9+ Transformasi Cantik Nggak Masuk Akal Berkat Teknik Clay Prosthetic Makeup

Menjadi sosok yang cantik dan memukau adalah impian hampir semua kaum Hawa, apalagi kalau cantiknya natural tanpa harus ada campur tangan dokter bedah plastik. Sebagai catatan, definisi cantik yang kita gunakan di sini adalah cantik yang mainstream ala orang awam ya, yaitu berkulit putih, berhidung mancung, berwajah mungil nan mulus.

Nah, demi memenuhi standar cantik secara umum, banyak jagoan make-up di luar sana yang didominasi perempuan Asia berhasil dengan lihainya memanipulasi mata agar terlihat sempurna dengan ‘hanya’ mengandalkan sejumlah produk make-up.

Salah satu yang cukup fenomenal adalah teknik Clay Prosthetic Makeup yang mampu menyulap fitur wajah jadi seperti yang diinginkan si empunya wajah. Transformasi make-up fantastis ini pun sempat viral di berbagai sosial media seperti Instagram dan sukses menyita perhatian para warganet. Kira-kira seperti apa sih prosesnya? Simak bareng-bareng ulasannya di Hipwee Style kali ini yuk!

1. Bayangin Guys, kalau kamu harus berjibaku dengan aneka produk make-up demi mendapatkan penampilan ‘sesempurna’ ini. Pastinya sih dandannya nggak bisa cuma setengah jam aja sih ini!

Ada-ada aja ya! via www.boredpanda.com

2. Jenis make-up seperti ini pasti akan selalu menimbulkan pro-kontra. Ada yang menganggap teknik make-up ekstrim ini menipu banyak orang, ada pula yang menganggapnya keren dan fun!

Merasa tertipu? via www.boredpanda.com

3. Rata-rata teknik Clay Prosthetic Makeup berfokus pada area hidung, yang dibuat agar terlihat lebih mancung. Kebayang nggak sih, usaha para cewek ini ‘memahat’ hidung mereka sendiri dengan clay?

Demi cantik, Gengs~ via www.boredpanda.com

4. Tak hanya area hidung yang dipahat, bahkan area pipi pun biasa diakali agar terlihat lebih tirus dan kencang lho

Gila sih ini, hehe via www.boredpanda.com

5. Agar transformasinya jadi terkesan beda dan lebih nampol, tak lupa aksesori pendukung seperti rambut palsu dan aksesorinya ditambahkan. Jelas saja makin cantik ya?

Trasnformasinya didukung sama rambut dan aksesori lain juga via www.boredpanda.com

6. Tak lupa, biar make-up semakin kece dan cetar membahana, kemampuan kontur wajah dan menggambar alis harus dikuasai. Selain mengkontur area garis rambut, kulit wajah juga ditarik agar lebih kencang dan tirus

Teknik kontur yang yahut juga penting nih~ via www.boredpanda.com

7. Bagi yang menganggap teknik make-up seperti ini menipu, agaknya perlu lebih santai lagi deh. Toh ini hanya bersenang-senang dan nggak bertujuan membahayakan siapapun

Kebayang nggak sih kalau hidung begitu meleleh kena panasnya cuaca di Indonesia? via www.boredpanda.com

8. Teknik make-up seperti ini lebih cocok digunakan untuk sekadar foto atau seru-seruan saja, karena tekniknya agak rumit dan nggak semudah yang dibayangkan

Yang lihat aslinya mungkin bakal kaget walau sebenarnya aslinya tetap cantik, kok! via www.boredpanda.com

9. Bantuan selotip bisa membantu wajah jadi terlihat lebih tirus. Tak lupa teknik melukis alis dan concealer untuk membentuk ulang bentuk bibir

Lebih tirus berkat selotip via www.boredpanda.com

10. Ada yang bilang gaya make-up ini ekstrem dan menyeramkan. Terlalu kreatif sih lebih tepatnya~

Seram-seram gemas via www.boredpanda.com

*bonus*

Ini lho langkah-langkah untuk membuat clay yang bisa kamu sontek kalau tertarik mencoba teknik riasan ekstrem ini. Gampang-gampang susah ternyata!

Setelah ‘adonan lateks’ berhasil dibuat, kamu tinggal butuh alas bedak dan bedak warna kulit untuk memberikan efek kulit yang realistis. Tertarik?

Ada beragam reaksi yang muncul saat menyaksikan aneka video sebelum dan sesudah makeup ala Clay Prosthetic Makeup yang sukses mentransformasi wajah seseorang jadi super beda dan manglingi. Soal make-up begini baiknya sih nggak usah diambil pusing dan bawa senang aja, toh soal cantik dan nggak ‘kan relatif masing-masing orang. Apapun teknik riasan yang digunakan, selama aman dan nggak membahayakan orang lain sih harusnya  sah-sah saja kok untuk dilakukan. Apalagi kalau hasilnya bisa dinikmati, ya anggap saja bagian dari kreativitas seni. Setuju?