Membangun usaha sendiri atau berwirausaha memang membutuhkan banyak modal dan persiapan. Jangan pikir modal untuk berwirausaha itu hanya berupa materi saja. Modal dan persiapan yang dibutuhkan tentu mencakup banyak aspek dalam berbisnis. Mulai dari anggaran dana, perencanaan, hingga mental.
Apakah kamu termasuk orang yang ingin mulai menjajal usaha sendiri? Kalau kamu memang betul-betul menaruh harapan besar untuk bisa menjadi seorang wirausahawan, hal-hal penting ini hukumnya wajib untuk kamu miliki!
1. Kamu akan berbisnis di bumi, bukan di alam mimpi. Pastikan kamu memiliki anggaran modal usaha yang jelas dan sesuai kenyataan di lapangan
Sebelum mulai menjajaki dunia bisnis, cari tahu berapa kisaran modal usaha untuk memulai menjalankan bisnismu. Seperti halnya membuat proposal pengajuan anggaran biaya untuk menyelenggarakan event di kampus, kamu harus tahu berapa biaya yang kamu butuhkan untuk bisa membangun usahamu. Sebisa mungkin rincilah setiap biaya yang kamu butuhkan, lalu akumulasikan berapa total jumlah anggaran yang kamu perlukan.
Jangan sampai memulai usaha dengan modal yang tidak diperhitungkan rinci, hanya seperti mengawang-awang di udara. Jika ternyata anggaranmu tidak mencukupi, jangan  memaksakan diri untuk mulai menjalankan bisnismu. Kumpulkan dan tunggu dulu hingga modal yang kamu kumpulkan memadai untuk memulai usaha. Modal adalah bagian paling krusial dalam sebuah bisnis. Memulai usaha dengan modal yang jauh dari cukup sama dengan tindakan bunuh diri.
2. Pisahkan uangmu ke dalam 2 rekening: tabungan pribadi untuk kebutuhan personal dan dana tambahan untuk menjalankan usahamu
Saat kamu memutuskan keluar dari pekerjaanmu untuk memulai berwirausaha, pastikan kamu memiliki tabungan yang cukup untuk menghidupi dirimu sendiri dan perusahaanmu nanti. Pisahkan dengan jelas kebutuhan usaha dan kebutuhan pribadi dalam 2 rekening terpisah. Disiplinkan diri untuk hanya menggunakan tabungan tersebut sesuai dengan fungsinya.
Di masa-masa awal merintis usaha, penghasilanmu tak akan pernah stabil. Inilah pentingnya kenapa kamu harus memiliki tabungan yang cukup untuk menjamin kehidupanmu sehari-hari. Sedang dana usaha yang datangnya dari dompetmu sendiri bisa kamu manfaatkan sebagai bujet tambahan ketika anggaran perusahaan ternyata tidak mencukupi untuk biaya operasional.
Supaya tabunganmu tak terlalu banyak terkuras, kamu wajib untuk menerapkan pola hidup yang serba hemat. Selama masih merintis dan belum mencapai kesuksesan, jauhkan dirimu dari gaya hidup yang boros dan hura-hura.
3. Sebagai kompas penunjuk jalan, miliki ide dan konsep bisnis yang paling memungkinkan untuk dijalankan
Selepas kamu memutuskan untuk menjadi wirausaha, sebenarnya perjalananmu tak jauh beda dari perjalanan seorang pengelana yang tak tahu ke mana arah angin membawanya. Berbeda dengan kehidupan sebagai karyawan yang sudah jelas rutinitasnya, keputusanmu sehari-hari sebagai pengusaha akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan perkembangan embrio bisnismu.
Ide dan konsep bisnis yang matang adalah kompas yang bisa memandumu agar tak hilang arah di tengah jalan. Kalau kamu sudah punya ide bisnis yang cemerlang, jangan cepat merasa yakin dengan idemu itu. Di luar sana, ada banyak orang yang punya ide yang hampir sama denganmu.
Lakukan observasi yang cukup mengenai idemu itu, carilah hal-hal yang membuat ide dan konsep usahamu lebih menarik dan berbeda dengan yang lainnya, dan pastikan bahwa ide usahamu akan menguntungkan buatmu.
Tentukan bisnismu akan bergerak dalam bidang usaha apa. Gali dan kritisi idemu sendiri, apa yang bisa membedakanmu dari para kompetitormu nanti. Lakukan analisis yang baik, apakah ide usahamu punya peluang bagus untuk diminati banyak orang dan menghasilkan uang buatmu. Jika jawabannya tidak cukup meyakinkan, teruslah cari ide dan peluang usaha lain.
4. Petakan dengan jelas segala aspek yang berhubungan dengan bisnismu. Semakin matang pemetaanmu, semakin dekat pula kesuksesanmu
Banyak pebisnis pemula yang mengalami kegagalan di awal karena tidak membuat perencanaan bisnis yang matang. Perencanaan bisnis sangat penting, karena dengan adanya rencana kamu akan tahu dengan jelas apa yang ingin kamu capai dan harus kamu lakukan. Bisa dibilang, perencanaan adalah pedoman yang akan membimbingmu untuk mencapai tujuanmu dalam menjalankan bisnis.
Rencanakan bagaimana kamu akan menjalankan bisnismu? Apa tujuan (visi dan misi) dari bisnismu? Bagaimana cara mencapai tujuan bisnismu? Bagaimana sistem operasionalnya? Bagaimana pendanaannya? Siapa saja yang akan kamu libatkan dalam bisnismu? Dimana dan kapan kamu akan menjalankan bisnismu? Jika kamu benar-benar serius, rencanakan semuanya dengan sebaik-baiknya.
5. Bisnismu dibuat dan berjalan untuk sekumpulan konsumen di luar sana. Pastikan kamu mengenal mereka dengan baik sebelumnya
Bisnis yang berjalan tanpa punya target pasar yang pasti sebenarnya tak jauh beda dari pesawat limbung yang sudah kehilangan ketinggian dan akan jatuh sebentar lagi. Bukankah bisnismu diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sekelompok orang di luar sana? Mereka inilah yang membuatmu rela bangun sampai dini hari, kehabisan waktu berkumpul bersama kawan dan keluarga.
Sebelum mulai menjalankan proses produksi, tentukan segementasi pasar yang akan menjadi target pasarmu nanti. Kamu harus tahu dengan jelas orang-orang seperti apa yang akan kamu jadikan sebagai konsumenmu. Apakah mereka kalangan anak kecil, remaja, dewasa, atau orangtua. Bagaimana kelas sosialnya, latar belakangnya, gaya hidupnya dan sebagainya.
Setelah menemukan segmentasinya, lalu bidiklah target pasar yang ingin kamu pilih. Untuk menemukan strategi dan target pemasaran, kamu memang perlu melakukan observasi dan survey jika kamu benar-benar ingin berhasil saat memulai bisnismu. Menentukan segmen dan target pasar akan membuatmu lebih fokus dan lebih efisien dalam mengembangkan usaha.
6. Produk bisnis yang kamu hasilkan tidak punya kaki dan tidak bisa lari. Agar mereka bisa sampai ke konsumen kamu perlu punya strategi promosi
Sadarilah bahwa produk keluaran dari bisnismu belum dikenal orang. Kamu adalah anak kemarin sore yang sedang berusaha memperkenalkannya pada pasar. Â Pikirkan dengan matang bagaimana strategi yang baik dalam memasarkan produkmu.
Sesuaikan caramu memasarkan bisnis dengan segmen dan target pasarmu. Semisal, jika target pasarmu anak muda yang melek teknologi manfaatkan seluruh channel sosial media untuk promosi. Lain cerita jika target pasarmu adalah mereka yang sudah berkeluarga yang kadang tak punya waktu untuk membuka media sosial. Promosilah lewar koran, radio, atau bahkan selebaran. Jangan sampai salah dalam memilih strategi pemasaran, karena jika kamu salah, produkmu tak akan pernah bisa sampai pada calon konsumenmu.
Strategi pemasan dan promosi adalah sebuah ujung tombak bagi bisnismu. Jika strategi pemasaranmu tumpul, maka mustahil orang-orang akan mengenal dan tertarik pada produk usahamu.
7. Kamu bukan Galileo yang serba tahu. Teruslah belajar dari berbagai pengalaman demi mengembangkan bisnismu
Ingat, kunci sukses dari seorang entrepreneur adalah selalu belajar dan berkembang. Jangan ragu untuk menambah pengetahuan dan juga skillmu. Jangan merasa cukup hanya dengan modal ide yang oke. Kamu juga perlu skill dan pengalaman untuk bisa mengekseskusi ide brilianmu menjadi sebuah usaha yang nyata.
Jika kamu adalah pecinta kopi, tahu banyak tentang kopi, dan hampir semua coffee shop terkenal sudah kamu coba, bukan berarti kamu jadi tahu bagaimana cara menjalankan bisnis sebuah coffee shop.
Pengetahuan tentang bisnis akan membantumu dalam menentukan ide dan  strategi-strategi baru dalam mengembangkan bisnismu Sedangkan skill bisa membantumu agar kamu tak terlalu bergantung pada karyawanmu nanti. Kamu tetap bisa menjalankan bisnismu jika karyawanmu meninggalkanmu. Jika kamu tak cukup punya banyak pengetahuan dan skill, bacalah buku, ikut seminar, dan ambillah pelatihan atau kursus.
8. Hanya punya kantor fisik tidak akan membuat bisnismu laku. Miliki juga website yang bisa berfungsi sebagai kantor virtualmu
Di jaman yang serba online seperti sekarang, website adalah hal penting yang harus dimiliki oleh perusahaanmu. Sekecil apapun perusahaanmu, buatlah website atau blog pribadi yang bisa merepresentasikan usahamu. Website juga berfungsi sebagai profil perusahaanmu, lapak berjualan, sekaligus kantor virtualmu.
Dengan adanya website kamu bisa menggaet lebih banyak konsumen lagi. Orang-orang juga akan lebih percaya jika kamu memiliki webiste yang bisa mereka cek dan kunjungi. Selain itu, website juga bisa mempermudahmu utuk berinteraksi langsung dengan konsumen yang wiyahnya jauh dari tempatmu
9. Keberadaan seorang mentor yang bisa berbagi saran dan pengalaman bisnisnya padamu akan makin meringankan setiap tapak langkahmu di dunia usaha
Carilah orang yang sudah punya pengalaman banyak dalam hal berbisnis dan jadikan dia sebagai mentormu saat menjalankan bisnismu sendiri. Kamu perlu seseorang yang lebih berpengalaman darimu untuk bisa kamu mintai saran dan masukan saat mengembangkan bisnis barumu.
Kalau kamu tak punya saudara atau teman yang bisa menjadi mentor bisnismu, kamu bisa bergabung dengan komunitas atau forum entrepreneur. Selain bisa menemukan seorang mentor untuk perkembangan usahamu, ikut ke dalam komunitas dan forum seperti itu akan memperluas jaringanmu.
10. Kata orang, nama adalah doa. Maka itu, pastikan perusahaanmu memiliki nama yang mewakili citra yang ingin kamu bawa
Jangan main-main dan sepelekan soal nama! Yup, nama adalah hal sepele tapi sangat penting bagi usahamu. Kamu harus berpikir ekstra untuk bisa menemukan nama yang bagus, simpel, menarik, dan bisa mewakili produk dan perusahaanmu. Carilah nama yang mudah untuk diucap dan diingat oleh para konsumen.
Jangan lupa untuk mengecek melalui internet, apakah nama tersebut sudah ada yang memakainya terlebih dahulu atau belum? Jika kamu sudah cukup merasa cocok dan yakin dengan pilihan nama itu, jangan lupa untuk segera membuat nama domain website dengan nama perusahaan pilihanmu itu.
11. Memulai bisnis bukanlah pekerjaan yang bisa kamu mulai dalam sepi. Penting bagimu punya rekan satu tim yang solid dan bisa diajak berbagi
Jika kamu benar-benar berniat untuk membuat bisnis startup, kamu tentu tak bisa menjalankannya seorang diri. Kamu harus menemukan partner dan juga karyawan untuk menjalankan bisnismu. Pikirkan untuk merekrut orang-orang yang berkompeten pada bidang-bidang yang kamu butuhkan dalam bisnismu.
Misalkan, kamu ingin membuat usaha percetakan, tapi kamu tak ahli dalam urusan desain-mendesain, maka kamu wajib untuk merekrut orang yang berkompeten dalam bidang itu. Kamu tak akan bisa mengembangkan bisnismu jika kamu tidak membentuk sebuah tim untuk membantu mencapai tujuan bisnismu.
12. Berbisnis bukan untuk mereka yang lemah! Kamu harus punya mental kuat dan pantang menyerah
Semua hal di atas akan tak akan ada artinya jika ternyata kamu tak punya mental yang cukup kuat untuk menjadi seorang wirausaha. Dibutuhkan mental kuat dan tahan banting untuk bisa bersaing dan bertahan dalam menjalankan bisnis. Kamu harus siap dengan segala perubahan dan  persaingan yang ada, baik itu persaingan yang sehat bahkan persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh kompetitormu.
Persiapkan mentalmu karena saat kamu memilih berkakrir untuk berwirausaha kamu akan banyak mengalami jatuh bangun, rasa lelah, dan banyak pengorbanan. Siapkan mentalmu untuk menghadapi semua tantangan yang ada di depan matamu.
Bagaimana? Apakah kamu sudah mulai mempersiapkan hal-hal di atas sebagai modal usahamu nanti? Kalau belum, yuk mulai mencicilnya dari sekarang juga agar persiapanmu menjadi seorang entrepreneur bisa semakin matang dan siap.
Semoga kamu berhasil!