Problematika utama sebagai kaum hawa adalah, susahnya mengontrol keinginan untuk belanja ini dan itu. Melihat satu bandana lucu di mall misalnya, pasti ‘nafsu’ berbelanjamu akan muncul seketika, meski barang itu tak begitu dibutuhkan. Atau tidak sengaja melewati toko baju yang sedang ada diskon 70%, dan mau tidak mau kamu harus mampir walau hanya sekadar mampir tanpa membeli. Anyway, hal ini pasti sudah sering sekali kamu alami bukan?
“Terus, gimana caranya biar nggak boros beli baju? Masa’ dalam seminggu bisa beli baju 6-7 kali? ‘Kan syedddiiiiihhh! :(( “
Jangan sedih dulu. Lebih baik kamu simak tips jitu dari Hipwee Style, yang akan menekan pengeluaranmu dalam membeli baju. Kira-kira apa saja sih?
ADVERTISEMENTS
Bongkar lagi lemarimu!! Cari baju-baju yang dulu pernah dibeli, tapi belum sempat kamu pakai
“Iya. Dulu beli baju karena suka warna sama motifnya aja. Eh, setelah dipakai malah kekecilan. KZL!”
Dengan membongkar lemari pakaian, kamu pasti akan menemukan banyak gelonggongan baju yang dulu pernah dibeli, tapi terlalu malas untuk dipakai. Entah mengapa, kamu pun seolah tak menyayangi uangmu, ketika godaan baju-baju yang mubazir itu datang. Plis, jangan lagi diulangi!
Jika baju-baju belum terpakai tadi sudah kamu temukan, coba kamu berkaca dan cocokkan lagi dengan gayamu sehari-hari. Siapa tahu masih bisa dipakai ‘kan? Daripada beli baju lagi, boros.
ADVERTISEMENTS
Hubungi juga teman-temanmu. Tanyakan, apakah mau bertukar atau barter baju bersamamu. Lumayan, pengiritan…
“Yu, baju lu di lemari banyak ‘kan ya? Ketemuan buat barter, yuk.”
“Iya, buanyaaak banget. Boleh-boleh, kapan nih?”
“Malam Jum’at Kliwon besok aja gimana? Biar afdol gitu.”
*Tiba-tiba bau menyan di telepon….*
Daripada kamu capek membongkar lemari atau menata ulang tumpukkan bajumu, cara barter bersama teman-teman ini lebih praktis untuk kamu lakukan. Apalagi jika selera fashion kalian itu tak jauh beda, sesi pertukaran baju akan lebih menyenangkan sekaligus bermanfaat.
ADVERTISEMENTS
Nggak cuma baju. Kalian juga bisa saling bertukar hijab, sepatu atau aksesoris lain lho…
“Gue punya hijab segi empat motif polkadot nih, lu mau nggak?”
“Mau.mau.mau. Nih, gue punya pashmina katun. Buat lu aja. Gue udah males pakai.”
“Sippppp!”
atau
“Eh, gue naksir slingbag garis-garis punya lu yang ini. Mau tukeran nggak?”
“Bisa sih. Tukeran sama tas lipat hitam polos ini aja gimana?”
“Boleeeeeeh…”
Keuntungannya, suatu saat kalian bisa bertukar lagi jika mulai bosan atau ingin mengenakannya lagi. Gimana, oke ‘kan?
ADVERTISEMENTS
Bukan cuma lemarimu, bergerilya mencari baju-baju layak pakai juga bisa kamu lakukan di lemari ibumu
Tanpa bermaksud tidak sopan atau kepo terhadap koleksi baju ibumu, membongkar lemarinya itu sama saja dengan memaksimalkan usaha berhematmu. Di sana kamu akan menemukan banyak baju yang (siapa tahu) masih layak pakai, dan sesuai dengan gaya vintage era 2016 ini.
Kira-kira, inilah busana-busana yang masih bisa kamu pakai walaupun bekas pakai ibumu :
- rok span (panjang atau pendek)
- blazer polos (hitam, putih atau merah marun)
- celana kain polos (hitam atau coklat)
- vest atau rompi bermotif sederhana atau polos saja
ADVERTISEMENTS
Siapkan alat jahit sendiri atau pergilah ke tukang jahit. Permak baju lamamu, kemudian sulap menjadi sesuatu yang baru!
Ibarat motor, baju-bajumu pun berhak ‘diservis’ dan dimodifikasi supaya tambah bagus dan senantiasa nyaman untuk dikenakan.
Coba kamu mulai teliti lagi, kira-kira baju mana yang masih layak pakai tapi ada beberapa aksen yang harusnya dihilangkan. Begini contohnya :
- motif-motif mutiara yang terlalu ramai bisa kamu cabut atau hilangkan, biar lebih elegan
- warna kusam pada bajumu pun bisa dihilangkan, misalnya dengan jasa naptol
- baju-baju berukuran besar bisa kamu permak, pergi saja ke tukang jahit
- kalau ada baju kekecilan, manfaatkan saja sebagai penambal baju sobek atau tambahan motif pada baju polos.
Nggak susah kan, girls? Hari gini, kamu harus cerdas dalam mengatur keuangan, termasuk memangkas keinginan beli baju yang bisa bikin bengkak keuangan. Cheers!