Siapa yang tak mengenal beasiswa LPDP? Beasiswa bergengsi dari pemerintah Indonesia ini jumlah pendaftarnya tiap tahun makin meningkat. Beasiswa untuk S2 dan S3 baik di dalam dan di luar negeri ini memang menjadi beasiswa paling favorit dan bergengsi saat ini. Kamu mungkin juga salah satu calon penerima beasiswa LPDP yang kini masih berjuang untuk mendapatkannya.
Banyak yang bilang kesuksesan, termasuk mendapatkan beasiswa bergengsi, itu nasib-nasiban. Karena pintar dan berkepribadian unggul tak cukup untuk mendapatkan beasiswa itu karena semua pendaftarnya hampir memiliki kualitas yang serupa. Nasib memang berperan penting dalam hal ini, tapi bukan jadi pemeran utama, guys! Kamu tetap harus mempersiapkan segalanya sebaik mungkin dan sesempurna yang kamu bisa. Berlakulah seperti kamu memang akan bertanding, bukan hanya pasrah berdoa tanpa sedikitpun usaha, kalau tidak ingin hal-hal ini mengantarkanmu pada pintu kegagalan.
ADVERTISEMENTS
1. Visi LPDP harus kamu pelajari pertama, jangan cuma maunya langsung diterima saja
“Menjadi lembaga pengelola dana terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.” (Visi LPDP)
Ke manapun kamu akan pergi, yang harus kamu ketahui pertama adalah tujuannya. Begitu pula saat kamu akan mendaftar beasiswa LPDP, jangan sampai kamu abai terhadap visi yang diusungnya. Tidak sekadar hapal, tapi kamu juga harus mampu memahami dan meresapi cita-cita apa yang ingin dicapai oleh LPDP lewat beasiswanya. Dengan paham visi, kamu bisa melihat kriteria calon awardee yang diinginkan oleh LPDP yaitu seorang pemimpin masa depan dan inovator. Sesuaikah dengan visimu sendiri untuk melanjutkan pendidikan?
ADVERTISEMENTS
2. Proses pendaftaran online kelihatannya cuma mengisi data. Tapi jangan sampai kamu malah meremehkannya
Mengisi pendaftaran online mungkin terlihat sepele, padahal apa yang kamu submit akan dinilai secara utuh. Saat mengisi pengalaman organisasi misalnya, sebutkan secara detail kepanitiaan yang kamu ikuti, apa posisimu dan berapa orang yang kamu pimpin. Detail yang kamu tuliskan akan sangat berpengaruh terhadap penilaian, termasuk juga data prestasi. Walaupun kamu tidak memiliki bukti sertifikatnya kamu tetap boleh menuliskannya lho! Pastikan juga tidak ada typo ataupun salah unggah file, lakukan sesempurna mungkin di tahapan awal ini.
ADVERTISEMENTS
3. Esai buatanmu masih biasa aja? Coba kamu niatkan untuk sebaik mungkin menuliskannya
Ada dua tema esai yang akan kamu tuliskan, yaitu Rencana Studi dan Peranku Untuk Indonesia. Selain itu kamu juga akan menulis esai on the spot mengenai tema tertentu yang sudah disiapkan oleh pihak LPDP. Rencana studi yang kamu tulis harus benar-benar jelas, jika rencanamu masih mengambang kemungkinan besar akan mengurangi poin penilaian. Bagaimana mungkin kamu dapat mengemban amanah beasiswa dari uang rakyat ini kalau kamu tak tahu dengan pasti apa yang akan kamu lakukan ke depannya nanti? Rencana penelitianmu juga harus signifikan dengan apa yang sedang Indonesia butuhkan saat ini untuk mendapatkan poin tambahan. Harapan peran untuk Indonesia usai kamu belajar nanti tak perlu muluk-muluk yang penting konkret dan masuk akal.
ADVERTISEMENTS
4. Prestasi akademis saja belum cukup. Kurangnya pengalaman publikasi dan kepedulian sosial bisa membuat bobotmu kurang
Pengalaman publikasi menjadi salah satu poin penting yang dinilai dalam seleksi LPDP. Buat kamu yang sekarang masih belum lulus, sebaiknya mulai berusaha memperbanyak publikasimu, terutama publikasi ilmiah. Kepedulian sosial, kemasyarakat dan organisasi juga sama pentingnya. Karena itu sebelum mendaftar LPDP sebaiknya kamu aktif di berbagai kegiatan sosial, misalnya menjadi relawan atau mengikuti organisasi-organisasi sosial.
ADVERTISEMENTS
5. Tidak tampil meyakinkan saat LGD dan wawancara juga bisa jadi alasan utama mengapa kamu tidak diterima
Banyak calon awardee yang gagal di tahap ini, wawancara kelihatannya mudah tapi tak pernah semudah yang kamu bayangkan. Pewawancara di tahap ini terdiri dari akademisi profesional di bidangnya dan juga psikolog. Jika kamu kurang bisa meyakinkan interviewer saat wawancara berlangsung, ini sudah jadi tanda kalau kamu ada di “garis merah”. Pastikan juga pikiranmu fokus saat wawancara karena sang psikolog juga menilai kepribadianmu disana. Jawablah dengan lugas, jangan menutupi kekurangan, dan kurangi rasa gugup. Di tahap LGD atau Leaderless Group Discussion kamu juga harus pintar-pintar menempatkan diri. Jangan terlalu mendominasi dan jangan pula menjadi pihak yang didominasi. Buatlah diskusi berjalan smooth untuk semua pihak.
Perjuangan menggapai beasiswa memang tidak ada yang mudah. Jangan pernah anggap remeh segala syarat-syarat yang harus dipenuhi, serta berikan yang terbaik untuk setiap tahapan yang akan kamu lewati.
Semangat berjuang untuk mendapatkan beasiswa LPDP ya, guys! Jangan cuma mengandalkan nasib dan keberuntungan. Berusahalah hingga titik darah terakhir. Bahkan jika kamu gagal kamu harus berani untuk mencobanya lagi. Jika pintu LPDP sudah tertutup, mungkin kamu harus mencoba beasiswa yang lain lagi. Fighting!