Jaket adalah salah satu pakaian yang bisa digunakan untuk menghangatkan tubuh saat cuaca dingin. Saat ini, penggunaan jaket nggak cuma jadi pakaian penghangat aja, tapi sudah menjadi bagian dari pelengkap fesyen. Salah satunya adalah jaket parka. Jaket ini cukup modis karena memiliki potongan yang simpel dan khas dengan saku besar di bagian depan jaket.
Tapi, siapa sangka kalau ternyata jaket modis ini dulunya dipakai untuk berburu dan menjadi seragam militer? Nah buat kamu yang penasaran sama sejarahnya, yuk langsung simak ulasan Hipwee Style yang dilansir dari Harpers berikut ini~
ADVERTISEMENTS
Awal mulanya jaket parka digunakan sebagai pakaian untuk berburu dan menjadi seragam bagi para anggota militer
Kata Parka sendiri berasal dari bahasa Nenets yaitu bahasa salah satu suku di Rusia yang berarti kulit binatang. Awalnya, jaket parka terbuat dari kulit hewan Rusa dan kerap dijadikan pakaian berburu di daerah Kutub Utara. Beberapa orang di zaman tersebut juga sering melumuri jaket parka dengan minyak ikan agar tahan air. Pada awal abad ke-20, jaket parka modern dengan desain tahan air dan dingin pertama kali diluncurkan untuk menemani perjalanan dokter Wilfred Grenfell dan timnya saat melakukan misi media ke Newfoundland.
ADVERTISEMENTS
Pada tahun 1950, jaket parka juga digunakan oleh para anggota militer terutama untuk keperluan penerbangan dan seragam perang
Nah, kemudian pada tahun 1970, kepopuleran jaket ini semakin berkembang dan digunakan oleh para pelajar di Inggris. Kepopulerannya kembali meredup pada akhir tahun 1980 karena parka dianggap identik dengan orang yang ‘kutu buku’.
Memasuki tahun 1990, jaket khas musim dingin ini kembali populer setelah digunakan oleh para selebritas dunia dan pada tahun 2004 kembali dikenakan oleh anak-anak sekolah di Inggris.
ADVERTISEMENTS
Semakin ke sini, bentuk jaket parka semakin beragam. Tapi, dulunya ada tiga jenis jaket parka yang kental dengan pengaruh militer
Berdasarkan cuaca dan penggunaannya, terdapat dua jenis jaket parka yaitu parka tipis dan parka tebal. Parka yang tipis terbuat dari bahan nilon dan katun. Parka jenis ini digunakan pada saat cuaca hujan dan penggunaannya memerlukan lapisan tambahan berupa sweater dan baju dalam. Selanjutnya, parka tebal biasanya terbuat dari bahan dacron dan disebut sebagai super parka.
ADVERTISEMENTS
Kini jenis dan bentuk jaket parka semakin beragam yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu parka snorkel, parka fishtail, dan parka cagoule
Parka snorkel awalnya dipakai untuk awak penerbangan militer yang sedang ditugaskan ke tempat yang bersuhu dingin. Parka ini terbuat dari bahan nilon anti air, serat poliester, dan aksen bulu pada bagian tudung kepala.
Lalu, ada parka fishtail yang dibuat untuk infanteri perang saat terjadinya perang Korea – Amerika. Selain itu, jaket parka ini juga menjadi simbol budaya ‘Mod’ yaitu budaya jazz modern yang populer di Inggris setelah Perang Dunia II. Penamaan fishtail diambil karena parka ini memiliki potongan unik di bagian belakang yang menyerupai ekor ikan.
Terakhir, ada parka cagoule yang memiliki persamaan karakteristik dengan jaket windbreaker di Amerika. Jaket ini kerap digunakan sebagai jas hujan yang tahan dingin. Selain itu, jaket parka jenis ini juga dilengkapi dengan tudung kepala, saku di bagian perut, dan tali yang elastis di bagian leher.
Ternyata, sebelum menjadi jaket yang modis seperti sekarang, parka memiliki sejarah yang cukup panjang sebagai pakaian untuk berburu dan seragam militer. Setelah tahu ceritanya, jaket parka yang hits itu jadi makin keren nggak di matamu?