Sungai Aare, Swiss belakangan ini masih jadi perbincangan hangat warganet Indonesia, usai kabar putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz hilang karena terseret arus air sungai tersebut pada saat berenang beberapa waktu lalu dan belum ditemukan hingga saat ini.
Seolah menanggapi kabar tersebut, warganet Indonesia diketahui memberikan ulasan dan rating buruk untuk lokasi Sungai Aare, Swiss melalui Google Maps. Aksi ramai-ramai warganet Indonesia memberikan ulasan buruk untuk Sungai Aare tersebut pun disorot media lokal Swiss.
ADVERTISEMENTS
Media lokal Swiss soroti aksi warganet Indonesia beri ulasan buruk untuk Sungai Aare
Media lokal Swiss, 20min.ch menyoroti aksi warganet Indonesia memberi ulasan buruk untuk Sungai Aare tersebut kala mereka memberitakan laporan hilangnya seorang pemuda asal Indonesia yang terseret air sungai tersebut.
“Untuk mengungkapkan kepedulian mereka terhadap Emmeril Mumtadz, banyak orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google. Ketika melihat peringkat, tampak bahwa banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia,” tulis media 20min.ch, dilansir dari Detikcom.
Media lokal Swiss tersebut juga menyebutkan bahwa sebagian besar warganet Indonesia berkomentar bahwa Sungai Aare berbahaya dan menyarankan agar sungai tersebut ditutup.
“Banyak yang menggambarkan sungai itu berbahaya, beberapa menyerukan agar sungai ditutup karena arus kuat yang terjadi di beberapa bagian Aare dan kemungkinan besar berakibat fatal bagi Mumtadz,” tulis 20min.ch.
Namun, media 20min.ch juga menuliskan bahwa ada pula warganet Indonesia yang tak setuju atas perilaku tersebut. Mereka meminta agar tak menghakimi situasi keamaan di mana Sungai Aare berada.
“Tetapi ada juga suara-suara yang menyerukan massa yang marah untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Berbagai peringkat bintang lima baru juga dapat ditemukan, beberapa merasa malu karena ulasan buruk ini,” tulis 20min.ch.
Diketahui sebelumnya bahwa Emmeril Kahn Mumtadz atau yang kerap disapa Eril hilang lantaran terseret arus Sungai Aare, Swiss saat berenang bersama teman dan adiknya. Saat ini pihak tim SAR, Swiss masih terus melakukan proses pencarian putra Ridwan Kamil tersebut.
Saat kejadian hilangnya Eril, Ridwan Kamil tengah berada di Inggris bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat untuk urusan pemerintahan di luar negeri. Dikabarkan bahwa Ridwan Kamil menambah hari cuti selama sepekan guna memantau proses pencarian putranya itu.
Terkait perkembangan informasi pencarian Eril, KBRI Bern akan merilis Pernyataan Pers setiap hari pukul 22.00 WIB.
ADVERTISEMENTS
Aksi warganet Indonesia memberi ulasan buruk untuk lokasi Sungai Aare di Google Maps
Warganet Indonesia baru-baru ini memberikan ulasan buruk untuk lokasi Sungai Aare, Swiss melalui Google Maps. Pada ulasannya, tak sedikit warganet Indonesia yang menuliskan bahwa Sungai Aare tidak aman dan tidak ramah lantaran membuat Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Ridwan Kamil terseret arus sungai tersebut dan belum ditemukan hingga saat ini.
“Tidak ramah karena mencelakai orang Indonesia,” tulis seorang warganet. Dilansir dari SindoNews, pada (30/05).
“Sungainya tidak ramah, bintang 1 cukup lah ya,” tulis warganet lainnya.
Meskipun laman ulasan Sungai Aare sudah dipenuhi dengan ulasan buruk dari warganet Indonesia, tetapi tak sedikit juga warganet Indonesia yang tak setuju dengan perilaku tersebut. Menurut mereka, perilaku memberi ulasan buruk untuk Sungai Aare di Google Maps merupakan perilaku tidak etis.
“Please, kalian warga Indonesia ngapain pada kesini dah. Kayak gak ada tempat lain aja buat mengutarakan keprihatinan, be smart lah,” tulis seorang warganet.
“Waduh tong…ini destinasi negara orang ..tolong jangan kotori dengan komen2 negatif dan rating bintang satu. Dewasalah hargai jika ingin negara kita juga di hargai,” tulis warganet lainnya.
Namun, saat ini berbagai ulasan buruk warganet Indonesi terhadap Sungai Aare, Swiss di Google Maps tersebut telah dihapus.