Pastilah banyak yang bertanya, kenapa kuliah di luar negeri mesti punya nilai TOEFL atau IELTS yang tinggi? Padahal logikanya, mereka yang mau kuliah ke luar negeri itu pengen belajar bahasa asing, ya bahasa Inggris itu. Lha kok malah dijadiin syarat, nilai TOEFL harus sekian, nilai IELTS kudu segini.
Eitss, tapi tenang dulu, buat kamu yang punya nilai TOEFL atau IELTS standar (nggak nyampe 500 apalagi 550 TOEFLnya, dan mentok cuma dapet 5 alias mustahil mencapai angka 6 buat IELTSnya), serta kemampuan kamu saat ini juga mentok emang segitu, tetap ada beberapa beasiswa luar negeri yang layak kamu coba. Nggak kalah besar pula peluangnya!
ADVERTISEMENTS
1.Türkiye Scholarships
ADVERTISEMENTS
2. King Abdulaziz University Scholarship
Ada nilai tersendiri ketika mendapat kesempatan kuliah di Arab Saudi, yang tidak akan didapat jika studi di negeri lain. Yaitu, selain bisa kuliah S2/S3 gratis, insya Allah terbuka lebar kesempatan untuk dapat umrah sepanjang tahun dan melaksanakan ibadah haji paling tidak sekali. Siapa yang nggak kepengen?
Salah satu caranya yaitu melalui beasiswa satu ini. Selain dapet uang bulanan, tunjangan, akomodasi, asuransi kesehatan juga didapat. Pilihan bahasa pengantarnya pun ada dua, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Pilihannya, kalau nggak pinter-pinter banget bahasa Inggrisnya, ya pinterin bahasa Arabnya. Hahaa.. Bukan solusi sih, tapi lumayan kan kalau bisa kuliah sembari naik haji, sering-sering umrah pula.
ADVERTISEMENTS
3.Korean Government Scholarship Program (KGSP)
Ciye yang ngefans banget sama Rain, Suju, Shinee, Big Bang, lalalalaa… Percuma euy per-cu-ma kalau nggak total nyamperin ke Negeri Ginseng sana. Punya resolusi mah yang greget, 2017 joget bareng Siwon di Korea misalnya. Kata siapa itu mustahil? Sok cobain beasiswa satu ini.
ADVERTISEMENTS
4. Beasiswa Pemerintah Prancis (BGF) dan beasiswa unggulan yang biasa disebut “Beasiswa Eiffel”
Kata siapa mendapat beasiswa kuliah di Prancis itu susah? Ya susah-susah mudah, sih. Apalagi kuliah di sana sudah disubsidi oleh Pemerintah Prancis, kalian nggak perlu ragu untuk kuliah di sana karena kualitas pendidikannya sangat bagus.
Nah, ada dua beasiswa yang tersedia dari Pemerintah Prancis, yaitu Beasiswa Pemerintah Prancis (BGF) yang dikelola oleh IFI (Institut Francais Indonesia) dan beasiswa unggulan yang biasa disebut “Beasiswa Eiffel” dari Kementerian Luar Negeri Prancis. BGF dibuka sepanjang tahun, sedangkan Beasiswa Eiffel hanya dibuka setahun sekali.
Karena bahasa Inggris nggak terlalu penting dalam pengajuan beasiswa ini, tentu ada hal penting lainya. Yakni mahasiswa yang ingin kuliah di Prancis cukup mempersiapkan sebuah proyek atau program yang menarik dan jelas untuk profesor. Ditambah CV juga ya pastinya.
ADVERTISEMENTS
5. Beasiswa Rusia Untuk Pelajar Indonesia
Rusia dikenal sebagai negara yang menyediakan pendidikan dengan mudah, bahkan tanpa biaya, kecuali pada perguruan tinggi swasta. Ditambah dengan pemandangan dan perbedaan budaya yang tentunya membuat siapapun tertarik untuk melanjutkan studi kesana. Persyaratannya pun juga relatif mudah dibanding negara-negara lainnya, asalkan masih tersedia kuota kosong disana.
Sebagai persyaratannya, tidak memerlukan TOEFL/SAT/IELTS, dan sebagainya. Sebab, perkuliahan disana menggunakan pengantar bahasa Rusia. Tapi, itu juga bukan berarti kalian wajib menguasai bahasa Rusia lebih dulu. Karena setibanya disana nanti, kalian akan diberikan pembelajaran intensif bahasa Rusia dan pengenalan kuliah selama satu tahun.
Kemudahan lainnya, pendaftar tak perlu mengikuti tes masuk pendaftaran seperti pada beasiswa-beasiswa lainnya. Melainkan persyaratan yang mutlak dibutuhkan ialah nilai rata-rata yang relatif baik pada hasil Ujian Nasional atau pada jenjang S1 sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
6. Bagaimanapun LPDP Juga Wajib Diikhtiarkan
Anak Indonesia mana yang nggak kenal LPDP? Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, ya itu sih kepanjangannya. Kata sebagian mereka, kata sebagian orang, beasiswa satu ini nggak tepat sasaran. Mereka juga bilang, banyak orang yang lebih membutuhkan, tetapi tidak mendapatkan beasiswa ini karena kendala kemampuan bahasa asing. Ya nilai TOEFL/IELTS itu tadi. Tapi coba deh kita siasati yukk..
Lewat jalur afirmasi misalnya. Jika normalnya syarat minimal TOEFL adalah 500 dan IELTS 6.0 untuk dalam negeri, dan 550 TOEFL, serta 6.5 IELTS untuk luar negeri. Melalui jalur ini, syarat TOEFL ITP nya minimal hanya 400 saja. Angka ini nggak terlalu sulit untuk didapat kan?