Zhang Xin, wanita Cina yang kekayaannya melebihi Donald Trump sukses mengubah nasib setelah merantau ke Inggris. Sementara, Tadashi Yanai, founder retail Uniqlo dengan kekayaan 15,5 Miliar US Dolar dan ditetapkan sebagai orang terkaya nomor 1 di Jepang juga melakukan hal serupa. Merantau, ternyata jadi kunci utama dalam kisah sukses kedua tokoh di atas.
Di Indonesia, budaya merantau pun kian lekat di masyarakat kita. Orang Sumatra merantau ke Jawa, sedangkan yang di Jawa pergi ke Kalimantan atau Sulawesi demi bisa sukses dan punya kehidupan yang lebih baik. Namun, apakah mereka yang merantau pasti dijamin sukses? Tentu tidak. Selama tak punya modal dan persiapan yang matang, merantau bisa jadi memperparah kehidupanmu. Nah, agar tak salah dalam melangkah, simak dulu yuk tips sukses merantau berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Merantau Bukan Perkara Sederhana. Kamu Harus Punya Alasan Kuat Sebelum Meninggalkan Kampung Halamanmu!
Rumah dan tanah kelahiran tentu jadi salah satu hal penting dalam hidup. Sebagai tempatmu tumbuh dan dibesarkan, kampung halaman pastilah punya posisi istimewa dihati. Ada keluarga, saudara, teman, dan kenalan-kenalan terdekat di sana. Ibaratnya, setiap jengkal tanah di kota tempatmu lahir dan dibesarkan sudah baik-baik kamu kenal.
Bayangkan, jika akhirnya kamu harus pergi dan meninggalkan segala romantisme bersama kota tercinta. Mungkin, jika bukan lantaran perkara sekolah atau tuntutan pekerjaan, kamu akan memilih tetap tinggal. Atas alasan inilah kamu sebaiknya masak-masak memikirkan keputusan yang akan diambil. Apakah lowongan pekerjaan yang kamu incar di tempat perantauan cukup menjanjikan? Apakah sekolah atau kampus tujuanmu di sana memang layak dan berkualitas?
Nah, jika pada akhirnya merantau tetap jadi pilihan terbaik, maka bersiaplah untuk bekerja keras demi mempertanggungjawabkan keputusanmu. Yakinlah bahwa kamu akan meraih sukses di tempat barumu sehingga kelak saat kembali ke kampung halaman, kamu bisa pulang dengan bangga.
ADVERTISEMENTS
2. Sebelum Memutuskan Pergi Persiapanmu Harus Benar-Benar Matang; Riset Soal Tempat Tujuan, Hitung Biaya Hidup yang Dibutuhkan, dan Pelajari Kultur di Tempat Barumu Nanti
Jangan samakan merantau dengan sekadar pergi liburan, keduanya jelas jauh berbeda. Kali ini kamu tak akan singgah 3 hari atau seminggu, tapi bertahun-tahun. Kamu pun bukan hendak bersantai dan menikmati tempat wisata, tapi untuk belajar atau bekerja. Nah, hal paling pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang kota yang akan kamu tinggali. Catat alamat dan nomor telepon tempat-tempat pentingnya, beli peta, kenali nama-nama jalan, hingga lokasi-lokasi landmark-nya.
Selanjutnya, mulailah menyiapkan estimasi biaya hidupmu di sana. Semisal kamu sebagai mahasiswa, hitung biaya kost, pengeluaran makan selama sebulan, biaya laundry, hingga uang pulsa. Sama halnya jika kamu merantau untuk bekerja, perkirakan gaji yang bisa kamu peroleh, bandingkan dengan UMR di tempat rantau dan daerah asalmu, catat semua pengeluaran yang kamu butuhkan sebagai seorang pegawai baru.
Mengenal kultur budaya tempat tujuanmu juga tak kalah penting. Jakarta misalnya, kota dengan ritme yang dinamis dan punya jutaan pendatang. Selain dituntut gesit, kamu harus punya mobilitas tinggi mengingat jarak satu daerah ke daerah lain cukup jauh dan lebih sering macet. Sementara, Surabaya adalah kota industri yang juga jadi sasaran para perantau. Punya nilai-nilai budaya yang masih sangat kental dan kultur kerja yang keras. Jika ingin ke sana, bersiaplah berandaptasi dengan cuaca panas.
ADVERTISEMENTS
3. Pastikan Kamu Punya Saudara, Teman, Atau Kenalan yang Bisa Dimintai Bantuan dalam Situasi yang Mendesak
Tinggal sendiri, jauh dari orang tua dan keluarga tentu akan lebih beresiko. Saat masih tinggal bersama orang tua, kamu mungkin sering telat makan, abai pada kesehatan, atau tak banyak pertimbangan saat akan melakukan sesuatu. Toh keluarga selalu ada dan siap diandalkan saat kamu punya masalah dan butuh bantuan.
Sementara, saat akhirnya harus hidup mandiri, apapun yang akan dilakukan harus baik-baik dipikirkan. Siapa yang akan merawatmu jika akhirnya jatuh sakit lantaran sering telat makan dan hobi begadang? Siapa yang bisa dimintai bantuan jika kamu mendadak tertimpa masalah atau musibah? Yup, merantau memang akan menempamu jadi pribadi yang lebih mawas diri.
Namun, sebagai langkah antisipasi, pastikan bahwa kamu tak benar-benar sendirian di tempatmu merantau. Setidaknya ada salah satu keluarga atau teman yang bisa dihubungi dan dimintai bantuan dalam kondisi yang darurat dan terdesak.
ADVERTISEMENTS
4. Di Tempat Rantau, Kamu Wajib Punya Skill Beradaptasi dan Kemampuan Membawa Diri
“Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”
Yup, sesuai dengan peribahasa di atas, skill beradaptasi dan kemampuan membawa diri adalah hal yang penting. Keduanya akan sangat menentukan kemampuanmu untuk bertahan dan sukses di perantauan.
Saat pertama kali tiba di tempat barumu, kamu mungkin kaget lantaran semua makanan yang dijajakan terasa manis. Sementara, di tempat asalmu hampir semua makanan pasti punya cita rasa yang pedas. Meskipun berbeda soal cita rasa, nafsu makanmu tak lantas hilang dan niatmu merantau tak begitu saja surut ‘kan?
Kamu pun selayaknya bisa baik-baik membawa diri; tahu bagaimana harus bersikap dan menjaga perkataan. Tempat dan lingkungan baru memberi kesempatan bagimu untuk tampil sebagai pribadi yang baru. Di sanalah kamu akan memulai kehidupanmu dari awal, maka tunjukkan kesan yang baik bagi mereka yang baru mulai mengenalmu.
ADVERTISEMENTS
5. Rumus Wajib Bagi Para Perantau: Hidup Hemat dan Pintar-Pintar Menyisihkan Uang
Sebenarnya, siapapun layak menerapkan pola hidup hemat dan kebiasaan menabung. Namun, khusus bagi para perantau, dua hal ini sudah jadi ilmu pasti. Bagi mahasiswa, berhemat berarti memastikan bahwa uang kiriman dari orang tua bisa cukup untuk semua kebutuhan selama satu bulan. Sementara, kamu yang bekerja tentu harus memastikan bahwa pengeluaranmu tak lebih besar dari gaji yang kamu peroleh.
Kebiasaan menyisihkan uang alias menabung pun tak boleh terlupakan. Tabungan bisa jadi prestasi atau bukti kemandirianmu mengelola keuangan. Selain itu, tabungan juga bisa dijadikan dana cadangan jika sewaktu-waktu ada kebutuhan yang mendesak atau tak bisa menunggu.
ADVERTISEMENTS
6. Tanah Rantau Itu Ibarat Lembar Kosong yang Bebas Diisi. Buka Dirimu Seluas-luasnya Demi Menemukan Kawan Baru
Tinggal di tempat baru memberimu kesempatan untuk memperluas pergaulan. Kamu bisa punya banyak teman-teman baru, baik di kantor, kampus, atau di lingkungan sekitar tempat kost-mu. Teman-teman baru inilah yang lambat laun membuatmu merasa betah dan seperti menemukan “rumah”. Mereka pulalah yang tak akan segan membantu dan memberi dukungan saat kamu sangat membutuhkannya.
Sementara, menjelajah tempat tinggalmu berarti belajar dan menemukan pandangan baru. Kamu bisa berkeliling dengan angkutan umum saat akhir pekan, mengunjungi tempat-tempat wisatanya, dan belajar lebih mengenal kekayaan lokal. Dengan cara ini bisa jadi kamu akan menemukan hal-hal baru yang mungkin membuatmu semakin betah menetap di tanah rantau.
7. Kamu Pun Wajib Bersikap Ramah dan Sopan, Baik dengan Sesama Perantau Maupun Warga Asli Daerah yang Kamu Tinggali
Sebagai pendatang, kamu tentu waib bersikap baik di tempat barumu. Bersikap baik memungkinkanmu disukai banyak orang sehingga usahamu untuk beradapsi bisa jadi lebih mudah. Ramahlah dengan orang-orang baru yang kamu temui di kampus atau tempat kerjamu. Murahlah berbagi senyum sehingga orang akan menilaimu sebagai pribadi yang menyenangkan. Kamu pun layak bersikap sopan yang berarti menghargai lingkungan baru yang kini kamu tinggali.
8. Jika Ingin Sukses, Kamu Harus Punya Karakter Gigih, Pantang Mengeluh, dan Tahan Banting
Merantau memang identik dengan kesuksesan. Banyak orang yang akhirnya bisa punya kehidupan yang lebih baik setelah mantap memutuskan untuk merantau. Bagi mereka yang tinggal di daerah atau pedalaman misalnya, kota-kota besar tentu terlihat menarik untuk dituju. Banyaknya peluang kerja, fasilitas yang lebih maju, dan taraf hidup yang lebih tinggi bisa menjanjikan kehidupan yang lebih baik.
Tapi, sukses tak mungkin bisa diraih tanpa kerja keras dan usaha. Sukses tak bisa begitu saja didapat tanpa perjuangan yang hebat. Mereka yang akhirnya bisa sukses diperantauan sudah demikian gigih bertahan. Tetap mantap menghadapi segala kesulitan selama tinggal diperantauan dan tak lantas menyerah lalu kembali pulang ke rumah.
9. Di Tempat Baru, Jangan Pernah Berhenti Mengembangkan Dirimu
Yup, lingkungan dan tempat tinggal barumu sah menawarkan berbagai kesempatan untuk maju. Kamu pun layak memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Bukankah memanfaatkan fasilitas di perpustakaan lebih baik daripada buru-buru pulang ke kost setelah selesai kuliah? Lantaran tak ada keluarga yang menunggumu pulang, tak ada salahnya memilih kerja lembur selama stamina dan tubuhmu masih kuat ‘kan? Jika kamu masih punya banyak waktu luang, manfaatkan untuk berbagai kegiatan yang sekiranya meningkatkan kualitasmu!
10. Temukan dan Bergabunglah dengan Komunitas Sesama Perantau yang Bisa Jadi Obat Rindu Ketika Ingat Rumah
Bagaimanapun, rumah adalah tempat paling nyaman yang akan selalu kamu rindukan. Tak ada tempat yang bisa menggantikan kenyamanan saat bisa berkumpul bersama orang tua dan keluarga. Rumahlah yang sah membuatmu bahagia dengan menikmati hidup lewat cara-cara yang sederhana. Demi menawar kerinduanmu pada rumah, kamu bisa bergabung dengan komunitas sesama perantau dari daerahmu. Di sana, kamu akan menemukan teman-teman yang bisa diajak berkeluh kesah dan berbagi rindu. Yang pasti, mereka pun bisa merasakan kerinduanmu pada rumah dan kampung halaman.
Nah, gimana? Apakah kamu yang saat ini tengah merantau sudah menerapkan hal-hal di atas? Buat kamu yang bersiap akan merantau, semoga bisa mantap dengan pilihan dan keputusanmu, ya! 🙂