Batik, kain bermotif cantik yang menjadi ciri khas kekayaan budaya nusantara, terutama di daerah Jawa seperti Yogyakarta. Kain batik khas Yogyakarta yang serba guna ini sebenarnya banyak banget lho fungsinya! Nggak cuma buat acara spesial seperti kondangan dan nikahan, batik sekarang juga sering digunakan sebagai pakaian sehari-hari! Ada yang bentuknya kemeja, jaket, hingga rok!
Dengan corak atau motifnya yang bermacam-macam, nggak heran kalau banyak orang yang suka mengoleksi batik Yogyakarta! Tapi tahu nggak sih bahwa tiap corak atau motif punya namanya masing-masing? Bahkan tiap jenis batik punya maknanya tersendiri! Mau tahu apa? Langsung aja cek!
ADVERTISEMENTS
Mau hidup bahagia? Coba pakai batik Motif Ceplok Grompol yang geometris pertanda berkumpulnya harapan dan kebahagiaan
Batik dengan motif ceplok biasanya memiliki bentuk yang geometris dan simetris, seperti telur yang diceplok dan merata ke semua arah. Pada umumnya, batik motif ceplok memiliki gambar bunga mawar, bintang, maupun benda-benda kecil yang bentuknya simetris.
Kamu yang ingin menikah dengan tema tradisional Jawa, kain batik yang satu ini cocok banget buat kamu jadikan bahan pakaian utama lho! Grompol sendiri dalam bahasa Jawa memiliki arti “berkumpul” atau “bersatu.” Oleh karena itu batik yang satu ini sering sekali dipakai pada acara-acara pernikahan Jawa tentunya dengan harapan bahwa pernikahan tersebut dapat menyatukan kedua belah keluarga secara harmonis disertai berkumpulnya rezeki, kebahagiaan, dan juga keberuntungan dalam hidup.
ADVERTISEMENTS
Bagaikan lereng pegunungan, batik Motif Lereng menandakan kesuburan dan kemakmuran dalam hidup!
Batik motif Lereng yang mana sih? Batik motif Lereng itu biasanya didominasi oleh garis lurus yang berdampingan. Di dalam garis lurus atau diagonal tersebut, kamu juga bisa menjumpai motif–motif kecil lucu nan elegan lainnya, sehingga motif ini menyerupai lereng gunung yang dihiasi oleh tanaman dan satwa-satwa liar.
Salah satu jenis motif lereng yang paling terkenal adalah motif Lereng Udan Liris. Udan Liris dalam Bahasa jawa memiliki arti “hujan rintik” dan hal tersebut melambangkan kesuburan dan kemakmuran terutama jika dipakai oleh para raja dan ratu!
ADVERTISEMENTS
Bagaikan bangsawan Kraton, pakai batik Motif Kawung dengan motif kolang-kalingnya pertanda kesakralan dan kesucian
Tahu nggak sih bahwa batik motif Kawung adalah salah satu desain batik yang paling tua di Indonesia. Dulunya sih batik yang satu ini cuma bisa dipakai para bangsawan Kraton, tapi sekarang semua orang bisa memakainya kok! Motif batik yang satu ini katanya diinspirasi oleh buah kolang-kaling yang membentuk bentuk geometris mengarah pada empat arah mata angin!
Jadi kenapa empat arah mata angin? Menurut filosofi Jawa, empat arah mata angin memiliki makna tersendiri. Arah timur adalah tempat terbitnya matahari si pemberi kehidupan, arah barat adalah tempat si matahari terbenam pertanda keberuntungan turun, arah utara adalah arah gunung yang menjadi tempat sakral bagi rakyat Yogya, dan selatan adalah zenit yang menjadi puncak semua hal.
Wah, ternyata makna batik kawung cukup dalam juga ya!
ADVERTISEMENTS
Kecantikan batik Motif Nitik terinspirasi dari budaya India Gujarat, nggak cuma cantik tapi juga membawa berkah dalam pernikahan!
Batik motif Nitik, seperti namanya, disertai dengan desain titik-titik yang cantik dan simetris. Berbeda dengan motif batik Yogyakarta lainnya yang biasanya berwarna coklat putih, batik yang satu ini lebih berwarna. Kenapa? Karena batik yang satu ini diinspirasi oleh kain batik khas India Gujarat yang datang ke Jawa melalui pantai utara. Batik yang satu ini penuh warna dan cantik banget, karena banyak yang bentuknya titik-titik bunga seperti kain batik Nitik Truntum ciptaan permaisuri Sunan PakuBuwono III.
Makna filosofis motif nitik sendiri cukup dalam, karena motif yang satu ini dikatakan dapat memudahkan pengantin untuk mencari nafkah dan pernikahan mereka tertuntun dengan baik nantinya. Oleh karena itu, batik yang satu ini juga cocok banget buat kamu pakai di nikahan kamu! Atau kamu bisa pakai buat kondangan kok, itung-itung mendoakan temanmu agar pernikahannya kaya dengan rejeki!
ADVERTISEMENTS
Datangkan kemakmuran dalam hidupmu dengan batik Motif Semen yang penuh flora dan fauna cantik!
Motif semen? Bukan, bukan yang untuk bangun rumah itu! Semen di sini berasal dari kata “semi” karena batik yang satu ini menandakan kehidupan yang bersemi. Berbeda dengan desain batik lain, motif yang satu ini identik dengan desainnya yang non-simetris. Meskipun ramai dan tidak teratur, motifnya tetap cantik kok! Bahkan banyak maknanya juga!
Batik motif Semen biasanya memiliki desain gambar flora dan fauna yang umum di Jawa seperti ikan, ular, dan burung garuda. Terutama karena motif burung garudanya yang sering dikaitkan dengan dewa Wisnu, batik yang satu ini sering dipakai dalam acara-acara khusus baik oleh bangsawan maupun rakyat jelata.
ADVERTISEMENTS
Khas warga dalem Kraton, batik Motif Parang pun sekarang bisa dipakai oleh semua kalangan!
Dalam bahasa jawa, Parang artinya adalah “pedang.” Mungkin karena itu juga motif yang satu ini sering disebut motif keris. Dulu sih, batik motif yang satu ini dikategorikan dalam batik larangan, alias batik yang hanya boleh dipakai oleh para anggota kerajaan. Wajar sih, karena yang menciptakan sendiri juga orang dalem Kraton.
Batik motif Parang sendiri ada bermacam-macam lho! Motif Parang Barong adalah batik dengan motif golok atau pedang besar. Hal tersebut melambangkan kekuatan besar yang dipegang oleh sang raja yang tentunya harus digunakan dengan berhati-hati dan sebaik mungkin. Ada juga motif parang rusak yang biasa digunakan oleh Raja khusus untuk acara kenegaraan. Motif parang rusak pertanda bahwa manusia harus bisa melawan akhlak buruknya agra tidak menjadi manusia yang jahat.
Wah, ternyata batik itu banyak sekali maknanya ya! Nggak heran jikalau batik menjadi warisan budaya nusantara yang wajib dilestarikan. Ayo dong anak-anak muda Indonesia, jangan segan-segan untuk memakai kain kebanggaan kita ini. Nggak cuma untuk warga Yogya saja, batik pun harus bisa menjadi kebanggaan seluruh anak muda Indonesia! Setuju ? Setuju!