Apa kamu pernah mendengar apa itu LinkedIn? LinkedIn adalah situs yang membantu para profesional dan pencari kerja di seluruh dunia untuk membangun jaringan kerja mereka.
Biarpun mayoritas pengguna LinkedIn adalah kaum profesional, situs ini sebenarnya bisa sangat berguna bagi kamu yang masih berstatus mahasiswa. Apa saja sih alasannya?
ADVERTISEMENTS
1. Kamu bisa terhubung dengan mereka yang lebih dulu sukses di bidang impianmu.
Ada lebih dari 3 juta pengguna LinkedIn Indonesia. Mereka berasal dari berbagai industri: pemasaran, engineering/teknik, IT, operasional, media, hingga perbankan. Posisi mereka pun bermacam-macam: dari CEO, manajer, staf administrasi, hingga HRD.
Carilah para profesional yang sudah terjun lebih dulu di bidang karir impianmu. Tambahkan mereka ke jaringanmu. Jangan lupa, sisipkan pesan sopan yang menerangkan kenapa kamu ingin terhubung dengan mereka. Misalnya saja: “Saya X dari Universitas Y, ingin belajar dari Bapak/Ibu tentang seluk-beluk berkarir di industri Z. Saya bercita-cita terjun ke sana setelah sarjana, dan ingin bersiap diri dari sekarang. Semoga Bapak/Ibu berkenan.”
Terhubung di LinkedIn bisa membantumu mengetahui seluk-beluk aktivitas mereka di dunia profesional. Kamu juga bisa memperkirakan, keahlian apa saja yang harus kamu punya agar bisa berkarir seperti mereka?
ADVERTISEMENTS
2. Kamu bisa mendapat berbagai nasihat karir yang berguna, bahkan sebelum terjun ke dunia kerja.
LinkedIn tidak hanya berisi profil-profil karyawan dan pencari kerja dari seluruh dunia. Situs ini juga mempublikasikan berbagai artikel yang berguna untuk para profesional dan pencari kerja.
Para penulisnya pun tidak main-main. CEO Virgin Group dan miliarder asal Inggris, Richard Branson, pernah menulis “Five Top Tips for Starting a Successful Business“. Deepak Chopra, Jeff Weiner, dan nama-nama besar lainnya akan memberimu nasihat mingguan tentang tips menyeimbangkan karir, hingga apa yang harus kamu pelajari ketika berada di bangku kuliah. Di mana lagi kamu bisa membaca postingan-postingan seperti ini?
ADVERTISEMENTS
3. Kamu juga akan tahu seluk-beluk perusahaan incaranmu.
Salah satu hal yang akan mengesankan pewawancara kerja adalah pengetahuanmu tentang perusahaan tempatmu melamar. LinkedIn bisa memberimu gambaran lebih jauh tentang profil perusahaan tersebut. Tidak hanya visi-misi mereka, tetapi juga metode rekrutmen, penghargaan yang diraih, serta penilaian para pengguna LinkedIn terhadap perusahaan tersebut.
Kamu bisa mem-follow perusahaan incaranmu itu demi informasi tentang lowongan kerja terkini. Males banget ‘kan kalau kamu urung kerja di perusahaan impian karena tak tahu mereka sedang buka lowongan?
ADVERTISEMENTS
4. Daripada melamar, kamu bisa dilamar oleh perusahaan!
Para perusahaan juga biasa mencari calon karyawan potensial lewat LinkedIn, lho. Kalau kamu memiliki profil pengguna yang baik dan pengalaman yang relevan dengan yang mereka cari, jangan kaget ketika kamu mendapat “kejutan” berupa panggilan wawancara di suatu perusahaan atau bank.
Apa saja sih yang harus ada di profil LinkedIn yang oke untuk mahasiswa?
- Foto profil. Kalau foto aja kamu nggak punya, para profesional akan menganggap kamu nggak serius.
- Pengalaman. Ingat, jangan lakukan kesalahan dengan menulis semua pengalaman organisasi dan volunteering yang kamu punya. Fokuslah pada hal-hal yang memang relevan dengan “target viewer” kamu.
- Rekomendasi dari dosen. Sebagai mahasiswa, mungkin kamu belum banyak punya pengalaman kerja. Untuk mengakalinya, mintalah rekomendasi dari dosenmu tentang performa kamu di kelas atau tugas-tugas baik yang pernah kamu hasilkan.
- Kelas-kelas yang kamu ambil dan kegiatan UKM yang kamu ikuti.
ADVERTISEMENTS
5. LinkedIn membantumu terhubung dengan para mahasiswa brilian lainnya
Kamu memang bisa terhubung dengan mereka via Facebook dan Twitter. Tapi hanya lewat LinkedIn kamu bisa menyelami lebih dalam pribadi mereka di dunia profesional. Pendeknya, kamu seolah-olah sedang membaca CV mereka dan mengetahui minat kerja mereka.
Ketika kamu tahu mereka mendapatkan job di kantor yang menurutmu keren, kamu bisa mengunjungi profil mereka dan menilai apa yang kira-kira membuat kantor tersebut tertarik mempekerjakan mereka. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan LinkedIn untuk menawarkan kerjasama menjadi panitia di acara kampus yang kamu gawangi. Apa ruginya, coba?
Bagaimana menurutmu sekarang? Apa sudah yakin bahwa kamu harus rajin main di LinkedIn? Selamat mencoba, semoga kamu benar-benar akan mendapat manfaat yang telah disebutkan di artikel ini, ya!