Untuk beberapa produk fesyen tertentu seperti dompet, ikat pinggang atau tas, banyak dari kita cenderung lebih menyukai yang terbuat dari material kulit. Selain karena nggak pernah ketinggalan zaman dari segi model, produk fesyen bermaterial kulit relatif terkenal lebih awet dan tahan lama.
Secara umum, masih banyak yang belum tahu kalau bahan kulit asli, dalam hal ini kulit sapi, pada produk-produk fesyen itu beragam. Wajar sih, penampakannya kadang nggak jauh beda. Nah, biar nggak lagi mikir kalau semua bahan kulit itu sama, berikut Hipwee Style rangkum 5 jenis kulit yang umum digunakan industri fesyen berdasarkan tingkatannya. Cek ulasannya yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Yang pertama, ada full grain leather
View this post on Instagram
Full grain leather adalah jenis kulit asli kelas pertama alias yang paling baik kualitasnya. Seperti namanya, jenis kulit ini berasal dari bagian teratas kulit yang memiliki grain atau serat yang lengkap dan penuh. Tekstur kulit satu ini biasanya kasar karena nggak melalui proses pengamplasan.
Sebagai kulit asli kelas pertama, full grain leather lebih tahan lama dibanding yang lain. Sejalan dengan itu harganya pun relatif lebih mahal apalagi kalau sudah dibikin ragam produk fesyen seperti tas atau sepatu. Karena daya tahannya, jenis kulit ini juga biasa digunakan untuk pelana kuda hingga alas furnitur loh.
ADVERTISEMENTS
2. Berikutnya ada top grain leather
Top grain leather merupakan jenis kulit yang berasal dari tingkatan kedua di bawah full grain leather. Sederhananya, top grain leather ini diambil setelah full grain leather. Oleh karena itu kualitasnya sedikit menurun lantaran serat yang dimilikinya nggak sepenuh full grain leather.
Tekstur akhir top grain leather ini lebih mulus akibat proses pengamplasan. Proses ini juga bikin jenis kulit satu ini lebih lentur sehingga dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis produk fesyen, seperti tas tangan, sepatu, hingga dompet berkualitas mendekati full grain leather, dengan harga yang lebih terjangkau.
ADVERTISEMENTS
3. Ada juga split grain leather
View this post on Instagram
Kamu pasti tahu bahan kulit jenis suede, kan? Nah, bahan yang biasa digunakan untuk sepatu hingga tas ini salah satunya dapat dibentuk dari proses pengolahan bahan split grain leather yang merupakan bagian bawah dari top grain leather.
Bagian kulit ini nggak punya serat sama sekali, oleh karena itu harus diolah lagi biar kualitasnya meningkat ketika digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai produk. Tak jarang pula bahan split grain leather ini hanya dijadikan pelengkap produk berbahan kulit jenis lain.
ADVERTISEMENTS
4. Berikutnya genuine leather. Jangan terkecoh sama ini ya!
Nggak sedikit dari kita yang menganggap genuine leather adalah kulit asli paling berkualitas. Genuine leather memang kulit asli. Namun, ia bukan yang terbaik karena merupakan tipe kulit asli kelas sekian yang pada praktiknya diolah sedemikian rupa agar menyerupai kulit kelas teratas.
Makanya nggak perlu heran kalau sering liat produk fesyen dengan jenis kulit ini, biasanya dompet atau ikat pinggang, bisa dibanderol relatif murah. Meski demikian, ketahanan jenis kulit ini sudah cukup baik, kok.
ADVERTISEMENTS
5. Dan yang terakhir, ada bonded leather
View this post on Instagram
Ini merupakan lapisan terbawah dari kulit yang nggak punya serat sama sekali. Oleh karena itu, jenis kulit ini biasanya sangat rentan dan jarang ada yang berupa lembaran. Bonded leather ini harus diproses lebih lanjut agar bisa digunakan untuk membuat berbagai produk.
Pemrosesan yang umum dilakukan menggunakan polyurethane atau latex untuk memberikan tekstur. Bonded leather umumnya akan menempel pada bahan semacam kain untuk menjadikannya lembaran. Setelah terbentuk lembaran, bahan akan diberi warna sesuai kebutuhan industri. Bahan ini kerap diandalkan untuk membuat sofa berharga murah.
Nah, itu dia 5 jenis bahan kulit asli yang umum digunakan industri fesyen. Setelah mengetahui perbedaannya, nanti kalau mau beli produk fesyen berbahan kulit yang harus dipertimbangkan bukan lagi perkara asli atau nggaknya, ya~