Profesi vlogger kini makin diminati karena dinilai menjanjikan. Nggak ada keterikatan dengan satu pihak dengan jam kerja yang sangat fleksibel menjadikan orang berbondong-bondong ‘mengaryakan’ kamera mereka untuk membuat konten yang kemudian di-upload ke Youtube. Ibaratnya, menjadi vlogger telah dianggap sebagai sesuatu yang prestisius. Tapi, apakah selamanya demikian?
Seperti tren ‘datang ke salon terburuk’ yang sedang viral karena dilakukan oleh para beauty vlogger dan langsung menuai pro-kontra. Banyak yang bilang, hal-hal semacam ini bisa mematikan rezeki pemilik salon atau ada juga yang menimpali dengan ‘ya wajar sih, biar periasnya belajar make-up yang bener sebelum buka salon!’. Kalau kamu sendiri ada di tim mana?
Nah, supaya nggak bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, yuk simak penjelasan dari Hipwee Style berikut tentang tren yang banyak menuai pro-kontra di jagat maya ini!
ADVERTISEMENTS
Baru-baru ini, muncul tren ‘datang ke salon terburuk’ yang awalnya dilakukan vlogger luar negeri, lalu diikuti vlogger-vlogger Indonesia dengan kemasan mirip
Para vlogger di luar negeri sana berbondong-bondong mencari salon atau MUA dengan rating terendah di Google, untuk kemudian didatangi guna membuktikan ‘keburukannya’ secara langsung. Mereka ini datang dengan perlengkapan vlog, namun dikemas rapi seolah hanya merekam untuk koleksi pribadi, bukan demi kebutuhan video Youtube.
ADVERTISEMENTS
Meski sang pemilik salon atau wajah MUA-nya disensor, hal ini tetap mengundang pro-kontra karena dinilai terlalu vulgar hingga mematikan rezeki orang lain
Demi menjaga privasi pemilik salon atau MUA-nya, para vlogger ini memang sudah menyensor muka serta detil-detil lain yang mungkin bisa membuka identitas mereka yang sebenarnya. Tapi tetap saja, komentar-komentar negatif tetap bermunculan karena lokasi salonnya tetap bisa diketahui dan berujung ke sepinya pengunjung di kemudian hari.
ADVERTISEMENTS
Kalau ini, versi dari para vlogger dalam negeri…
Dikemas dengan format sama persis dengan yang versi vlogger luar negeri, para vlogger lokal pun mendapatkan pro-kontra dari video yang mereka buat ini. Yup, meski mungkin tujuan mereka ini nggak selamanya buruk, seperti memberi pelajaran bagi para MUA untuk lebih meningkatkan pelayanan mutu demi kenyamanan bersama.
Bahkan, sampai ada vlogger yang mematikan kolom komentar karena banyaknya hujatan netizen mengenai dirinya dan dinilai terlalu sombong.
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya perlu nggak sih melakukan review langsung kayak gini? Apakah ada solusi supaya para MUA ini lebih dihargai serta bagaimana sih cara bijak dalam memilih MUA?
Para MUA memang punya standar tersendiri. Ada yang memprioritaskan hasil, tapi detil lain seperti kebersihan alat-alat make-up-nya kurang diperhatikan. Atau, ada pula yang mematok harga super murah, sehingga pelayanannya pun ala kadarnya. Ini soal standar para MUA dan kamu sebagai pelanggan yang berkewajiban menyeleksi MUA mana yang sekiranya pas buat kamu.
Nah, ini dia cara bijak memilih MUA supaya sama-sama nyaman!
- Seleksi soal harga dan sesuaikan dengan ekspektasimu
- Pilih MUA yang punya portofolio jelas mengenai riwayat make-up sebelumnya
- Nggak usah jauh-jauh, supaya nggak berat di ongkos
- Biar lebih hemat, pilih MUA dengan paket persewaan kebaya atau kostum lain sesuai kebutuhan
- Nggak usah ragu buat menegur kalau memang peralatan MUA-nya dirasa kurang bersih, kamu bisa mengakalinya dengan tisu basah terlebih dulu
Kalau kamu pengen nonton videonya, bisa tonton di sini dan di sini supaya lebih jelas, ya!