Ariel Tatum dikenal sebagai salah satu artis yang sering mengkampanyekan masalah kesehatan mental. Ia bahkan sempat menjadi pembicara dalam sebuah talkshow tentang kondisi kesehatan mental. Ia ingin membantu orang-orang yang memiliki masalah dengan kesehatan mental untuk bangkit dan nggak perlu malu dengan hal itu.
Baru-baru ini, Ariel kembali membahas hal menarik lainnya, yaitu tentang self love alias mencintai diri sendiri. Ternyata, meski terlihat sempurna di mata publik, Ariel sempat merasa nggak percaya diri. Namun itu semua berhasil ia tepis dengan mengenal dan menerima dirinya sendiri.
ADVERTISEMENTS
Dalam postingannya, Ariel Tatum membahas tentang mencintai diri sendiri. Namun ternyata ia sempat nggak percaya diri karena sejumlah hal di tubuhnya
Dalam postingan Instagramnya, Ariel memperlihatkan sejumlah hal yang membuatnya sempat nggak percaya diri. Mulai dari pori-pori besar di wajahnya akibat hormon dan juga keputusan-keputusan kurang tepat saat remaja. Namun seiring dengan waktu, Ariel mulai mengerti bagaimana memperlakukan wajahnya dengan baik. Meski masih berbekas, namun setidaknya wajahnya jauh lebih baik dibanding dulu. Selain itu, Ariel juga nggak pede dengan jari-jarinya yang pendekk. Sempat sebal mengapa jarinya nggak seramping dan selentik perempuan lain, ia pun sadar bahwa jari-jari pendek itulah yang membuatnya bisa masak, melukis, main piano, gitar dan menulis semua cerita dan puisi-puisi yang ada dibenaknya.
ADVERTISEMENTS
Bukan hanya itu, Ariel juga sempat nggak percaya diri dengan kuping caplangnya dan juga 8 bekas luka di tubuhnya
Mungkin banyak yang nggak sadar kalau Ariel memiliki kuping yang sedikit caplang. Ia sempat benci dengan bentuk telinganya tersebut. Namun seiring waktu ia jadi bisa menerima bentuk telinganya. Bahkan ia menemukan penelitian kalau orang yang memiliki kuping caplang termasuk orang yang cerdas. Ia pun semakin bersyukur dengan hal itu. Dan terakhir, hal yang membuatnya sempat nggak percaya diri adalah bekas sayatan di tubuhnya. Ariel mengaku ada 8 bekas luka sayatan yang ia punya. Sayatan itu menjadi pengingat bagaimana ia pernah jatuh namun kembali bisa bangkit hingga berada di titik saat ini.
Hal-hal yang membuatnya nggak percaya diri tersebut pada akhirnya mampu ia terima. Ariel belajar memahami dan mencintai dirinya sendiri. Baginya, mencintai diri sendiri bukanlah hal yang egois. Justru itu membuat dirinya lebih sadar dengan keadaannya dan juga sekitar. Banyak yang terharu dan terinspirasi dari cerita Ariel ini. Mereka berharap bisa mencintai diri sendiri dan menerima dan memahami kekurangan masing-masing.
Sedangkan self-love itu adalah ketika apa yang kamu lakukan bisa membuatmu jadi lebih baik. Hal ini karena apa yang kamu lakukan tidak membuat orang lain tersakiti, mereka pun bisa menjalani pilihan hidupnya dengan tenang tanpa ada intervensi dari opinimu.⠀
⠀
Mencintai diri sendiri tidak lantas membuat kamu menjadi tidak peduli akan orang lain dan keadaan di sekitar. Justru dengan mencintai diri sendiri, kamu bisa lebih sadar dengan keadaan dirimu, kamu semakin bisa mensyukuri hal-hal kecil di sekitarmu, dan juga bisa merasa penuh utuh disaat bersamaan. ⠀
⠀
Dengan begitu kamu bisa semakin menyadari, merasakan, dan menghargai orang-orang terkasih di sekitarmu, kesempatan-kesempatan hebat yang datang kepada dirimu, dan kamu menjadi lebih bisa berempati terhadap sekelilingmu. ♥️