172 cm (termasuk kurang tinggi untuk ukuran model dunia) nggak membuatnya gentar di ajang ini. Dia tetap percaya diri memeragakan berbagai kostum yang digunakan selama acara
Jika dibandingkan dengan kontestan dari negara lain, Mittenaere bisa dibilang tak begitu tinggi. Dia hanya memiliki 172 cm – tinggi tubuh yang tak begitu lazim dimiliki para kandidat Miss Universe. Wakil Indonesia sendiri – Kezia Warouw saja memiliki tubuh setinggi 183 cm. Dia pun tetap percaya diri berlenggak-lengok di atas panggung memeragakan berbagai pakaian – misalnya gaun malam, national costume, dan baju renang. Tentu, hal itu jadi point plus bagi Mittenaere.
ADVERTISEMENTS
4. Dan dalam setiap sesi tanya-jawab, Mittenaere tak segan untuk membanggakan negaranya
Saat sesi tanya jawab berlangsung, cewek yang hobi masak ini tak bosan membanggakan negaranya. Salah satunya yaitu dia membanggakan Perancis yang telah membuka batas negaranya untuk para pengungsi. Terjadinya globalisasi di negaranya ini ternyata membuat banyak terdapat kewarganegaraan di sana. Jawaban ini pun yang membuatnya mengungguli dua saingan terberatnya, yaitu Miss Haiti Raquel Pelissier dan Miss Columbia Andrea Tovar. d
ADVERTISEMENTS
5. Mittenaere tetap rendah hati meskipun apa yang dia dapat merupakan impian banyak cewek di seluruh dunia. Hal ini pun sangat luar biasa baginya
Gelar dan makhota yang ada padanya ini tak membuatnya tinggi hati. Mittenaere mengatakan bahwa apa yang didapatkannya ini merupakan impian para cewek di dunia. Hal itu pun terasa sangat luar biasa dan membahagiakan. Tentu, dengan begitu dia bisa mewujudkan beragam keinginannya untuk menolong orang-orang dan mengedukasi publik dunia tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Sesuai dengan visi dan misinya sebagai seorang mahasiswi kedokteran gigi.
ADVERTISEMENTS
6. Mungkinkah gaun malam berwarna kuning pada malam Preliminary Evening Gown ini membuat semua juri terpukau?
Bukannya ingin disambung-sambungkan, namun awal tahun ini dunia dimeriahkan oleh keberadaan Emma Stone dalam film La La Land dan perbincangan hangat tentang Emma Watson pada Beauty and The Beast. Yup! Kesamaan kedua film tersebut ada pada kostum ciamik berwarna kuning yang jadi salah satu icon film. Nah, ngomong-ngomong Mittenaere ini juga memakai gaun malam indah berwarna kuning dengan detil off shoulder pada malam Preliminary Evening Gown. Apakah tahun ini memang semua terpesona oleh pakaian berwarna kuning dan membuat wakil Perancis mampu memukau para juri? Padahal warna ini ‘kan sering dihindari karena dinilai terlalu mencolok.
Well, dari perjalanan Iris Mittenaere ini kamu bisa ambil nilai kalau kekurangan yang kamu miliki jangan lantas membuatmu patah arang. Meski ada kekurangan yang bikin kamu minder sesaat, percayalah bahwa kamu selalu punya kelebihan yang tak miliki orang lain. Seperti Iris Mittenaere yang bukan apa-apa di awal, tapi memukau di detik-detik akhir. Semangat ya!