Menulis adalah satu dari sekian banyak jenis pekerjaan yang masih dianggap sebelah mata oleh beberapa orang. Dibanding dengan mereka yang bekerja di kantor, orang beranggapan bahwa menulis bukan sebuah pekerjaan yang menjanjikan. Selain membosankan, orang mengira kamu tak akan mendapatkan apa-apa hanya dengan sekadar menulis, terutama dari segi materi. Benarkah demikian?
Menilik tentang permasalahan tersebut, Hipwee mencoba mengulas mengenai pekerjaan sebagai penulis yang faktanya ternyata sangatlah berbeda dari apa yang orang kira. Jangan kaget kalau setelah baca ini kamu malah jadi ingin beralih profesi jadi penulis, ya! Hihihihi~
ADVERTISEMENTS
Kamu perlu tahu bahwa penulis itu cakupannya luas. Tak hanya penulis fiksi saja, tapi ada juga scriptwriter atau juga blogger
Penulis itu cakupannya luas. Tidak hanya penulis fiksi (novel atau cerpen) saja, tapi ada juga penulis laman berita, penulis skenario, scriptwriter di agensi iklan, blogger, dan masih banyak lagi ruang lingkup pekerjaan penulis. Penulis masih sering memperoleh pandangan sinis tentang bagaimana dia bekerja. Hanya merangkai kata demi kata sampai akhirnya menjadi sebuah buku atau tulisan utuh, orang bilang itu hanya sebuah hal yang siapa saja bisa lakukan.
ADVERTISEMENTS
Padahal kenyatannya, sebuah tulisan dapat dinilai baik dari literatur yang mereka baca, perlu riset, dan tak hanya mengembangkan angan-angan belaka
Faktanya, sebuah tulisan dinilai baik atau tidaknya bisa terlihat dari wawasan si penulis, dari literatur yang mereka baca, dan juga dari riset yang dilakukan. Jadi, tak hanya sekadar mengembangkan angan-angan belaka. Semakin banyak tahu, semakin luas pula tulisan yang bisa dihasilkan. Hal itu tentu tidak bisa didapatkan jika seorang penulis tak suka membaca. Makanya, kamu percaya nggak kalau harga sebuah tulisan itu sangat mahal. Karena tulisan lahir dari ide, kreativitas dan juga kecerdasan.
ADVERTISEMENTS
Kerjaannya bisa dilakukan di mana saja, tanpa perlu kantor. Tapi asal tahu saja, gajinya bisa jauh lebih tinggi daripada orang kantoran
Anggapan bahwa menulis adalah pekerjaan yang membosankan sebenarnya belum tentu benar. Penulis tak perlu kantor, karena pekerjaannya bisa dilakukan di mana saja. Tentu saja, asal ada laptop dan koneksi internet yang memadai. Selain itu, kamu bisa bebas sesuka hati mengembangkan tulisan yang kamu buat untuk dijadikan seperti apa saja. Dan asal tahu saja, penghasilan sebagai penulis justru lebih tinggi lho daripada mereka yang bekerja kantoran.
Penulis artikel lepas yang produktif bisa menghasilkan 3-4 artikel dalam seminggu. Apabila satu artikel dihargai Rp. 300.000 dan dalam sebulan ada 12 artikel yang dimuat di media massa, berarti dia bisa mendapat Rp. 3.600.000. Angka itu masih bisa bertambah jika kumpulan artikel-artikel tersebut dibukukan.
Sedangkan untuk masalah royalti buku, katakan saja rekayasa kasusnya sebagai berikut;
- Cetak 3.000 eksemplar, dimana harga buku Rp. 50.000
- Pendapatan = Rp. 150.000.000 (dengan asumsi terjual semua)
- Royalti 10% = Rp. 15.000.000
Jika dalam setahun bisa cetak ulang dua kali dan terjual 6.000 eksemplar, berarti setahun bisa memperoleh Rp. 30.000.000 – Bambang Trim (kompasiana.com)
Ika Natassa dalam satu episode di TEDx Talks via youtube mengatakan, ia mendapatkan bayaran Rp. 200 juta untuk 1 judul novel yang diadaptasi ke dalam layar lebar. Mengesankan, bukan?
ADVERTISEMENTS
Di luar urusan materi, menulis jadi pekerjaan yang long lasting. Karyamu akan tetap ada, meski kelak ragamu sudah tak ada di dunia
Di luar urusan materi, menulis jadi pekerjaan yang long lasting, apalagi kalau soal karya. Dengan menjadi penulis, karyamu akan tetap ada, meski kelak ragamu sudah tak ada di dunia. Bayangkan saja, saat kita sudah tiada, orang masih bisa menemui kita, yaitu lewat karya tulisan kita.
Jadi, mulai saat ini, hargailah profesi penulis. Bukan hanya karena menjanjikan dari segi materi, tetapi lebih kepada kumpulan kreativitas, ide dan juga imajinasi sehingga tercipta sebuah karya tulisan yang bisa dinikmati banyak orang. Kamu bagaimana? Tertarik untuk menulis juga?