Wirda Mansur belakangan ini mendapat kritikan tajam karena dinilai begitu berani merintis token kripto padahal gaptek (gagap teknologi) saat belanja di e-commerce. Berkat pengakuannya itu, banyak warganet yang jadi meragukan token kripto bikinannya.
Kepercayaan mereka pun seakan menurun setelah mengetahui sisi lain dari pemilik token kripto I-COIN tersebut. Ada juga yang mengaitkannya dengan kinerja I-COIN yang beberapa hari belakangan semakin menurun.
ADVERTISEMENTS
Setiap kali ingin membeli barang di e-commerce, Wirda Mansur selalu minta tolong stafnya
Berawal dari seorang warganet yang bertanya kepada Wirda Mansur soal kebiasaannya berbelanja daring. Warganet ini penasaran apakah Wirda pernah bertransaksi di e-commerce atau lebih memilih toko-toko dengan merek terkenal.
Alih-alih memilih salah satu dari pilihan yang ditawarkan, Wirda justru membuat pengakuan yang mengejutkan. Ia mengaku hingga sekarang tidak tahu bagaimana caranya berbelanja di toko online, melainkan hanya bisa berjualan barang saja.
“Gue sampe detik ini gatau gimana cara cek out syopi. Cuma bisa jualan,” tulis Wirda di Instagram stories-nya.
Meskipun begitu, Wirda tetap sering belanja online. Setiap kali ingin bertransaksi, ia akan mengirim link produk yang diinginkannya dan staf Wirda akan melakukan seluruh proses transaksi.
“Biar gitu, gue banyakan belanja onlen, cuma copy link aja trus minta tolong staff cek outin karena gue gaptek,” tulis Wirda.
ADVERTISEMENTS
Warganet langsung meragukan kemampuan Wirda Mansur dalam menjalankan bisnis token kripto
Wirda Mansur ternyata sengaja membiarkan dirinya tidak terlalu paham belanja online agar terhindar dari kecanduan berbelanja. Ia pun tidak tinggal diam ketika ada warganet yang meragukan kemampuannya dalam mengelola bisnis token kripto.
“Semua hal bisa dipelajarin, lebih tepatnya milih buat ga paham-paham amat biar ga kecanduan shoping online sih. Btw ini token baru berapa hari, and my holders trust in project. Kalo segaptek ini aja bisa bikin token, kamu yang pintar udah bikin apa?” jawab Wirda.
ADVERTISEMENTS
Terlepas dari kemampuan Wirda Mansur menggunakan teknologi, performa token kripto I-COIN memang sedang menurun
Di awal peluncurannya 16 Februari 2022 lalu, I-COIN mendapat sambutan hangat dengan ludes terjual saat presale di situs Pinkcake. Token dengan kode ICN ini dijual seharga Rp329 per ICN saat presale. Ketika launching di Pancakeswap bahkan sempat menyentuh harga tertinggi yakni Rp1.047 per ICN, dikutip dari Pikiran Rakyat.
Setelah mengalami kenaikan hingga 300 persen, I-COIN malah mengalami penurunan harga setelah launching di Coinmarketcap. Pada Jumat (18/2), harga ICN turun ke Rp640. Penurunan 35,90 persen ini terjadi hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Putri Ustaz Yusuf Mansur ini meluncurkan token kripto I-COIN untuk menciptakan ekosistem besar dengan dukungan teknologi Blockchain. Wirda mengembangkannya menjadi tiga produk yakni ILAND (Metaverse), IBW (P2E Game) dan I-MARKET (NFT Marketplace).
Untuk menginvestasikan uang kita ke produk apa pun, tentu kredibilitas perusahaan dan orang-orang di baliknya harus dipertimbangkan. Selain itu, kita juga perlu mendalami informasi-informasi seputar investasi kripto karena risiko di dalamnya sangat tinggi. Jangan sampai investasi cuma karena ikut-ikutan aja ya!